Suara.com - "Pesta" penganugerahan tanda kehormatan oleh Presiden Prabowo Subianto menuai sorotan tajam. Pengamat menilai, pemberian bintang jasa kepada sejumlah menteri dan pejabat yang baru bekerja 10 bulan adalah langkah yang terlalu dini dan dikhawatirkan lebih didasari oleh pertimbangan politis dan kedekatan personal.
Direktur Eksekutif Center for Indonesian Governance and Development Policy, Cusdiawan, mempertanyakan kelayakan sejumlah nama, termasuk Fadli Zon hingga Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya.
Cusdiawan menilai, usia kabinet yang belum genap setahun seharusnya belum bisa menjadi tolok ukur prestasi yang luar biasa untuk diganjar penghargaan setinggi itu.
"Sebetulnya, usia kabinet yang belum genap setahun, masih belum bisa dijadikan standar keberhasilan ataupun dianggap memiliki prestasi yang luar biasa sehingga dijadikan pijakan untuk memberi tanda kehormatan dan jasa," tutur Cusdiawan kepada Suara.com, Selasa (26/8/2025).
Menurutnya, kontroversi yang muncul di publik justru bisa dimaknai sebagai evaluasi langsung dari rakyat atas kinerja para menteri tersebut.
Sorot Tajam Fadli Zon dan Teddy Indra Wijaya
Cusdiawan secara spesifik menyoroti beberapa nama yang dinilainya kontroversial. Pertama adalah Fadli Zon, Menteri Kebudayaan. Menurutnya, meskipun Fadli memiliki kiprah di bidang kebudayaan, rekam jejaknya yang penuh kontroversi masih lekat dalam ingatan publik.
Nama kedua yang dipertanyakan adalah Sekretaris Kabinet, Letkol Teddy Indra Wijaya. Cusdiawan mempertanyakan apakah penghargaan untuk Teddy murni karena kontribusi bagi negara, atau karena faktor kedekatannya dengan Presiden Prabowo.
"Ia mempertanyakan pemberian penghargaan kepada Teddy, apakah karena kedekatan Teddy dengan Prabowo sehingga lantas membuat namanya layak disebut berkontribusi bagi negara dan bangsa?"
Baca Juga: Prabowo Sebut Kemiskinan Akibat Pemimpin Tak Pandai, Netizen Beri Reaksi Menohok
Pada akhirnya, Cusdiawan menyimpulkan bahwa ada kekhawatiran besar di balik pesta bintang jasa ini.
"Hal yang dikhawatirkan bahwa pemberian penghargaan tersebut justru lebih didasarkan pada pertimbangan kedekatan personal dan politis," kata Cusdiawan.
"Publik masih menanti efektivitas kinerja mereka sekaligus dampaknya secara nyata," tambahnya.
Di sisi lain, Istana melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi memberikan pembelaan. Menurutnya, penghargaan ini diberikan bukan karena status mereka sebagai anggota kabinet, melainkan karena dinilai sudah mencapai prestasi luar biasa dalam 10 bulan pertama.
"Yang kemudian itu diukur oleh Bapak Presiden untuk beberapa anggota kabinet yang meskipun baru 10 bulan, tapi kemudian dianggap sudah mencapai prestasi yang luar biasa. Misalnya dalam hal pangan," tutur Prasetyo.
Ia mencontohkan Menko Pangan dan Menteri Pertanian yang ikut menerima penghargaan.
Berita Terkait
Terpopuler
- Owner Bake n Grind Terancam Penjara Hingga 5 Tahun Akibat Pasal Berlapis
- Beda Biaya Masuk Ponpes Al Khoziny dan Ponpes Tebuireng, Kualitas Bangunan Dinilai Jomplang
- 5 Fakta Viral Kakek 74 Tahun Nikahi Gadis 24 Tahun, Maharnya Rp 3 Miliar!
- Promo Super Hemat di Superindo, Cek Katalog Promo Sekarang
- Tahu-Tahu Mau Nikah Besok, Perbedaan Usia Amanda Manopo dan Kenny Austin Jadi Sorotan
Pilihan
-
Cuma Satu Pemain di Skuad Timnas Indonesia Sekarang yang Pernah Bobol Gawang Irak
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
Terkini
-
Sekolah Rakyat di Situbondo Tetap Jalan 2026, Bupati Tegaskan Tidak Sepi Peminat
-
Terkunci dalam Kamar Saat Kebakaran, Pria ODGJ Tewas di Tambora
-
Bahasa Inggris Jadi Mapel Wajib SD-SMA Mulai 2027, Kemendikdasmen Siapkan Pelatihan Guru Massal
-
Komisi XIII DPR Dorong Kasus Konflik TPL di Danau Toba Dibawa ke Pansus Agraria
-
Jakpro Siapkan Kajian Teknis Perpanjangan Rute LRT Jakarta ke JIS dan PIK 2
-
'Apapun Putusannya, Kami Hormati,' Sikap Kejagung di Ujung Sidang Praperadilan Nadiem Makarim
-
Detik-detik Gempa Dahsyat di Filipina, Alarm Tsunami Aktif Buat Sulut dan Papua
-
Menko Zulkifli Hasan Panen Ayam Petelur, Apresiasi PNM Bangun Ketahanan Pangan Desa
-
Seskab Teddy Sampaikan Santunan dari Prabowo untuk Keluarga Prajurit yang Gugur Jelang HUT ke-80 TNI
-
Terungkap! Ini 'Dosa' Eks Kajari Jakbar yang Bikin Jabatannya Lenyap