Menanggapi skandal cyberbullying ini, pihak Fakultas FISIP Unud langsung mengambil tindakan tegas.
Dalam sidang organisasi mahasiswa (ormawa) yang dipimpin Wakil Dekan III FISIP Unud, I Made Anom Wiranata, diputuskan sanksi pendidikan bagi para pelaku.
Sanksi tersebut berupa pengurangan nilai softskill yang berlaku untuk satu semester, bahkan ada rekomendasi untuk tidak meluluskan seluruh mata kuliah yang sedang diambil oleh pelaku perundungan di semester berjalan.
Anom Wiranata menegaskan bahwa sanksi ini bertujuan sebagai pembinaan, bukan pembalasan, dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa yang bersangkutan untuk berubah.
Selain sanksi akademik, mereka juga disarankan membuat surat pernyataan dan video klarifikasi yang berisi permohonan maaf atas tindakan mereka yang telah mencoreng nama baik kampus dan mencederai rasa empati.
Klarifikasi Unud:
Ketua Unit Komunikasi Publik (UKP) Unud, Dr. Ni Nyoman Dewi Pascarani, mengklarifikasi bahwa percakapan bullying tersebut terjadi setelah almarhum meninggal dunia.
Hal ini mengindikasikan bahwa ucapan nir-empati tersebut bukan merupakan penyebab langsung tindakan fatal yang dilakukan almarhum TAS, meskipun perilaku perundungan tersebut tetap disanksi tegas oleh pihak kampus.
Disclaimer: Artikel ini bertujuan memberikan informasi, bukan pengganti diagnosis, saran, atau perawatan medis profesional. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala depresi yang parah, pemikiran untuk menyakiti diri sendiri, atau memiliki kecenderungan bunuh diri, mohon segera cari pertolongan profesional.
Baca Juga: Geger Kematian Siswa SMP di Grobogan, Diduga Dibully di Sekolah, Polisi Periksa 9 Saksi
Layanan Darurat dan Konsultasi:
Jangan ragu untuk mencari bantuan. Anda dapat menghubungi layanan kesehatan mental atau hotline bunuh diri berikut yang tersedia 24 jam:
Kemenkes (Kementerian Kesehatan) RI: Layanan Sehat Jiwa melalui nomor telepon (021) 500-454 (Layanan Kesehatan Jiwa) atau 0811-385-5454 (Chat WhatsApp).
NGO Into The Light Indonesia: Memberikan dukungan bagi individu yang mengalami krisis bunuh diri dan masalah kesehatan mental. Kunjungi laman resmi mereka untuk kontak terdekat.
Ingat, Anda tidak sendirian. Mengambil langkah untuk mencari bantuan adalah tindakan yang berani dan penting untuk proses pemulihan.
Kontributor : Rizqi Amalia
Berita Terkait
Terpopuler
- Resmi Dibuka, Pusat Belanja Baru Ini Hadirkan Promo Menarik untuk Pengunjung
- Kenapa Motor Yamaha RX-King Banyak Dicari? Motor yang Dinaiki Gary Iskak saat Kecelakaan
- 7 Rekomendasi Motor Paling Tangguh Terjang Banjir, Andalan saat Musim Hujan
- 5 Shio Paling Beruntung di 1 Desember 2025, Awal Bulan Hoki Maksimal
- 5 Moisturizer dengan Kolagen agar Kulit Tetap Elastis dan Muda
Pilihan
-
Rosan Tunjuk Purbaya Usai Sebut Kerjaan Kementerian Investasi Berantakan
-
6 Mobil Turbo Bekas untuk Performa Buas di Bawah Rp 250 Juta, Cocok untuk Pecinta Kecepatan
-
OPEC Tahan Produksi, Harga Minyak Dunia Tetap Kokoh di Pasar Asia
-
Menteri UMKM Sebut Produk Tak Bermerek Lebih Berbahaya dari Thrifting: Tak Terlihat tapi Mendominasi
-
Telkom Siapkan Anak Usaha Terbarunya infraNexia, Targetkan Selesai pada 2026
Terkini
-
Siapa Pria Misterius di Samping Ratu Narkoba Dewi Astutik Saat Digerebek di Kamboja?
-
Update Korban Jiwa di Aceh: 249 Orang Meninggal, 660 Ribu Warga Mengungsi
-
Tata Ruang Amburadul Biang Banjir Sumatra, KLH Siap 'Obrak-abrik' Aturan
-
Pemerintah Ungkap Arah Kebijakan 2026, Sektor MICE dan Hilirisasi Jadi Fokus Baru
-
Kang Dedi Siapkan Kereta Kilat Pajajaran, Whoosh Bakal Ditinggalkan?
-
Banjir Sumatra Bawa Kayu Gelondongan, Ketua MPR Muzani: Sepertinya Hasil Tebangan Itu
-
4.000 Siswa Sekolah Rakyat Mau Kuliah, Kemensos Gandeng Diktisaintek Minta Bimbingan
-
Terungkap, Sosok 'Penjahat' di Balik Tema Besar Reuni 212
-
Jalan Buntu Paulus Tannos: Praperadilan Ditolak, KPK Kebut Proses Ekstradisi
-
Jurus Baru Bahlil, Golkar Siap 'Perang Digital' Rebut Hati 73 Persen Pemilih Muda 2029