-
Presiden Prabowo Subianto mengusulkan agar bahasa Portugis diajarkan di sekolah sebagai bagian dari prioritas baru dalam pendidikan bahasa asing.
-
Usulan tersebut disampaikan dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Brasil Lula da Silva di Jakarta, sebagai simbol penguatan hubungan strategis kedua negara.
-
Langkah ini menjadi momentum untuk meninjau kembali sejarah panjang kerja sama Indonesia–Brasil di bidang diplomasi, ekonomi, dan budaya.
2. Perdagangan dan Ekonomi: Mitra Agrikultur dan Industri
Brasil merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia di kawasan Amerika Latin.
Produk ekspor utama Brasil ke Indonesia meliputi kedelai, daging sapi, dan gula, sementara Indonesia mengekspor karet, tekstil, alas kaki, dan produk elektronik ke Brasil.
Kedua negara juga aktif dalam forum perdagangan global seperti WTO dan G20.
Mereka memperjuangkan kepentingan negara berkembang dalam sistem perdagangan internasional.
3. Lingkungan dan Energi Terbarukan
Brasil dan Indonesia sama-sama memiliki hutan tropis terbesar di dunia dan menghadapi tantangan serupa dalam hal deforestasi dan perubahan iklim.
Kerja sama dalam pengelolaan hutan, konservasi biodiversitas, dan pengembangan energi terbarukan menjadi fokus penting dalam hubungan bilateral.
Brasil, sebagai pemimpin dalam bioenergi, berbagi teknologi dan kebijakan dengan Indonesia yang tengah mengembangkan potensi energi hijau.
Baca Juga: Ketua Komisi X DPR RI: Pengajaran Bahasa Portugis Idealnya Diujicobakan di NTT Terlebih Dahulu
4. Diplomasi Tingkat Tinggi: Kunjungan Presiden Prabowo ke Brasil
Pada Juli 2025, Presiden Prabowo Subianto melakukan kunjungan kenegaraan ke Brasil dan bertemu langsung dengan Presiden Luiz Inácio Lula da Silva.
Pertemuan ini menghasilkan sejumlah kesepakatan strategis, termasuk peningkatan kerja sama di bidang pertahanan, pendidikan, dan ketahanan pangan.
Presiden Lula menyebut Indonesia sebagai mitra utama Brasil di Asia Tenggara, sementara Prabowo menegaskan pentingnya Brasil sebagai pintu gerbang ke Amerika Latin.
5. Bahasa Portugis dan CEPA: Simbol Penguatan Strategis
Dalam pertemuan bilateral di Istana Merdeka pada 23 Oktober 2025, Presiden Prabowo Subianto menyoroti kemajuan hubungan Indonesia–Brasil, khususnya di bidang ekonomi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 8 Bedak Translucent untuk Usia 50-an, Wajah Jadi Flawless dan Natural
- Sepatu On Cloud Ori Berapa Harganya? Cek 5 Rekomendasi Paling Empuk buat Harian
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- Pemain Keturunan Jerman Ogah Kembali ke Indonesia, Bongkar 2 Faktor
Pilihan
-
Hasil SEA Games 2025: Mutiara Ayu Pahlawan, Indonesia Siap Hajar Thailand di Final
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
Terkini
-
DPR Usul Presiden Bentuk Kementerian Bencana: Jadi Ada Dirjen Longsor, Dirjen Banjir
-
Pemerintah Pulangkan 2 WN Belanda Terpidana Kasus Narkotika Hukuman Mati dan Seumur Hidup
-
Aksi 4 Ekor Gajah di Pidie Jaya, Jadi 'Kuli Panggul' Sekaligus Penyembuh Trauma
-
Legislator DPR Desak Revisi UU ITE: Sikat Buzzer Destruktif Tanpa Perlu Laporan Publik!
-
Lawatan ke Islamabad, 6 Jet Tempur Sambut Kedatangan Prabowo di Langit Pakistan
-
Kemensos Wisuda 133 Masyarakat yang Dianggap Naik Kelas Ekonomi, Tak Lagi Dapat Bansos Tahun Depan
-
27 Sampel Kayu Jadi Kunci: Bareskrim Sisir Hulu Sungai Garoga, Jejak PT TBS Terendus di Banjir Sumut
-
Kerugian Negara Ditaksir Rp2,1 T, Nadiem Cs Segera Jalani Persidangan
-
Gebrakan KemenHAM di Musrenbang 2025: Pembangunan Wajib Berbasis HAM, Tak Cuma Kejar Angka
-
LBH PBNU 'Sentil' Gus Nadir: Marwah Apa Jika Syuriah Cacat Prosedur dan Abaikan Kiai Sepuh?