-
Pakar kritik Prabowo anggap keracunan MBG cuma statistik.
-
Sikap ini dinilai sebagai keengganan mengakui adanya masalah.
-
Ada dugaan informasi ke Prabowo difilter oleh lingkaran dalamnya.
Suara.com - Program unggulan Makan Bergizi Gratis (MBG) kini terus menerus mendapat kritikan pedas.
Sikap Presiden Prabowo Subianto yang dinilai hanya menganggap ribuan kasus keracunan sebagai 'angka statistik' menuai keprihatinan mendalam.
Pengamat Sosial Politik, Okky Madasari, menyoroti kontradiksi antara kebanggaan pemerintah terhadap program MBG dengan realita pahit di lapangan.
“Nah, dari program-program secara umumnya, kita bisa menilai MBG selalu menjadi program yang akan dibanggakan dan diperjuangkan oleh Presiden Prabowo Subianto. Tapi kita juga bisa melihat bahwa fakta ada ribuan yang keracunan,” ujar Okky dalam diskusi di kanal YouTube Forum Keadilan TV, dikutip Kamis (23/10/2025).
Ia mengkritik keras respons Prabowo dalam pidato peringatan satu tahun pemerintahannya, yang terkesan menyepelekan tragedi tersebut.
"Kemudian Pak Prabowo dalam pidato peringatan satu tahun yang kemarin lagi-lagi mengkalkulasi itu sebagai sebuah angka statistik semata ya," ucapnya.
Menurut Okky, sikap ini menunjukkan adanya penolakan untuk melakukan koreksi.
Ia mempertanyakan apakah ini adalah cerminan dari wajah asli Prabowo yang anti-kritik.
“Nah, yang masalah di sini adalah Pak Prabowo menyempitkan persoalan atau enggan untuk mengakui ada persoalan dan harus ada koreksi segera atau bahkan dia tidak mau memberikan sedikit pun celah yang memungkinkan untuk orang menganggap bahwa programnya gagal,” katanya.
Baca Juga: Prabowo Subianto Sentil Oknum yang Kerap Besar-besarkan Kasus Keracunan MBG
Reporter: Safelia Putri
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?