Suara.com - Pembangunan infrastruktur terus berlangsung di berbagai wilayah Indonesia. Mulai dari jalan tol, jembatan, pelabuhan, hingga fasilitas publik lainnya, semua membutuhkan material konstruksi yang kuat, tahan lama, dan aman digunakan dalam jangka panjang. Dalam konteks ini, beton menjadi salah satu material utama yang menopang daya tahan infrastruktur nasional karena terbukti mampu memberikan daya tahan tinggi sekaligus fleksibilitas dalam berbagai aplikasi.
Beton tersusun dari campuran semen, air, pasir, dan agregat (kerikil atau batu pecah). Kombinasi sederhana ini menghasilkan material yang memiliki daya tekan sangat kuat, bahkan dapat bertahan puluhan hingga ratusan tahun dengan perawatan yang tepat. Oleh karena itu, hampir setiap proyek pembangunan skala besar mengandalkan beton sebagai material dasar.
Keunggulan utama beton adalah sifatnya yang tahan terhadap cuaca ekstrem, baik panas, hujan, maupun kelembaban tinggi. Di negara tropis seperti Indonesia, kondisi ini sangat penting agar infrastruktur tidak mudah rusak atau mengalami penurunan fungsi.
Selain kekuatan, beton juga unggul dari sisi efisiensi. Ketersediaan bahan baku yang melimpah membuat beton relatif ekonomis dibanding material lain dengan daya tahan sebanding. Tidak hanya itu, beton juga mudah dibentuk sesuai kebutuhan desain, mulai dari struktur sederhana hingga arsitektur modern yang kompleks. Hal ini memungkinkan para insinyur dan arsitek untuk menciptakan berbagai bentuk infrastruktur dengan tingkat keamanan tinggi tanpa harus mengorbankan estetika.
Seiring perkembangan teknologi, beton terus mengalami inovasi. Hadirnya beton mutu tinggi (high-performance concrete), beton pracetak (precast concrete), hingga beton ramah lingkungan (green concrete) menjawab tantangan pembangunan modern yang menuntut ketahanan, kecepatan konstruksi, dan keberlanjutan. Inovasi ini menjadikan beton tidak hanya sekadar material bangunan, tetapi juga solusi untuk menciptakan infrastruktur yang tangguh, efisien, dan ramah lingkungan.
Dalam pembangunan infrastruktur, beton ibarat fondasi kehidupan. Tanpa material ini, sulit membayangkan keberadaan jalan raya yang kokoh, gedung pencakar langit yang menjulang, atau bendungan yang mampu menahan derasnya arus air. Dengan kekuatan, fleksibilitas, dan inovasi yang terus berkembang, beton akan tetap menjadi pilar utama daya tahan infrastruktur, mendukung pertumbuhan ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan bangsa.
Berbicara tentang pentingnya beton terhadap pembangunan infrastruktur di Tanah Air, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menjadi salah satu perusahaan yang berperan besar dalam memasok beton untuk proyek-proyek strategis. Dengan pengalaman panjang dan jangkauan produksi yang luas, WSBP tidak hanya fokus pada kualitas dan kekuatan produknya, tetapi juga pada keberlanjutan proses produksinya.
Komitmen WSBP terhadap lingkungan diwujudkan melalui kepemilikan sertifikasi Green Label Indonesia (GLI). Sertifikasi ini menandakan bahwa produk beton yang dihasilkan memenuhi standar ramah lingkungan, baik dari sisi bahan baku, proses produksi, hingga dampaknya terhadap ekosistem. Keberadaan label ini juga menjadi nilai tambah bagi proyek-proyek konstruksi yang ingin memenuhi kriteria pembangunan hijau (green construction).
Di tahun 2025, Batching Plant WSBP Pegangsaan menjadi produsen Beton Readymix pertama dan satu-satunya di Indonesia yang meraih GLI Level Gold. terbukti bahwa produk Beton Readymix WSBP lebih efisien, lebih hijau dan lebih bertanggungjawab.
Baca Juga: Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
"Pembangunan bukan hanya soal hari ini, namun juga tentang generasi yang akan datang. Oleh karena itu, kami ingin membangun Indonesia bukan hanya yang megah, tapi juga yang lestari," ujar Kepala Divisi Corporate Secretary WSBP Fandy Dewanto.
Dalam rangka mendukung komitmen pembangunan berkelanjutan, WSBP terus melanjutkan program penghijauan melalui program WSBP Inspiring Kindness: Piles of Sustainability dengan menanam 1 pohon trembesi tiap 10 produk Spun Pile WSBP terkirim ke proyek. Pohon trembesi dipilih karena dikenal mampu menyerap emisi karbon tinggi, memiliki fisik yang besar dan kokoh dan seluruh bagian pohonnya dapat dimanfaatkan, serupa dengan infrastruktur beton.
Tak berhenti di situ, WSBP juga mengimplementasikan Sistem Industri Hijau (SIH) yang mencakup berbagai aspek penjagaan kelestarian lingkungan. Mulai dari pengendalian emisi udara, pengolahan air limbah industri melalui Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL), efisiensi penggunaan energi, hingga pengelolaan limbah padat hasil produksi. Semua langkah ini memastikan bahwa pertumbuhan industri beton sejalan dengan upaya mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
Dengan kombinasi kekuatan material, keandalan suplai, serta komitmen terhadap kelestarian alam, WSBP menunjukkan bahwa pembangunan infrastruktur di Indonesia tidak harus bertentangan dengan prinsip keberlanjutan. Beton bukan hanya menjadi pondasi fisik bagi gedung dan jembatan, tetapi juga pondasi bagi masa depan yang lebih hijau.***
Berita Terkait
-
Wujud Nyata Implementasi Tata Kelola Baik, Waskita Karya Raih Top GRC Awards 2025 Stars 5
-
3 Fakta Viral Tanggul Beton Misterius di Laut Cilincing Ganggu Nelayan, Bukan Proyek Pemerintah?
-
Tanggul Beton Misterius 3 Km Mendadak Muncul di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa Ini?
-
Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah
-
Misteri Tanggul Beton Raksasa di Pesisir Cilincing, Proyek Siapa yang Ancam Mata Pencarian Nelayan?
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mendiktisaintek: Riset Kampus Harus Bermanfaat Bagi Masyarakat, Tak Boleh Berhenti di Laboratorium
-
Dengarkan Keluhan Warga Soal Air Bersih di Wilayah Longsor, Bobby Nasution Akan Bangunkan Sumur Bor
-
Di Balik OTT Bupati Bekasi: Terkuak Peran Sentral Sang Ayah, HM Kunang Palak Proyek Atas Nama Anak
-
Warga Bener Meriah di Aceh Alami Trauma Hujan Pascabanjir Bandang
-
Mutasi Polri: Jenderal Polwan Jadi Wakapolda, 34 Srikandi Lain Pimpin Direktorat dan Polres
-
Tinjau Lokasi Bencana Aceh, Ketum PBNU Gus Yahya Puji Kinerja Pemerintah
-
Risma Apresiasi Sopir Ambulans dan Relawan Bencana: Bekerja Tanpa Libur, Tanpa Pamrih
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Sidang Ditunda! Nadiem Makarim Sakit Usai Operasi, Kuasa Hukum Bantah Tegas Dakwaan Cuan Rp809 M
-
Hujan Deras, Luapan Kali Krukut Rendam Jalan di Cilandak Barat