- APBD DKI Jakarta 2026 diproyeksikan mencapai Rp95,35 triliun, naik 3,8 persen.
- Fokus belanja untuk atasi masalah kota dan program prioritas gubernur.
- Sebagian pembiayaan akan ditopang oleh pinjaman daerah senilai Rp4,82 triliun.
Suara.com - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta memroyeksikan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2026 akan menembus angka Rp95,35 triliun.
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung menyatakan, anggaran jumbo yang naik 3,8 persen dari tahun sebelumnya ini disiapkan untuk fokus pada penyelesaian masalah perkotaan dan pelaksanaan program prioritas.
Angka yang dipatok tersebut menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan perubahan APBD 2025 yang disepakati sebesar Rp91,86 triliun.
"Total rencana anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2026 sebesar Rp95,35 triliun dan naik sebesar 3,8 persen dibandingkan dengan perubahan anggaran pendapatan dan belanja daerah tahun anggaran 2025," kata Pramono dalam keterangannya, Jumat (5/9/2025).
Rincian Anggaran Pendapatan dan Belanja
Secara rinci, Pramono menjelaskan bahwa pendapatan daerah tahun depan direncanakan sebesar Rp85,47 triliun.
Angka ini naik tipis 1,21 persen dari target tahun 2025.
"Pendapatan daerah diharapkan berasal dari pendapatan asli daerah sebesar Rp56,76 triliun, pendapatan transfer sebesar Rp26,13 triliun, serta lain-lain pendapatan daerah yang sah sebesar Rp2,57 triliun," ucapnya.
Sementara itu, alokasi belanja daerah diproyeksikan mencapai Rp88,35 triliun, atau naik 2,77 persen.
Baca Juga: Pramono Anung: Jakarta Tak Bisa Maju Sendirian! Ini Rencana Ambisius untuk Jabodetabek
Dana ini akan dialokasikan untuk belanja operasi, belanja modal, belanja tidak terduga, dan belanja transfer.
Masih menurut Pramono, arah kebijakan belanja daerah tahun depan akan diprioritaskan untuk menyelesaikan masalah fundamental kota dan menjalankan sepuluh program kerja gubernur.
Ia menekankan alokasi anggaran yang menyentuh langsung kepentingan masyarakat.
"Kebijakan belanja daerah juga difokuskan pada alokasi anggaran untuk sektor-sektor yang langsung menyentuh kepentingan masyarakat, termasuk urusan wajib pelayanan dasar dengan berpedoman pada standar pelayanan minimal (SPM) sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, seperti pendidikan, kesehatan, dan penyediaan subsidi pangan melalui pengembangan urban farming," jelasnya.
Untuk menutupi selisih antara belanja dan pendapatan, Pemprov DKI merencanakan penerimaan pembiayaan sebesar Rp9,87 triliun.
Sumber utamanya berasal dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran (SiLPA) tahun sebelumnya sebesar Rp5,05 triliun dan penerimaan pinjaman daerah senilai Rp4,82 triliun.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pratama Arhan dan Azizah Salsha Dikabarkan Rujuk, Ini Penjelasaan Pengadilan Agama Tigaraksa
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
- Buktinya Kuat, Pratama Arhan dan Azizah Salsha Rujuk?
Pilihan
-
Nadiem Makarim Jadi Menteri Ke-7 Era Jokowi yang Jadi Tersangka Korupsi, Siapa Aja Pendahulunya?
-
Jadwal dan Link Streaming Timnas Indonesia vs Taiwan Malam Ini di GBT
-
Pelatih Persija Kasihan dengan Gerald Vanenburg, Soroti Situasi Timnas Indonesia U-23
-
Harga Emas Antam Lebih Murah Hari Ini Jadi Rp 2.042.000 per Gram
-
Video Lawas Nadiem Makarim Viral Lagi, Ngaku Lahir di Keluarga Anti Korupsi!
Terkini
-
Dilema KPK: Sita Mercy Antik Habibie dari Ridwan Kamil, tapi Pembayarannya Ternyata Belum Lunas
-
Bantah Tegas Kabar Darurat Militer, TNI: Tidak Ada Niat, Rencana Memberlakukan
-
Didesak Bebaskan Seluruh Demonstran yang Ditahan, Polri Klaim Tidak Antikritik
-
Zetro Staf KBRI Diduga Tewas di Tangan Pembunuh Bayaran, Presiden Peru Surati Prabowo
-
Kapuspen TNI Jawab Tuntutan 17+8 'Kembali ke Barak': Kami Hormati Supremasi Sipil
-
Tunjangan Rumah Setop, DPR Pastikan Pensiun Tetap Ada: Ini Rincian Gaji Anggota Dewan
-
DPR Setop Kunjungan Kerja ke Luar Negeri, Dasco Janji Buka-bukaan
-
Pemprov DKI Genjot Pengerjaan SJUT, Jakarta Lebih Rapi dan Modern
-
Apa Itu Tobat Nasional? Seruan Kardinal Ignatius Suharyo
-
Nadiem Tersangka Kasus Pengadaan Chromebook, Pukat UGM Soroti Buruknya Tata Kelola Sektor Pendidikan