News / Nasional
Minggu, 12 Oktober 2025 | 14:09 WIB
Ilustrasi hujan lebat. [Suara.com/Alfian Winanto]
Baca 10 detik
  • BMKG memprakirakan curah hujan meningkat di berbagai wilayah Indonesia mulai 13 hingga 16 Oktober 2025, menandai transisi dari musim kemarau ke musim hujan.
  • BNPB mengingatkan masyarakat agar waspada terhadap potensi banjir, longsor, dan angin kencang yang bisa terjadi tiba-tiba.
  • Pemerintah daerah juga diminta meningkatkan kesiapsiagaan dengan langkah antisipatif seperti pembersihan saluran air dan pemantauan wilayah rawan.

Suara.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi sebagian besar wilayah Indonesia akan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga lebat pada 13–16 Oktober 2025. 

Peningkatan curah hujan ini menandai awal peralihan dari musim kemarau ke musim hujan dan berpotensi menimbulkan cuaca ekstrem di sejumlah daerah.

Menurut BMKG, hujan sedang hingga lebat berpotensi terjadi di wilayah Sumatra, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, hingga Papua. Awan hujan yang tumbuh signifikan diperkirakan akan memicu hujan disertai angin kencang dan petir di beberapa titik.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari, mengatakan, perubahan musim ini perlu diwaspadai karena berpotensi memicu bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, hingga pohon tumbang.

“BNPB mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap perubahan cuaca yang bisa terjadi sewaktu-waktu. Jika hujan disertai angin kencang, hindari berteduh di bawah pohon, papan reklame, atau bangunan rapuh,” ujar Abdul dalam keterangan tertulis, Minggu (12/10/2025).

Ia menegaskan, masyarakat di wilayah perbukitan, lereng tebing, dan kaki gunung perlu memperhatikan intensitas hujan yang berlangsung lama. Hujan lebih dari satu jam menjadi indikator awal potensi banjir atau longsor. 

“Segera lakukan evakuasi mandiri bila kondisi tersebut terjadi,” tambahnya.

Selain itu, BNPB juga meminta pemerintah daerah dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) untuk siaga menghadapi potensi bencana akibat hujan lebat. Langkah antisipasi seperti pembersihan saluran air, pemantauan wilayah rawan, dan sosialisasi ke masyarakat perlu dilakukan sejak dini.

“BNPB mengingatkan agar BPBD meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja,” kata Abdul.

Baca Juga: Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina

Dengan intensitas hujan yang meningkat di hampir seluruh wilayah Indonesia, masyarakat diimbau tidak menyepelekan potensi bahaya di masa peralihan musim ini. Cuaca ekstrem dapat muncul tiba-tiba dan menimbulkan dampak luas, terutama di daerah dengan kondisi tanah labil dan sistem drainase yang buruk.

Load More