- Mendagri mengungkap alasan di balik penundaan Rapat Koordinasi (Rakor) Sekretaris Daerah atau Sekda se-Indonesia.
- Penundaan ini disebabkan oleh dua faktor utama: gelombang pergantian Sekda oleh kepala daerah baru dan pelaksanaan PSU di puluhan wilayah.
- Tito menyebut posisi Sekda sangat strategis karena merupakan jabatan ASN tertinggi di daerah dan menjadi "jantung pemerintahan".
Suara.com - Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian akhirnya mengungkap alasan di balik penundaan Rapat Koordinasi (Rakor) Sekretaris Daerah atau Sekda se-Indonesia, yang baru digelar pada 27 Oktober 2025 setelah semula dijadwalkan pada Juni. Menurutnya, penundaan ini disebabkan oleh dua faktor utama: gelombang pergantian Sekda oleh kepala daerah baru dan pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di puluhan wilayah.
Tito menjelaskan, setelah pelantikan sejumlah kepala daerah hasil Pilkada pada Februari lalu, banyak dari mereka yang mengajukan permohonan untuk mengganti Sekda. Ia menyebut para kepala daerah baru ingin membentuk tim kerja yang solid dan memiliki chemistry yang sama.
"Banyak kepala daerah hasil pelantikan 20 Februari yang ingin menggunakan teamwork yang sejalan sama dia. Otomatis mereka mau mencari sekda yang cocok dengan dirinya," ujar Tito di Kampus IPDN, Jatinangor, Jawa Barat, Senin (27/10/2025).
Menurutnya, posisi Sekda sangat strategis karena merupakan jabatan aparatur sipil negara (ASN) tertinggi di daerah dan menjadi "jantung pemerintahan" yang menghubungkan kepala daerah sebagai pejabat politik dengan birokrasi.
Faktor kedua, lanjut Tito, adalah adanya PSU di lebih dari 40 wilayah. Kemendagri memilih menunggu hingga seluruh proses ini selesai agar para kepala daerah definitif hasil PSU dapat dilantik terlebih dahulu, yang juga berpotensi melakukan pergantian Sekda.
"Kalau kita laksanakan (rakornya), nanti sekdanya diganti lagi. Maka kita tunggu sampai yang terakhir," ungkap Tito.
Ia menambahkan, pelantikan terakhir adalah Gubernur Papua pada 8 Oktober, yang menjadi penanda bahwa semua proses pergantian kepemimpinan daerah telah rampung, sehingga rakor bisa segera dijadwalkan.
"Begitu selesai dia dilantik, langsung kita laksanakan bulan ini selama empat hari di Jatinangor," tuturnya.
Dengan selesainya semua proses tersebut, Rakor Sekda nasional akhirnya digelar selama empat hari di Jatinangor. Lokasi ini dipilih karena dinilai dekat dengan Jakarta, sehingga memudahkan mobilitas para pejabat kementerian.
Baca Juga: Prabowo Tak Happy, Mendagri Setrap Pejabat Bojonegoro Gegara Realisasi Belanja Rendah: Jangan Bohong
Berita Terkait
Terpopuler
- 10 Sunscreen untuk Flek Hitam Terlaris di Shopee yang Bisa Kamu Coba
- Lebih Murah dari Innova Zenix: 5 Mobil 7 Seater Kabin Lega Cocok untuk Liburan Keluarga Akhir Tahun
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- 7 Mobil 8 Seater Termurah untuk Keluarga, MPV hingga SUV Super Nyaman
Pilihan
-
4 HP Memori 256 GB Paling Murah, Cocok untuk Gamer yang Ingin Install Banyak Game
-
Disebut Menteri Berbahaya, Menkeu Purbaya Langsung Skakmat Hasan Nasbi
-
Hasan Nasbi Sebut Menkeu Purbaya Berbahaya, Bisa Lemahkan Pemerintah
-
5 Fakta Kemenangan 2-1 Real Madrid Atas Barcelona: 16 Gol Kylian Mbappe
-
Harga Emas Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Sentuh Rp 2,4 Juta di Pegadaian, Antam Nihil!
Terkini
-
Di KTT ASEAN, Prabowo Ajak Negara Asia Jaga Persaingan Sehat demi Masa Depan Kawasan
-
Geger Grup WA 'Mas Menteri': Najelaa Shihab Terseret Pusaran Korupsi Chromebook Nadiem
-
Praperadilan Ditolak, Kuasa Hukum Delpedro: Ini Kriminalisasi, Hakim Abaikan Putusan MK
-
Pramono Anung Pastikan Tarif TransJakarta Naik, Janjikan Fasilitas Bakal Ditingkatkan
-
KPK Pastikan Korupsi Whoosh Masuk Penyelidikan, Dugaan Mark Up Gila-gilaan 3 Kali Lipat Diusut!
-
Gagal Bebas! Praperadilan 4 Aktivis yang Dituding Dalang Kerusuhan Agustus 2025 Ditolak Hakim
-
Eks Dirut Jadi Saksi di Sidang Korupsi Tata Kelola Minyak Mentah, Ngaku Kenal Anak Riza Chalid
-
Praperadilan Ditolak, Hakim Beberkan Alasan Kunci Delpedro Tetap Tersangka Penghasutan
-
100 Ribu WNI Terjebak di Kamboja, Cak Imin: Jangan ke Sana Lagi!
-
Praperadilan Ditolak, Ibunda Aktivis Delpedro Marhaen Histeris di Pengadilan