- Presiden Prabowo Subianto menginstruksikan evaluasi total terhadap keamanan dan kelayakan infrastruktur seluruh bangunan pondok pesantren di Indonesia
- Jumlah korban meninggal dunia akibat ambruknya musala Ponpes Al Khoziny telah mencapai 36 santri
- Presiden memonitor secara langsung proses penanganan bencana
Suara.com - Insiden tragis ambruknya bangunan musala di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny, Sidoarjo, Jawa Timur, yang menewaskan puluhan santri, telah menjadi perhatian serius Presiden Prabowo Subianto. Istana memastikan bahwa pemerintah akan mengambil langkah tegas untuk mencegah kejadian serupa terulang di masa depan.
Hingga Minggu (5/10/2025), data resmi dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat jumlah korban meninggal dunia telah mencapai 36 orang.
Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Budi Irawan, menyatakan bahwa proses evakuasi masih terus berlangsung dengan perkiraan masih ada 27 santri yang terjebak di bawah reruntuhan.
Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) sekaligus Juru Bicara Presiden, Prasetyo Hadi, menegaskan bahwa Presiden Prabowo memantau ketat penanganan bencana ini.
Instruksi cepat dan tegas telah diberikan kepada jajaran menteri terkait serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur untuk mempercepat evakuasi dan penanganan korban.
"Beliau memonitor terus, makanya Beliau kemudian memerintahkan kepada para menteri terkait, dan gubernur, wakil gubernur untuk memberikan perhatian," ujar Prasetyo Hadi di sela-sela acara HUT Ke-80 TNI di Monas, Jakarta, Minggu (5/10/2025).
Presiden Prabowo juga memerintahkan langkah preventif berskala nasional. Menurut Prasetyo, seluruh pondok pesantren di Indonesia akan dievaluasi total, terutama dari sisi keamanan dan kelayakan infrastruktur bangunannya.
"Evaluasi ke depan semua pondok pesantren kami harapkan segera didata dan dipastikan keamanan dari sisi bangunan-bangunan, infrastruktur di pondok (pesantren) masing-masing," tegas Prasetyo.
Peristiwa nahas ini terjadi pada Senin (29/9) pekan lalu, saat ratusan santri tengah melaksanakan salat berjamaah di lantai dasar musala. Secara tiba-tiba, bangunan empat lantai tersebut runtuh, diduga akibat proses renovasi yang sedang berlangsung di lantai tiga.
Baca Juga: Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
Tim SAR gabungan yang terdiri dari lebih dari 400 personel menghadapi tantangan berat di lapangan. Puing-puing beton berukuran besar dan struktur bangunan yang labil membuat proses evakuasi harus dilakukan dengan ekstra hati-hati untuk melindungi korban yang kemungkinan masih selamat.
Di tengah duka, secercah kabar baik datang dari Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Surabaya. Per Sabtu (4/10), jumlah korban selamat yang berhasil dievakuasi bertambah menjadi 104 orang, setelah satu santri yang sebelumnya dilaporkan hilang ditemukan dalam kondisi selamat.
Berita Terkait
-
Angkat Para Santri Korban Reruntuhan Ponpes Al Khoziny, Seberapa Kaya Cak Imin?
-
Sudah 37 Jenazah Ditemukan di Reruntuhan Al Khoziny, Tim SAR Hadapi Ancaman Penyakit dan Beton
-
Berapa Anak Cak Imin? Angkat Santri Korban Reruntuhan Al Khoziny Jadi Anak
-
Korban Ambruknya Gedung Ponpes Al Khoziny Terus Bertambah, Tim SAR Sudah Temukan 37 Jenazah
-
Janjian Ketemu Makan Siang, Istana Ungkap Isi Pembicaraan Prabowo - Jokowi di Kertanegara
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 10 Rekomendasi Skincare Wardah untuk Atasi Flek Hitam Usia 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
-
Mengapa Pertamina Beres-beres Anak Usaha? Tak Urus Lagi Bisnis Rumah Sakit Hingga Hotel
-
Pandu Sjahrir Blak-blakan: Danantara Tak Bisa Jauh dari Politik!
Terkini
-
Habiburokhman 'Semprot' Balik Pengkritik KUHAP: Koalisi Pemalas, Gak Nonton Live Streaming
-
Warning Keras Pramono Anung ke 673 Kepsek Baru: Tak Ada Tempat untuk Bullying di Sekolah Jakarta!
-
Disentil Prabowo Gegara Siswa Turun ke Jalan, Pemkab Bantul Beri Penjelasan
-
Gebrakan Pramono Anung Lantik 2.700 Pejabat Baru DKI Dalam 2 Pekan, Akhiri Kekosongan Birokrasi
-
Pesan Menteri Brian ke Kampus: Jangan Hitungan Bantu Anak Tak Mampu, Tak akan Bangkrut!
-
Revisi UU Pemerintahan Aceh: DPR Desak Dana Otsus Permanen, Apa Respons Pemerintah?
-
DPR, Pemkot, dan DPRD Surabaya Satu Suara! Perjuangkan Hak Warga Atas Tanah Eigendom ke Jakarta
-
Pramono: Terduga Pelaku Ledakan SMAN 72 Masih Berhak Terima KJP Plus
-
KPK Bentuk Kedeputian Intelijen, Jadi Mata dan Telinga Baru Tangkap Koruptor
-
Minta Pemerintah Pikirkan Nasib Bisnis Thrifting, Adian: Rakyat Butuh Makan, Jangan Ditindak Dulu