Suara.com - Mobil Kades milik Kepala Desa Wonokerto, Eko Wardono, hangus dibakar oleh Sutarmin, warga Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh, Trenggalek, pada Minggu (17/8/2025) malam. Peristiwa ini pun viral di media sosial.
Aksi nekat pelaku membuat warga setempat geger dan panik. Polisi akhirnya berhasil menangkap pelaku di wilayah Kecamatan Pule setelah sempat buron.
Kasat Reskrim Polres Trenggalek, AKP Eko Widiantoro, menjelaskan bahwa penyidik telah melakukan olah TKP, memeriksa saksi-saksi, hingga mengamankan Sutarmin.
“Pelaku sudah kami amankan di Polsek Suruh. Selanjutnya, kami akan berkoordinasi dengan instansi terkait seperti puskesmas dan dinas sosial untuk penanganan lanjutan,” katanya kepada wartawan.
Eko Wardono mengatakan bahwa ada dugaan kuat Sutarmin mengalami gangguan jiwa, namun kepastian masih menunggu pemeriksaan medis.
“Proses hukum tetap kami lakukan. Apabila ada surat keterangan dokter bahwa pelaku ODGJ, maka itu akan menjadi dasar tindak lanjut penanganan hukumnya,” kata Eko.
Berikut 6 fakta mobil Kades dibakar hingga pelaku ditangkap.
1. Pelaku sudah ditangkap polisi
Sutarmin, pelaku pembakaran mobil Kades, berhasil diamankan aparat Polres Trenggalek di Kecamatan Pule. Penangkapan dilakukan setelah pelaku sempat kabur dari lokasi kejadian. Proses penyidikan kini sedang berjalan intensif.
2. Merusak motor Ketua RT
Sebelum membakar mobil Kades, Sutarmin juga merusak sepeda motor milik Ketua RT setempat, Sutaji. Perbuatan ini menambah kekhawatiran warga atas keselamatan mereka di desa.
3. Serangan menggunakan celurit dan linggis
Aksi nekat pelaku berawal saat Kades mendatangi rumah Sutarmin terkait laporan warga soal kambing yang dibacok. Pelaku menyerang Kades menggunakan celurit, namun serangan mengenai lengan tertahan jaket, sehingga tidak sampai melukai tubuhnya.
4. Mobil hangus terbakar
Dalam kemarahannya, pelaku menyulut api hingga mobil Kades Daihatsu Ayla hangus terbakar. Warga yang panik segera melapor ke polisi dan petugas pemadam kebakaran, namun pelaku sudah melarikan diri.
Berita Terkait
-
Viral! Ibu di Lampung Amuk Siswi yang Diduga Bully Anaknya yang Yatim, Tegaskan Tak Mau Memaafkan
-
Viral Biaya Tambahan QRIS Rp500: BI Melarang, Pelaku Bisa Di-Blacklist
-
Warga Malaysia Bikin Geger di Apartemen Paris Gara-gara Durian, Netizen: Coba Goreng Ikan Asin
-
Viral! Netizen Salfok dengan Peringatan soal Air Hujan Tercemar: Siapa yang Mau Mangap Saat Gerimis?
-
Rekaman CCTV Detik-detik Pendopo FKIP Unsil Ambruk Viral, 16 Mahasiswa Terluka
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
Terkini
-
Detik-detik Pohon Raksasa Tumbang di Sisingamangaraja: Jalan Macet, Pengendara Panik Menghindar!
-
KPK Panggil 3 Kepala Distrik Terkait Kasus Korupsi Dana Operasional Papua
-
Pramono Ungkap Ada Orang Tidak Senang Ragunan Bersolek, Siapa?
-
Fakta-fakta Gangguan MRT Kamis Pagi dan Update Penanganan Terkini
-
Legislator PKB Beri Peringatan Keras ke Prabowo: Awas Jebakan Israel di Misi Pasukan Perdamaian Gaza
-
Pramono Ungkap Asal Usul Harimau Titipannya di Ragunan: Namanya Raja, Pakan Bayar Sendiri
-
Babak Akhir Perkara Korupsi ASDP, Pleidoi Ira Puspadewi Seret Nama Erick Thohir Jelang Sidang Vonis
-
Meski Anggap Sah-sah Saja TNI Bantu Ketahanan Pangan, Legislator PDIP Beri Catatan Kritis
-
Angka Kekerasan Anak Tak Kunjung Turun, Menteri PPPA Soroti Minimnya Komunikasi di Keluarga
-
Gen Z dan Masyarakat Adat Ngamuk, Kepung KTT Iklim COP30 di Brasil: Apa Alasannya?