Suara.com - Di saat Jakarta membara oleh api demonstrasi yang menolak tunjangan mewah mereka, para anggota Komisi XI DPR RI justru terbang ke Australia. Kunjungan kerja ini sontak menjadi polemik, terutama setelah beredar jadwal perjalanan (itinerary) yang mencantumkan agenda santai seperti menikmati Sydney Marathon.
Ketua Komisi XI DPR RI, Mukhamad Misbakhun, membantah jadwal plesiran itu.
Menghadapi amarah publik, Misbakhun menegaskan bahwa tidak ada satu pun agenda di luar rapat kerja resmi.
“Tidak ada agenda ke Sydney Marathon atau agenda lain selain rapat. Dan itinerary itu dibuat bukan oleh pihak Sekretariat Komisi XI DPR RI,” kata Misbakhun saat dihubungi Suara.com, Sabtu (30/8/2025).
“Komisi XI tidak tahu menahu serta tidak bertanggung jawab dengan isi itinerary itu, karena sejak awal Komisi XI tidak ada agenda tersebut,” tegasnya.
Dalih Kejar Tayang RUU dan Agenda Penting
Politisi Partai Golkar ini berdalih, kunjungan kerja ke Negeri Kanguru ini sudah dijadwalkan jauh-jauh hari dan sangat mendesak. Tujuannya adalah untuk mengejar pembahasan Rancangan Undang-Undang tentang Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan (RUU P2SK).
“Agendanya sudah lama dijadwalkan jauh sebelum ada peristiwa demo di Jakarta. Karena menurut agenda dan jadwalnya, RUU P2SK harus diselesaikan di Panja pada 8 September 2025,” terang Misbakhun.
Ia juga merinci serangkaian agenda penting yang mereka lakukan, mulai dari bertemu mahasiswa penerima beasiswa LPDP di Canberra, berdiskusi dengan kantor audit nasional Australia (ANAO), hingga bertemu dengan Bank Sentral Australia (RBA) di Sydney untuk membahas peluang kerja sama agar QRIS Indonesia bisa dipakai di Australia.
Baca Juga: Latar Belakang Pendidikan Rachel Vennya: Ngaku Menyesal Salah Pilih Presiden, Merasa Dikhianati
Selain itu, mereka juga mengunjungi kantor perwakilan Bank BNI di Sydney untuk menjajaki potensi bisnis yang sangat besar.
“Ada 5 konglomerat besar Indonesia mempunyai konsesi tambang sebanyak lebih dari 10. Itu adalah size bisnis yang besar di mana BNI ingin memberikan pelayanan untuk itu,” tutur Misbakhun.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 5 Rekomendasi Sunscreen Mengandung Kolagen untuk Hilangkan Kerutan, Murah Meriah Mudah Ditemukan
- 6 Hybrid Sunscreen untuk Mengatasi Flek Hitam di Usia Matang 40 Tahun
- Patrick Kluivert Dipecat, 4 Pelatih Cocok Jadi Pengganti Jika Itu Terjadi
Pilihan
-
Emas Terbang Tinggi! Harga Antam Tembus Rp 2.596.000, Cetak Rekor di Pegadaian
-
Bikin Geger! Gunung Lawu Dilelang jadi Proyek Geothermal, ESDM: Sudah Kami Keluarkan!
-
Uang MBG Rp100 T Belum Cair, Tapi Sudah Dibalikin!, Menkeu Purbaya Bingung
-
6 Rekomendasi HP 2 Jutaan Kamera Terbaik Oktober 2025
-
Keuangan Mees Hilgers Boncos Akibat Absen di FC Twente dan Timnas Indonesia
Terkini
-
Permintaan Maaf Tak Cukup, Trans7 Digeruduk PWNU DKI
-
Bus Royaltrans Terbakar di Tol Dalam Kota, Transjakarta Minta Maaf dan Janji Evaluasi Armada
-
Lagi, Massa NU Kepung Gedung Trans7 Imbas Program 'Xpose Uncensored', Apa Tuntutan Mereka?
-
5 Fakta Kasus Penamparan Siswa SMAN 1 Cimarga Berujung Penonaktifan Kepsek dan Kritik Keras
-
KPK Lakukan Kajian Program Makan Bergizi Gratis untuk Cegah Korupsi
-
Cak Imin Soroti Tayangan Trans7 Soal Ponpes Lirboyo: Etika Penyiaran Harus Dijaga!
-
Menghilang Usai Penjarahan, Ahmad Sahroni Siapkan Kejutan Pada 10 November?
-
Mengaku Habib dan Minta Paksa Sarung Santri, Pria 53 Tahun di Bogor Diamankan Warga
-
Buron usai Bakar Istri Hidup-hidup, Warga di Jatinegara Jaktim Resah Ulah Suami Pembuat Onar
-
Agak Laen! Ngaku-ngaku Habib, Pria Ini Minta Paksa 3 Sarung Milik Santri Ponpes, Buat Apa?