Pada tahun 2004, Gus Yaqut memasuki dunia politik sebagai anggota DPRD Kabupaten Rembang (2004–2005) dan terpilih sebagai Wakil Bupati Rembang (2005–2010).
Pada Pemilu 2014, ia mencalonkan diri sebagai anggota DPR RI dari dapil Jawa Tengah X tetapi gagal. Namun, setelah Hanif Dhakiri dilantik sebagai Menteri Tenaga Kerja, Gus Yaqut menggantikannya sebagai anggota DPR RI periode 2014–2019 dan kembali terpilih untuk periode 2019–2024.
Gus Yaqut terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Gerakan Pemuda Ansor 2015–2020. Dukungan dari pimpinan cabang dan wilayah GP Ansor menguatkan posisinya sebagai calon tunggal.
Selama Pilkada Gubernur DKI Jakarta 2017, Gus Yaqut mendukung Basuki Tjahaja Purnama dan dalam Pemilu Presiden Indonesia 2019, ia mendukung Joko Widodo.
Pada September 2019, Gus Yaqut bertemu Paus Fransiskus di Vatikan untuk menyatakan dukungan terhadap Dokumen Persaudaraan Manusia.
Menteri Kontroversi
Pada 22 Desember 2020, Gus Yaqut ditunjuk sebagai Menteri Agama dalam Kabinet Indonesia Maju oleh Presiden Joko Widodo, mengejutkan banyak analis politik.
Setelah dilantik pada 23 Desember, Gus Yaqut justru membuat kontroversi. Ia berkomitmen melindungi hak komunitas Syiah dan Ahmadiyah yang mengalami persekusi di Indonesia, serta mencegah penyebaran populisme Islam.
Pada Februari 2022, Gus Yaqut digugat oleh Alamsyah Hanafiah terkait pernyataannya yang membandingkan suara pengeras suara masjid dengan gonggongan anjing, dalam konteks Surat Edaran Nomor 5 tahun 2022 tentang penggunaan pengeras suara di masjid dan musala.
Baca Juga: Kamis Kelabu di KPK: Dua Menteri Era Jokowi, Nadiem dan Yaqut Dipanggil Barengan Besok
Pernyataannya juga memicu kritik dari Noval Assegaf terkait komentar sebelumnya mengenai hak LGBT. Kontroversi ini menjadi bagian dari dinamika dalam jabatannya yang dianggap penuh kontroversi.
Berita Terkait
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Hasil 'Jatah Preman' Rp2,25 M, Gubernur Riau Palak Anak Buah buat Pelesiran ke London hingga Brasil
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
Terkini
-
Miris! Kakak Adik di Kendal 2 Minggu Cuma Minum Air, Tidur Bersama Jasad Ibu Demi Wasiat
-
Terbongkar! Segini Uang 'Jatah Preman' yang Diterima Gubernur Riau, KPK Beberkan Alirannya
-
Warga Protes Bau Tak Sedap, Pemprov DKI Hentikan Sementara Uji Coba RDF Rorotan
-
Pasca OTT, KPK Bergerak Geledah Rumah Dinas Gubernur Riau Abdul Wahid
-
Gubernur Riau Plesiran ke Inggris-Brasil Pakai Duit 'Jatah Preman', Mau ke Malaysia Keburu Diciduk
-
Soeharto Bakal Dapat Gelar Pahlawan Nasional? Legislator Minta Penilaian Berimbang dan Komprehensif
-
Lewat 1x24 Jam Pasca-OTT, Dalih KPK Baru Umumkan Gubernur Riau Tersangka: Masalah Teknis, Bukan...
-
Bappenas Sebut Penerapan Manajemen Risiko Menjadi Arah Baru Dalam Tata Kelola Pembangunan Nasional
-
Adies Kadir Lolos Sanksi Etik MKD Dinilai Kabar Baik, Golkar: Konstituen di Dapil Pasti Ikut Senang
-
Bobby Nasution Apresiasi Kafilah Sumut Raih Peringkat Tujuh Nasional STQH di Kendari