-
Kejagung geledah kantor Dirjen Bea Cukai dan rumah pejabat.
-
Terkait skandal korupsi ekspor limbah sawit (POME).
-
Kejagung masih rahasiakan detail temuan demi penyidikan.
Suara.com - Penyelidikan skandal korupsi ekspor Palm Oil Mill Effluent (POME) kini menyasar pucuk pimpinan. Kejaksaan Agung (Kejagung) mengonfirmasi telah menggeledah lebih dari lima lokasi, termasuk kantor Direktur Jenderal Bea Cukai dan rumah-rumah sejumlah pejabatnya.
Kapuspenkum Kejagung, Anang Supriatna, membenarkan adanya eskalasi signifikan dalam langkah penyidikan yang dilakukan oleh tim dari Gedung Bundar.
"Penggeledahan terkait dengan perkara di Bea Cukai ada penggeledahan lebih dari lima titik," kata Anang di kantornya, Selasa (28/10/2025).
"Yang lima titik itu di antaranya Kantor Dirjen Bea Cukai, juga ada rumah, tapi saya tidak hafal detailnya,” katanya.
Dokumen Penting Disita
Dari serangkaian penggeledahan tersebut, Anang memastikan penyidik telah menyita sejumlah dokumen yang dianggap krusial untuk pembuktian.
"Dan barang-barang yang sudah diambil ada dokumentasi-dokumentasi yang diperlukan dalam penyidikan," ujarnya.
Meskipun membenarkan adanya operasi besar ini, Kejagung masih memilih untuk 'main rahasia' dan tidak membeberkan secara detail siapa saja pejabat yang rumahnya digeledah atau dokumen spesifik apa yang disita.
Anang beralasan, kerahasiaan ini mutlak diperlukan agar proses penyidikan untuk menemukan alat bukti tidak terganggu dan bisa berjalan secara maksimal.
Baca Juga: Skandal Ekspor POME, Kejagung Geledah Sejumlah Kantor Bea Cukai
“Dalam rangka kita menemukan alat-alat bukti nantinya untuk proses penegakan hukum dan juga dalam rangka mencapai apa yang kita ingin, tujuan kita capai nantinya, apa yang penyidik inginkan,” ucapnya dalam kesempatan sebelumnya.
Sebelumnya, Kejagung menggeledah sejumlah Kantor Bea Cukai di berbagai lokasi dalam upaya mencari informasi dalam penyidikan dugaan korupsi ekspor POME.
“Terkait dengan penggeledahan di kantor Bea Cekai, memang benar ada beberapa tindakan-tindakan hukum, langkah-langkah hukum yang dilakukan oleh tim penyidik Gedung Bundar dalam rangka mencari informasi dan data,” kata Anang, Jumat (24/10/2025).
“Melakukan beberapa tempat penggeledahan di wilayah, beberapa wilayah. Dan dalam hal ini, tentu ini diperlukan sebagai langkah dan tindakan yang diperlukan dalam rangka penyidikan,” katanya.
Anang menuturkan, dirinya tidak bisa terlalu memberikan informasi yang mendalam agar proses penegakan hukum bisa berjalan secara maksimal.
“Dalam rangka kita menemukan alat-alat bukti nantinya untuk proses penegakan hukum dan juga dalam rangka mencapai apa yang kita ingin, tujuan kita capai nantinya, apa yang penyidik inginkan,” ucapnya.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Biar Tak Andalkan Ekspor Mentah, Kemenperin Luncurkan Roadmap Hilirisasi Silika
-
Buntut Peristiwa Kalibata, Kuasa Hukum Korban Sampaikan Surat Terbuka ke Prabowo dan Puan
-
Jelang Gelar Perkara Khusus Kasus Ijazah Jokowi, Kubu Roy Suryo Ajukan 3 Tuntutan ke Polda Metro
-
Api Mengamuk di Pasar Kramat Jati, Pedagang Rugi Besar Barang Dagangan Baru Turun Ludes Terbakar
-
Merak Siap Layani Kebutuhan EV Selama Nataru, PLN Pastikan SPKLU dan Petugas Siaga 24 Jam
-
Kesaksian Ridwan saat Pasar Induk Kramat Jati Terbakar: Ada Ledakan, Diduga dari Toko Plastik
-
Imbas Kebakaran di Pasar Induk, Empat Rute TransJakarta Terdampak
-
KPK Panggil Zarof Ricar sebagai Saksi Kasus TPPU Hasbi Hasan
-
Ledakan Terdengar Dua Kali, Pasar Induk Kramat Jati Kebakaran Pagi Ini
-
Tiket Kereta Nataru 2025 Diserbu, Catat Tanggal Terpadatnya