News / Nasional
Selasa, 28 Oktober 2025 | 12:12 WIB
Wali Kota Kupang, Christian Widodo, menjadi satu-satunya wali kota dari Indonesia yang diundang dalam ajang World Cities Day Conference 2025 atau Konferensi Kota-Kota Sedunia yang digelar di Starry Sky Hall of Grand Halls, Shanghai, pada Minggu (26/10/2025). (ist)
Baca 10 detik
  • Wali Kota Kupang, Christian Widodo mengingatkan agar kearifan lokal dan kelestarian lingkungan tidak ditinggalkan di tengah gencarnya wacana membangun pemukiman modern.
  • Pernyataan itu disampaikan dalam World Cities Day Conference 2025. 
  • Christian yang menjadi satu-satu wakil Indonesia dalam acara itu juga menekankan pentingnya membangun kota yang modern tanpa mengabaikan nilai sosial dan lingkungan.

Suara.com - Wali Kota Kupang, Christian Widodo mengingatkan agar kearifan lokal dan kelestarian lingkungan tidak ditinggalkan di tengah gencarnya wacana membangun pemukiman modern. Kader Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ini juga menyebut jika komunitas lokal di masyarakat tidak ditinggalkan terkait  wacana untuk membangun hunian layak. 

Pernyataan itu disampaikannya dalam pidato di acara World Cities Day Conference 2025 atau Konferensi Kota-Kota Sedunia yang digelar di Starry Sky Hall of Grand Halls, Shanghai, pada Minggu (26/10/2025). Christian menjadi satu-satunya wali kota dari Indonesia yang diundang dalam ajang tersebut. 

Lewat pidatonya,  ia memaparkan konsep pembangunan Kota Kupang yang mengedepankan kearifan lokal dan kelestarian lingkungan.

“Kita bersanding dengan mereka di panggung dunia, dihadiri oleh 20 negara, tapi tidak semua wali kota diberi kesempatan berbicara. Saya menjadi keynote speaker, sementara Wali Kota Penang memberi sambutan awal,” ujarnya ditulis pada Selasa (28/10/2025). 

Selain itu, Christian juga menekankan pentingnya membangun kota yang modern tanpa mengabaikan nilai sosial dan lingkungan.

“Saya sampaikan bahwa di Kupang, kita membangun rumah tanpa meninggalkan dimensi lingkungan. Rumah yang baik bukan sekadar rumah yang modern dan canggih, tetapi yang memperhatikan lingkungan sekitar dan membangun komunitas yang kuat,” jelasnya.

Ia juga menyoroti kekuatan komunitas lokal sebagai modal sosial dalam membangun kota yang layak huni.

“Kalau di luar negeri orang cenderung individualistik, di Kupang tidak. Kalau ada kedukaan, semua berkumpul membantu. Kalau ada yang butuh pertolongan kita saling membantu, menjaga satu sama lain. Itulah lingkungan yang layak huni. Dan sebuah rumah dikatakan baik ketika bisa berdampak bagi sekitar,” tambahnya.

Pidato tersebut mendapat sambutan positif dari peserta konferensi. Salah satu pejabat Pemerintah Kota Shanghai, Wang Weiren, yang menjabat sebagai Deputy Secretary General of the Shanghai Municipal People’s Government, bahkan menyampaikan apresiasi secara langsung.

Baca Juga: Viral Diusir Gegara Parkir di Jalur Disabilitas, Polisi Patwal Kena Semprot: Bapak Bisa Jalan Kan?

“Amazing speech, a wonderful speech,” kata Wang kepada Christian.

Selain menjadi pembicara utama, Christian Widodo juga termasuk dalam tujuh delegasi yang diundang pada jamuan makan malam tingkat tinggi (high-level dinner) bersama sejumlah pemimpin dunia dan perwakilan PBB.

Dalam kesempatan yang sama, Pemerintah Kota Shanghai menyampaikan rencana untuk menjajaki kerja sama sister city dengan Kota Kupang, sebagai tindak lanjut dari ide pembangunan berkelanjutan yang disampaikan Christian dalam forum tersebut.

“Ini kebanggaan bagi kita semua. Kupang bisa hadir di panggung dunia dan menjadi contoh kota yang tumbuh dari nilai-nilai lokal, dengan semangat kebersamaan dan kepedulian lingkungan,” ujarnya. 

Acara Konferensi Kota-Kota Sedunia digelar oleh UN-Habitat, lembaga di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menangani isu lingkungan dan pembangunan perkotaan berkelanjutan. Tahun ini, konferensi mengusung tema “Better City, Better Life” dan bekerja sama dengan Pemerintah Kota Shanghai sebagai tuan rumah.

Kegiatan tersebut dihadiri oleh perwakilan dari lebih dari 20 negara. Namun, hanya empat wali kota yang mendapat kesempatan berbicara di forum utama, yakni Wali Kota Shanghai (Tiongkok), Wali Kota Penang (Malaysia), Wali Kota Amsterdam (Belanda), dan Wali Kota Kupang (Indonesia).

Load More