- Penetapan 12 Tersangka
- Para tersangka memiliki peran yang berbeda dan terstruktur
- Aksi penjarahan diduga kuat dipicu oleh video viral Uya Kuya
Suara.com - Babak baru dalam kasus penjarahan brutal yang menimpa kediaman Anggota DPR nonaktif, Surya Utama atau Uya Kuya, dimulai. Polres Metro Jakarta Timur secara resmi telah menetapkan 12 orang sebagai tersangka utama di balik serangan massa yang terjadi di kawasan Pondok Bambu, Duren Sawit, pada Sabtu (30/8/2025) malam.
Penetapan ini menjadi bukti keseriusan aparat dalam mengusut tuntas insiden yang sempat viral dan mengejutkan publik tersebut. Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal, menegaskan bahwa ke-12 orang ini memiliki peran yang terorganisir dalam aksi anarkis tersebut.
"12 orang yang sudah kami tetapkan sebagai tersangka," kata Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Alfian Nurrizal kepada wartawan di Jakarta, dilansir Antara, Sabtu (6/9/2025).
Lebih lanjut, Kombes Alfian membeberkan bahwa para tersangka tidak bergerak secara acak. Masing-masing memiliki tugas spesifik yang telah diidentifikasi oleh penyidik.
Peran mereka terbagi menjadi tiga kelompok utama, provokator yang menyulut emosi massa, eksekutor penjarahan yang masuk dan mengambil barang, serta kelompok yang bertugas melakukan penyerangan terhadap petugas keamanan yang mencoba menghalau.
"12 tersangka tersebut punya peran masing-masing dalam melakukan aksinya, yakni sebagai provokator, pelaku penjarahan dan penyerangan kepada petugas," tambah Alfian.
Jumlah tersangka ini sendiri mengalami perkembangan signifikan. Awalnya, polisi menetapkan enam orang sebagai tersangka setelah melalui pemeriksaan intensif.
Namun, melalui pengembangan penyelidikan yang terus-menerus, jumlahnya bertambah hingga dua kali lipat, dengan satu tersangka baru berhasil ditangkap pada Rabu (3/9/2025) sekitar pukul 11.00 WIB. Pihak kepolisian pun mengisyaratkan bahwa jumlah ini masih bisa bertambah.
Kasus ini menjadi sorotan nasional setelah sebuah video amatir yang merekam detik-detik penyerbuan beredar luas di media sosial.
Baca Juga: Jumlah Tersangka Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya Bertambah jadi 12 Orang, Begini Peran Mereka!
Dalam video tersebut, terlihat jelas bagaimana massa dalam jumlah besar dengan beringas merobohkan pagar rumah Uya Kuya. Tak berhenti di situ, mereka langsung menerobos masuk hingga ke lantai dua, menjarah apa saja yang bisa mereka ambil.
Suasana mencekam tergambar dari rekaman video, di mana terdengar suara massa berteriak bersahut-sahutan, "Hancurkan" diiringi dengan suara benda-benda pecah yang dirusak.
Insiden penjarahan ini diduga kuat dipicu oleh kemarahan publik terhadap sebuah video yang menampilkan Uya Kuya sedang berjoget di gedung MPR/DPR. Momen tersebut bertepatan dengan pengumuman kenaikan tunjangan bagi anggota dewan, termasuk tunjangan rumah sebesar Rp50 juta setiap bulan, yang menuai kontroversi.
Menanggapi hal tersebut, Uya Kuya sempat memberikan klarifikasi. Menurutnya, aksi berjoget itu sama sekali tidak ada kaitannya dengan kenaikan tunjangan.
Menurut Uya Kuya dalam klarifikasinya, joget-joget itu tidak ada kaitan dengan kenaikan tunjangan DPR. Mereka berjoget hanya mengikuti irama lagu untuk tujuan menghargai musisi yang tampil.
Berita Terkait
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Jumlah Tersangka Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya Bertambah jadi 12 Orang, Begini Peran Mereka!
-
Babak Baru Kasus Penjarahan Rumah Uya Kuya: 12 Orang Resmi Jadi Tersangka, Terancam 7 Tahun Bui!
-
Rieke Diah Pitaloka Bongkar Kinerja Uya Kuya dan Eko Patrio di DPR
-
Takut Dijerat, Penjarah Rumah Uya Kuya Kembalikan Kasurnya
Terpopuler
- KPK: Perusahaan Biro Travel Jual 20.000 Kuota Haji Tambahan, Duit Mengalir Sampai...
- Selamat Datang Elkan Baggott Gantikan Mees Hilgers Bela Timnas Indonesia, Peluangnya Sangat Besar
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Hari Pelanggan Nasional 2025: Nikmati Promo Spesial BRI, Diskon Sampai 25%
- Maki-Maki Prabowo dan Ingin Anies Baswedan Jadi Presiden, Ibu Jilbab Pink Viral Disebut Korban AI
Pilihan
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
-
Line Up Terbaru Pestapora Hari Ini 7 September, Usai 34 Musisi Umumkan Mundur
-
Media Lokal: AS Trencin Dapat Berlian, Marselino Ferdinan Bikin Eksposur Liga Slovakia Meledak
-
Rieke Diah Pitaloka Bela Uya Kuya dan Eko Patrio: 'Konyol Sih, tapi Mereka Tulus!'
-
Dari Anak Ajaib Jadi Pesakitan: Ironi Perjalanan Karier Nadiem Makarim Sebelum Terjerat Korupsi
Terkini
-
Siapa Azis Wellang? Tersangka Illegal Logging yang Main Domino Bareng Menhut Raja Juli
-
Jadwal SIM Keliling Jakarta Timur dan Barat: Layanan untuk Perpanjang SIM A dan C
-
Monas Resmi Bisa Digunakan untuk Event Keagamaan, Ini Kata Pramono Anung
-
Menteri Kehutanan Bantah Bahas Pembalakan Liar dengan Tersangka Azis Wellang di Meja Domino
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Faujian Esa Ditemukan Sakit di Lembang, Tak Terkait Aksi Demo
-
TAUD: Tuduhan Terhadap Delpedro Konspiratif, Penegakan Hukum Prematur untuk Cari Kambing Hitam!
-
Sejarah Panjang Gudang Garam yang Kini Dihantam Isu PHK Massal Pekerja
-
Pengamat Intelijen: Kinerja Listyo Sigit Bagus tapi Tetap Harus Diganti, Ini Alasannya
-
Terungkap! Rontgen Gigi Hingga Tato Bantu Identifikasi WNA Korban Helikopter Kalsel
-
Misteri Dosen UPI Hilang Terpecahkan: Ditemukan di Lembang dengan Kondisi Memprihatinkan