Suara.com - Kasus kekerasan aparat saat menghalau massa aksi demo di Bandung, Jawa Barat kembali memicu kritik pedas di masyarakat.
Seorang pemuda yang diketahui baru pulang dari merayakan ulang tahun rekannya, justru salah tangkap hingga diduga dipukuli aparat hingga luka parah.
Hal itu dibagikan salah satu keluarga korban melalui akun Instagram @affifasp, Selasa (2/9/2025).
"Hi gais jadi adik aku kena 'salah sasaran'-nya polisi. Dia enggak ikut demo cuman abis ngerayain ulang tahunnya temen terus pulang. Tapi memang salahnya lewat Gedung Sate yang jelas jelas zona merah, sekitaran pukul 04.47 WIB," tulis akun tersebut.
Pemilik akun melanjutkan, adik laki-lakinya tak sengaja ditabrak oleh massa yang membuatnya jatuh. Apesnya, polisi yang saat itu membubarkan massa diduga menyeret korban dan memukuli di sekitar lokasi.
"Habis itu disiksa kepalanya diinjekin sampai plipisnya dijahit (ada bukti di topinya ada bekas alas sepatu) terus diseret dilempar ke tempat bakaran untungnya berhasil kabur," ujar dia.
"Habis itu dipukulin punggungnya pakai selang? Atau besi gitu sampai kaya digambar meskipun udah bilang ampun juga enggak peduli," katanya lagi.
Keluarga korban meminta keadilan dari pihak berwenang atas insiden dan luka parah yang dialami korban.
Pasalnya oknum polisi yang menghajar korban justru memulangkan korban setelah tahu ketika korban bukan massa aksi, melainkan pengendara yang sedang melintas.
Baca Juga: Tewas Kecelakaan Dinilai Janggal, Mahasiswa Unnes Iko Juliant Ternyata Sempat Ngigau Takut Dipukuli
"Gais bantu cari keadilan pertanggungjawaban ya gais. Sakit banget disiksa dulu baru pas tau clear bukan pendemo disuruh pulang gitu aja (keadaan babak belur dan pas di jalan pulang adik aku enggak sadarkan diri). Sekarang adik aku ngeluh terus sakit banget kepalanya (efek diinjekin dan benturan) sedangkan cek ini itu butuh biaya yang ga murah. Kalo gini harus minta pertanggung jawaban ke siapa?" keluh dia.
Kasus dugaan kekerasan aparat kembali menjadi catatan hitam penanganan massa yang seharusnya tanpa represif.
Pasalnya tak jarang aparat berseragam lengkap menyerang tanpa melihat siapa orang yang ada di sekitarnya.
Reaksi Prabowo Subianto terhadap Korban Demo
Presiden RI, Prabowo Subianto mengatakan memang dalam penanganan massa aksi, polisi tak lepas dari kesalahan melaksanakan tugasnya.
"Polisi kadang-kadang, iya namanya menegakkan hukum, kadang-kadang ada yang khilaf. Kadang-kadang ada yang keterpaksaan," ujarnya di RS Polri, Jakarta, Senin (1/9/2025).
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Seharga NMax yang Jarang Rewel
- Here We Go! Peter Bosz: Saya Mau Jadi Pelatih Timnas yang Pernah Dilatih Kluivert
- 5 Mobil Keluarga 7 Seater Mulai Rp30 Jutaan, Irit dan Mudah Perawatan
- Sosok Timothy Anugerah, Mahasiswa Unud yang Meninggal Dunia dan Kisahnya Jadi Korban Bullying
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
Pilihan
-
Dana Korupsi Rp13 T Dialokasikan untuk Beasiswa, Purbaya: Disalurkan Tahun Depan
-
Kebijakan Sri Mulyani Kandas di Tangan Purbaya: Pajak Pedagang Online Ditunda
-
Harga Emas Hari Ini Turun Lagi! Antam di Pegadaian Jadi Rp 2.657.000, UBS Stabil
-
Hasil Drawing SEA Games 2025: Timnas Indonesia U-23 Ketiban Sial!
-
Menkeu Purbaya Curigai Permainan Bunga Usai Tahu Duit Pemerintah Ratusan Triliun Ada di Bank
Terkini
-
Roy Suryo Tuding KPU Otak Konspirasi Jahat, Siapkan 'Karpet Merah' Loloskan Gibran
-
Profil Ainul Yakin: Komisaris Transjakarta dan Ahli Menag yang Ancam 'Gorok Leher' Pengkritik Ulama
-
Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, ICJR: KUHAP Lemah, Kriminalisasi Makin Ganas!
-
Dokter Tifa Kuliti Gaya Pidato Rektor UGM di Depan Jokowi: Terlalu Genit, Ganjen, Tak Berwibawa!
-
KPK Bidik Rekan Hergun, Diduga Ikut Kecipratan Duit Panas Korupsi CSR BI-OJK, Siapa Dia?
-
Bau Busuk Ungkap ke Temuan Mengerikan di Bekasi: Kerangka Bayi Terkubur Berselimut Sweater!
-
Strategi Pemuda Mengubah Indonesia, Masuk Partai atau Pendidikan?
-
Tega Banget! Pria di Jagakarsa Maling di Rumah Tetangga, Begini Ending-nya usai Kain Sprei Copot
-
Serahkan Rp13,2 Triliun Uang Sitaan Kasus CPO, Komisi III Dorong Kejagung Buru Aset Koruptor Lain
-
Mengapa Aktivis Desak Jepang dan Korea Hentikan Impor Wood Pellet dari Indonesia?