- Seorang istri di Aceh Singkil, Safitri, diceraikan suaminya pada 15 Agustus 2025, tepat dua hari sebelum sang suami dilantik sebagai PPPK pada 17 Agustus 2025
- Kisah ini menjadi viral setelah Safitri mengungkapkan bahwa baju Korpri untuk pelantikan suaminya dibeli dari hasil ia berjualan sayur dan cabai
- Meskipun merasa dikhianati setelah berjuang bersama dari nol, Safitri tetap tegar dan bahkan sempat meminta maaf kepada mertuanya sebelum pulang ke kampung halaman
Suara.com - Sebuah kisah pilu yang menguras emosi datang dari Aceh Singkil dan kini viral di media sosial. Seorang istri bernama Safitri diceraikan oleh suaminya hanya dua hari sebelum sang suami dilantik sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Ironisnya, baju dinas Korpri yang dikenakan suami saat pelantikan ternyata dibeli dari hasil jerih payah Safitri berjualan sayur dan cabai.
Kisah ini pertama kali mencuat ke publik setelah Safitri, melalui akun Facebook Safitri Alshop Aceh, membagikan curahan hatinya. Momen perpisahannya yang mengharukan diabadikan dalam sebuah video berdurasi 1 menit 30 detik, yang pertama kali diunggah oleh sahabatnya, Rita Sugiarti Ricentil Panggabean.
Dalam video tersebut, Safitri terlihat menaiki mobil L300, dibantu para tetangga yang berbaik hati memindahkan barang-barang rumah tangganya untuk kembali ke kampung halamannya di Aceh Selatan. Suasana haru begitu terasa, diperkuat oleh pesan perpisahan yang ditulis oleh Rita.
“Selamat jalan sahabat kami, Fitri. Semoga bahagia segera kau dapati," ujarnya dikutip Selasa (21/10/2025).
Unggahan tersebut meledak di dunia maya, ditonton lebih dari 600 ribu kali dan dibanjiri ratusan komentar yang memberikan dukungan serta doa agar Safitri diberi kekuatan menghadapi cobaan berat ini.
Diceraikan Setelah Berjuang Bersama dari Nol
Melalui serangkaian unggahan di akun Facebook-nya, Safitri meluruskan kronologi peristiwa yang menimpanya. Ia membenarkan bahwa perceraian itu terjadi pada 15 Agustus 2025, sementara suaminya menerima SK dan dilantik sebagai PPPK pada 17 Agustus 2025.
Dalam salah satu curhatannya yang paling menyentuh, Safitri mengungkapkan pengorbanannya yang seolah tak dihargai. Ia mengaku telah berjuang melaporkan nasibnya, namun merasa tidak mendapat keadilan.
“Saya sudah menuntut keadilan, karena saya sudah melapor ke sana kemari. Tidak ada hasil, hanya dipandang sebelah mata. Padahal baju Korpri yang dipakai untuk pelantikan itu hasil dari jualan cabai dan sayur saya belikan. Karena niat tulus untuk suami saya. Tapi saya tidak menyangka dia seperti ini dengan saya dan anak-anak saya," ungkap Fitri.
Baca Juga: Jule Pernah Komentari Perselingkuhan yang Viral: Cakep Kagak, Kaya Kagak!
Ia juga menegaskan bahwa video perpisahannya menjadi viral atas seizinnya, sebagai cara agar orang-orang baik mengetahui kisahnya. Safitri kemudian menulis pesan mendalam yang kini banyak dikutip warganet, menyinggung tentang pentingnya menghargai pasangan yang menemani dari titik terendah.
“Tepat di tanggal 15 Agustus 2025 saya diceraikan, dan 17 Agustus 2025 dia menerima SK. Tuan yang terhormat, tidaklah harta, pangkat, jabatan dibawa mati. Tapi hargailah wanita yang selama ini menemanimu dari nol hingga mengantarkanmu ke jalan kesuksesan, walaupun dibalas dengan perceraian," tulisnya.
Tetap Tegar dan Memaafkan
Meski merasa dizalimi, Safitri menunjukkan ketegaran yang luar biasa. Ia mengaku tidak malu harus kembali ke rumah orang tuanya bersama kedua anaknya. Baginya, yang terpenting adalah ia telah berjuang sekuat tenaga untuk keluarganya, meski pada akhirnya merasa hanya dimanfaatkan.
Bahkan, di momen terakhir sebelum meninggalkan rumah yang pernah ia tinggali, Safitri menyempatkan diri untuk meminta maaf kepada mertuanya, sebuah tindakan yang menunjukkan kebesaran hatinya.
“Sejahat apapun aku dan seberapa terzalimi pun aku, sebelum aku pulang ke Aceh Selatan membawa anak-anak, aku datangi mamakmu dan ayahmu dan aku rela meminta maaf duluan. Walaupun setelah aku minta maaf, satu pun dari kalian tidak ada yang melihat kami pergi. Kami pergi dibantu tetangga-tetangga yang baik, sedangkan kalian tidak peduli dan tidak ada rasa belas kasihan sedikit pun dengan anak-anakku,” tulis Safitri.
Berita Terkait
-
Melda Safitri Diceraikan Suami Jelang Pelantikan PPPK: Sudah Temani Berjuang dari Nol
-
Viral Guru Tanya Hukum Makan Sisa MBG Untuk Siswa yang Tidak Masuk, Halal atau Haram?
-
Jeritan Hati Wanita yang Dilarang Menikah Ibunya Sendiri, Terhalang Tembok yang Tinggi!
-
Ditandu hingga Lakukan Prosesi Basuh Kaki, Video 'Pangeran' Gibran Tuai Perbincangan Netizen
-
Viral Menkeu Purbaya Cueki Uluran Tangan Kepala Biro Kemenkeu, Netizen Heboh!
Terpopuler
- Lupakan Louis van Gaal, Akira Nishino Calon Kuat Jadi Pelatih Timnas Indonesia
- Mengintip Rekam Jejak Akira Nishino, Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia
- 7 Mobil Keluarga 7 Seater Seharga Kawasaki Ninja yang Irit dan Nyaman
- Link Download Logo Hari Santri 2025 Beserta Makna dan Tema
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 Oktober 2025: Banjir 2.000 Gems, Pemain 110-113, dan Rank Up
Pilihan
-
5 Laga Klasik Real Madrid vs Juventus di Liga Champions: Salto Abadi Ronaldo
-
Prabowo Isyaratkan Maung MV3 Kurang Nyaman untuk Mobil Kepresidenan, Akui Kangen Naik Alphard
-
Suara.com Raih Penghargaan Media Brand Awards 2025 dari SPS
-
Uang Bansos Dipakai untuk Judi Online, Sengaja atau Penyalahgunaan NIK?
-
Dedi Mulyadi Tantang Purbaya Soal Dana APBD Rp4,17 Triliun Parkir di Bank
Terkini
-
Dukung Revisi UU Hak Cipta untuk Lindungi Karya Jurnalistik, AMSI Serahkan Simbol Dukungan Ini
-
Prabowo Setujui Ditjen Pesantren, PDIP Siap 'Perkuat Narasi Patriotisme'
-
Polemik Utang Hingga Dugaan Markup Whoosh, PDIP Tugaskan Fraksi Lakukan Kajian
-
'Skema Mafia' Terbongkar: Rp 40 Miliar Digelontorkan untuk 'Beli' Vonis Lepas Korupsi CPO
-
Akui Sulit Tangkap Gembong Narkoba Fredy Pratama, Bareskrim: Dikejar Lari-lari!
-
Bukan Cuma Iklan: 5 Bos Media Bongkar 'Revenue Stream' Ajaib di Era AI
-
Pakar Pidana Tegaskan Polemik Patok Kayu PT WKM Harusnya Tak Jadi Perkara Pidana
-
Kejagung Dalami Jejak Korupsi Chromebook Sampai ke 'Ring 1' Nadiem Makarim
-
Terungkap! Alasan Sebenarnya APBD DKI Jakarta Numpuk Rp14,6 Triliun! Bukan Deposito, Tapi...?
-
Kejati Jakarta Bongkar Skandal LPEI: Negara 'Dibobol' Hampir Rp 1 Triliun