- BMKG merilis peringatan dini cuaca ekstrem untuk 10 Oktober 2025, dengan beberapa wilayah berstatus Siaga dan Waspada terhadap hujan lebat.
- Masyarakat diimbau untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir dan tanah longsor.
- Secara spesifik, wilayah Jawa Barat dan Bali akan mengalami cuaca yang bervariasi, mulai dari cerah berawan hingga hujan ringan.
Suara.com - Hari ini, Jumat, 10 Oktober 2025, informasi mengenai kondisi cuaca menjadi salah satu hal yang paling dicari oleh masyarakat.
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) telah mengeluarkan pembaruan terkini terkait prakiraan cuaca di seluruh Indonesia.
Informasi ini sangat penting untuk menunjang berbagai aktivitas harian masyarakat. Dengan mengetahui prediksi cuaca, kita dapat merencanakan kegiatan dengan lebih baik dan mengantisipasi berbagai kemungkinan.
Secara khusus, BMKG memberikan perhatian pada potensi cuaca ekstrem di beberapa wilayah. Peringatan dini telah dikeluarkan untuk meningkatkan kewaspadaan masyarakat dan pemangku kepentingan terkait.
Analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya pergerakan massa udara yang signifikan. Hal ini berkontribusi pada peningkatan intensitas curah hujan di berbagai kawasan di Nusantara.
BMKG secara rutin memantau dan menganalisis data cuaca terkini. Tujuannya adalah untuk memberikan informasi yang akurat dan dapat diandalkan bagi publik.
Informasi prakiraan cuaca ini tidak hanya berlaku untuk hari ini saja. BMKG juga menyediakan prediksi untuk beberapa hari ke depan sebagai panduan bagi masyarakat.
Tabel Peringatan Dini Cuaca BMKG 10 Oktober 2025
Level Peringatan | Deskripsi | Contoh Wilayah Terdampak |
Siaga | Potensi hujan lebat hingga sangat lebat dengan risiko bahaya tinggi. | Sebagian Pulau Sumatra dan kawasan timur Indonesia. |
Waspada | Potensi hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. | Sumatra Barat, Riau, Jambi, Banten, Jawa Tengah, Kalimantan Utara, Sulawesi Utara, dan Papua. |
Awas | Potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem, risiko bencana skala besar. | Belum ada wilayah yang masuk kategori ini per 10 Oktober 2025. |
Pentingnya informasi cuaca tidak dapat diremehkan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari urusan menjemur pakaian hingga merencanakan perjalanan, semuanya dapat dipengaruhi oleh kondisi cuaca.
Misalnya, bagi mereka yang beraktivitas di luar ruangan, mengetahui kemungkinan hujan sangatlah vital. Hal ini membantu dalam mempersiapkan perlengkapan seperti payung atau jas hujan.
Baca Juga: Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
Peringatan dini yang dikeluarkan oleh BMKG dibagi ke dalam beberapa level kewaspadaan. Klasifikasi ini dibuat untuk mempermudah masyarakat dalam memahami tingkat risiko yang ada.
Terdapat tiga tingkatan peringatan yang digunakan, yaitu Waspada, Siaga, dan Awas. Masing-masing tingkatan ini merepresentasikan potensi intensitas cuaca ekstrem yang berbeda.
Level 'Waspada' ditujukan untuk wilayah yang berpotensi mengalami hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Pada level ini, masyarakat diimbau untuk mulai berhati-hati.
Selanjutnya, level 'Siaga' diberlakukan untuk daerah dengan prakiraan hujan lebat hingga sangat lebat. Tingkat kewaspadaan pada level ini tentunya lebih tinggi karena meningkatnya risiko bahaya.
Level tertinggi adalah 'Awas', yang menandakan adanya potensi hujan sangat lebat hingga ekstrem. Kondisi ini berisiko tinggi menimbulkan bencana alam dalam skala yang lebih besar.
Untuk tanggal 10 Oktober 2025, BMKG memastikan bahwa belum ada wilayah di Indonesia yang masuk dalam kategori 'Awas'. Namun, sejumlah daerah telah ditetapkan berada dalam status 'Siaga' dan 'Waspada'.
Berita Terkait
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
-
Sanggraloka Ubud: Retreat Eco-Luxury yang Akan Mengubah Cara Anda Berlibur di Bali
-
BMKG Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem di Puluhan Provinsi
-
Apa Itu Gerakan Poe Ibu? Diluncurkan Dedi Mulyadi untuk Bantu Kebutuhan Masyarakat
Terpopuler
- 7 Sunscreen Terbaik untuk Flek Hitam Usia 50 Tahun, Atasi Garis Penuaan
- Sosok Profesor Kampus Singapura yang Sebut Pendidikan Gibran Cuma Setara Kelas 1 SMA
- 14 Kode Redeem FC Mobile Hari Ini 7 Oktober 2025, Gaet Rivaldo 112 Gratis
- 3 Link DANA Kaget Khusus Hari Ini, Langsung Cair Bernilai Rp135 Ribu
- 5 Fakta Heboh Kasus Video Panas Hilda Pricillya dan Pratu Risal yang Guncang Media Sosial
Pilihan
-
4 Rekomendasi HP Murah dengan MediaTek Dimensity 7300, Performa Gaming Ngebut Mulai dari 2 Jutaan
-
Tarif Transjakarta Naik Imbas Pemangkasan Dana Transfer Pemerintah Pusat?
-
Stop Lakukan Ini! 5 Kebiasaan Buruk yang Diam-diam Menguras Gaji UMR-mu
-
Pelaku Ritel Wajib Tahu Strategi AI dari Indosat untuk Dominasi Pasar
-
Istri Thom Haye Keram Perut, Jadi Korban Perlakuan Kasar Aparat Keamanan Arab Saudi di Stadion
Terkini
-
Warga Depok Wajib Tahu! Disdukcapil Tutup Layanan Tatap Muka 10 Oktober, Ini Alternatifnya
-
Kepulauan Talud Sulut Berpotensi Tsunami usai Gempa Filipina 7,4 Magnitudo, BMKG: Waspada!
-
Menu MBG di SMPN 281 dan SMAN 62 Jaktim Dikeluhkan, Telur Mentah dan Sayur Beraroma Tidak Sedap
-
Bantu Gibran Bangun Papua, Prabowo Tunjuk Eks Jenderal hingga Eks Stafsus Jokowi
-
Waspada Tsunami di Kepulauan Talaud Hingga Supiori Imbas Gempa Filipina
-
Perwosi Gelar Lomba Senam Nasional Kreasi 2025, Peringati HUT ke-58
-
Ammar Zoni jadi Bandar di Penjara, DPR: Petugas Lapas Harus Dihukum Berat jika Terbukti Kongkalikong
-
Guru Besar UI Soal Pertemuan JokowiAbu Bakar Baasyir: Tak Masalah, Tapi Harus Dipantau BNPT
-
Di Bawah Presiden Baru, Suriah Ingin Belajar Islam Moderat dan Pancasila dari Indonesia
-
Prediksi FAO: Produksi Beras RI Terbesar Kedua di Dunia, Siapa Nomor Satu?