News / Internasional
Jum'at, 05 September 2025 | 21:56 WIB
Staf KBRI di Lima, Peru, Zetro Leonardo Purba, tewas saat bersepeda. Otoritas Peru menduga dilakukan pembunuh bayaran. [Dok. KBRI Lima]

Pemerintah Indonesia bereaksi keras atas pembunuhan warganya yang berstatus diplomat.

Menteri Luar Negeri RI, Sugiono, menuntut otoritas Peru untuk segera mengusut tuntas kasus ini hingga ke akarnya.

Dalam pernyataannya, Menlu Sugiono menyerukan "investigasi menyeluruh, transparan, dan cepat, serta perlindungan semaksimal mungkin bagi para personel diplomatik dan warga negara Indonesia di Peru".

Menanggapi tekanan diplomatik dan keseriusan kasus ini, Pemerintah Peru memberikan jaminan penuh.

Presiden Peru, Dina Boluarte, bahkan secara pribadi mengirimkan surat resmi kepada Presiden RI Prabowo Subianto untuk menyampaikan duka cita yang mendalam atas nama pemerintah dan rakyat Peru.

Menteri Luar Negeri Peru, Elmer Schialer, pada Jumat (5/9), mengonfirmasi pengiriman surat tersebut.

"Dalam suratnya, Ibu Presiden juga meyakinkan Presiden Prabowo, semua sumber daya yang diperlukan sedang dikerahkan untuk memastikan investigasi ini menyeluruh, cepat, dan efisien, serta untuk mengidentifikasi pelaku intelektual dan material dari tindakan kekerasan ini," kata Schialer.

Schialer juga mengakui bahwa Peru tengah menghadapi masalah "ketidakamanan" yang serius, dan pembunuhan Zetro menjadi "satu lagi peringatan" bagi negaranya.

Kementerian Luar Negeri Peru telah menawarkan untuk meningkatkan keamanan di sekitar lingkungan KBRI dan para staf diplomatik Indonesia.

Baca Juga: Beda dengan Jepang, Koran China Tampilkan Foto Presiden Prabowo Subianto

Saat ini, aparat kepolisian Peru terus memburu para pelaku. Sementara itu, jenazah Zetro Leonardo Purba, yang baru bertugas di Peru selama lima bulan dan meninggalkan seorang istri serta tiga anak, akan segera dipulangkan ke Indonesia untuk dimakamkan di tanah air.

Load More