Suara.com - Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang menjerat Wakil Menteri Ketenagakerjaan (Wamenaker) Immanuel Ebenezer sontak menjadi bola panas politik yang liar.
Pengamat politik, Rocky Gerung, menganalisis skandal ini sebagai pukulan telak yang dampaknya merembet ke dua era kekuasaan sekaligus: melukai legasi Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan menjadi beban awal bagi Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Dalam analisisnya di kanal YouTube Rocky Gerung Official, ia menyebut kasus yang akrab disapa Noel ini menjadi justifikasi publik atas narasi miring yang selama ini beredar.
Penangkapan Noel, yang rekam jejaknya kental sebagai Ketua Umum Relawan Jokowi Mania (Joman), dianggap sebagai konfirmasi atas kerakusan lingkar kekuasaan.
"Sangat logis memang, bila akhirnya orang membuat penalaran kalau relawan-relawan Jokowi ternyata rakus kekuasaan sekaligus rakus uang, itu artinya bosnya juga rakus," ujar Rocky Gerung dikutip pada Jumat (22/8/2025).
Menurutnya, kasus ini seolah menjadi puncak gunung es yang menguatkan tudingan negatif terhadap pemerintahan sebelumnya.
Rocky bahkan secara gamblang menyebut kasus ini melengkapi tuduhan bahwa "Jokowi adalah presiden terkorup di dunia", merujuk pada nominasi yang pernah disematkan oleh Organized Crime and Corruption Reporting Project (OCCRP).
Bagi Jokowi secara personal, menurut Rocky, kasus ini menambah beban psikologis yang berat, setelah sebelumnya didera isu seperti ijazah palsu.
Penangkapan Noel menjadi "penanda bahwa nilai-nilai lama dan arogansi yang dipelihara selama 10 tahun terakhir mulai memperlihatkan keasliannya".
Baca Juga: Usai Kena OTT KPK, Beredar Foto Immanuel Ebenezer Terbaring Dengan Alat Bantu Medis
Warisan Beracun untuk Prabowo
Tak berhenti di era Jokowi, efek domino dari kasus korupsi Wamenaker ini langsung menghantam pemerintahan Prabowo Subianto yang baru terbentuk.
Bagi Rocky Gerung, ini adalah warisan masalah yang tak bisa dihindari dan menjadi tantangan kredibilitas pertama bagi kabinet Merah Putih.
"Ini memperkuat penalaran bahwa rezim sebelum Prabowo adalah rezim yang korup," tegas Rocky.
Konsekuensinya, lanjut dia, sangat serius. Citra pemerintahan yang pejabatnya terjerat kasus korupsi sejak awal akan menyulitkan upaya Prabowo menarik kepercayaan, terutama dari investor asing.
Korupsi yang seolah menjadi penyakit sistemik akan membuat investor ragu menanamkan modalnya di Indonesia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan