News / Nasional
Sabtu, 13 September 2025 | 12:28 WIB
Ilustrasi Gempa Bumi. Pada Sabtu (13/9/2025) pesisir timur Kamchatka, Rusia diguncang gempa bermagnitudo 7,4 hingga menyebabkan sejumlah wilayah memeringatkan adanya tsunami. (unsplash)
Baca 10 detik
  • Gempa M 7,4 di Rusia, Indonesia aman tsunami.
  • BMKG pastikan tidak ada dampak ke Indonesia.
  • Masyarakat pesisir diimbau tetap tenang dan waspada.
[batas-kesimpulan]

Suara.com - Gempa bermagnitudo (M) 7,4 baru saja mengguncang pesisir timur Kamchatka, Rusia, memicu peringatan tsunami di beberapa wilayah. 

Meski begitu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan gempa tersebut tidak berdampak ke Indonesia.

"Hasil analisis Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami di wilayah Indonesia," kata Direktur Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono kepada wartawan, Sabtu (13/9/2025).

BMKG mengimbau masyarakat Indonesia, terutama yang tinggal di daerah pesisir untuk tetap tenang. 

Sampai saat ini, BMKG belum menerima adanya laporan mengenai kerusakan bangunan akibat gempa di Rusia timur itu.

"Oleh karena itu, kepada masyarakat pesisir di wilayah Indonesia diimbau agar tetap tenang," ujarnya.

Hingga saat ini, jelas Daryono, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan sebagai dampak gempa bumi tersebut.

"BMKG akan terus memonitor perkembangan dampak gempa bumi ini dan segera menginformasikan kepada stakeholder, media, dan masyarakat," ujarnya.

Fakta di Balik Gempa M 7,4 Rusia

Baca Juga: Waspada! Megathrust Indonesia Jauh Lebih Ngeri dari Gempa Rusia, 2 Zona Ini Paling Rawan

Gempa berkekuatan M 7,4 ini terjadi pada pukul 09.37 WIB dan merupakan gempa bumi tektonik. 

Berdasarkan analisis terbaru, titik gempa ini berlokasi di koordinat 53,104° Lintang Utara dan 160,294° Bujur Timur, dengan kedalaman 39,5 kilometer.

"Berdasarkan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng pada Palung Kurile-Kamchatka (Kurile-Kamchatka Trench)."

"Gempa bumi ini memiliki mekanisme naik (thrust fault)," ujar Daryono menjelaskan detail ilmiah di balik fenomena ini.

Hingga jam 10.00 WIB, BMKG terus memantau dan memastikan tidak ada gempa bumi susulan (aftershock) yang signifikan.

Load More