News / Nasional
Rabu, 10 September 2025 | 18:10 WIB
Viral proyek siluman tanggul beton muncul di pesisir Cilincing, Jakarta Utara
Baca 10 detik
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Sebuah bangunan misterius berupa tanggul beton raksasa yang membentang sepanjang 2 hingga 3 kilometer di pesisir Cilincing, Jakarta Utara, kini menjadi buah bibir sekaligus sumber keresahan.

Ironisnya, tak ada satu pun pihak pemerintah yang mengaku bertanggung jawab atas keberadaan bangunan masif tersebut, sementara para nelayan setempat menjerit karena akses mereka ke laut menjadi terhalang.

Misteri ini semakin dalam setelah Kepala Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta, Ika Agustin Ningrum, dengan tegas menyatakan bahwa tanggul tersebut bukanlah proyek pemerintah. Baik Dinas SDA maupun Kementerian Pekerjaan Umum (PU) sama-sama "cuci tangan" dari bangunan yang kini dikeluhkan warga.

“Ini bukan pekerjaan Dinas SDA dan juga bukan Kementerian PU,” kata Ika kepada wartawan, Rabu (10/9/2025).

Pernyataan ini seolah menjadi jawaban atas video yang sebelumnya viral di media sosial, salah satunya diunggah oleh akun Instagram @arie_ngetren.

Dalam video tersebut, tampak jelas sebuah tembok beton kokoh yang menjuntai membelah pesisir, memicu pertanyaan besar: siapa dalang di balik proyek siluman ini?

Penegasan serupa juga datang dari Ketua Subkelompok Perencanaan Bidang Pengendalian Rob dan Pengembangan Pesisir Pantai Dinas SDA DKI Jakarta, Alfan Widyastanto. Ia memastikan bahwa pihaknya tidak pernah sekalipun mengeluarkan izin untuk pembangunan tanggul beton tersebut.

“Dinas SDA DKI Jakarta tidak mengeluarkan izin dan tidak memiliki kewenangan terkait pembangunan tanggul tersebut,” tegas Alfan.

Alih-alih memberikan jawaban, Alfan justru menyarankan agar pihak-pihak yang penasaran untuk melakukan penelusuran sendiri ke lokasi.

Baca Juga: Masih Misteri, Dinas SDA Sebut Tanggul Beton di Cilincing Bukan Punya Pemerintah

“Kemudian mengenai informasi lebih lanjut terkait tanggul itu mungkin bisa dicek sendiri ke lapangan,” tambahnya, seolah mengisyaratkan adanya kebuntuan informasi di tingkat dinas.

Di tengah teka-teki siapa pemilik proyek, para nelayan menjadi korban nyata. Keberadaan tanggul beton itu secara drastis mengubah rutinitas mereka. Jalur yang biasa mereka gunakan untuk melaut kini tertutup tembok, memaksa mereka untuk memutar lebih jauh dan membuang lebih banyak waktu serta bahan bakar.

Keluhan ini terekam jelas dalam video yang beredar, di mana seorang nelayan menyuarakan keputusasaannya.

“Tanggul beton nih di Pesisir Cilincing, menyulitkan nelayan pesisir untuk melintas. Ini kurang lebih ada 2–3 kilometer panjangnya. Awalnya perlintasan nelayan sehingga kesulitan mencari ikan karena harus memutar jauh dengan adanya tanggul beton ini,” kata nelayan tersebut dalam video.

Load More