- Menkes Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa populasi lansia di Jakarta kini telah melampaui jumlah balita, menandai perubahan besar dalam fokus layanan kesehatan nasional.
- Ia menilai, sistem kesehatan Indonesia harus beradaptasi dengan peningkatan penyakit degeneratif dan kebutuhan layanan geriatrik.
- Pemerintah pun mulai memperkuat deteksi dini dan layanan preventif agar masyarakat dapat hidup sehat dan produktif di usia lanjut.
Suara.com - Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin, mengingatkan bahwa Indonesia tengah memasuki fase penting dalam transisi demografi, di mana jumlah penduduk lanjut usia (lansia) kini semakin meningkat, terutama di wilayah perkotaan seperti Jakarta.
“Sekarang di Jakarta sudah lebih banyak lansia daripada balita,” ujar Menkes Budi.
“Kalau dulu fokus pembangunan kesehatan banyak di ibu dan anak, sekarang kita harus siap menghadapi lonjakan penyakit degeneratif seperti stroke, jantung, dan Alzheimer yang lebih banyak dialami oleh populasi lansia," katanya lagi saat menghadiri pembukaan rumah sakit di Jakarta Timur, Selasa (28/10/2025).
Menurutnya, perubahan struktur populasi ini menjadi sinyal kuat bagi seluruh penyelenggara layanan kesehatan — baik pemerintah maupun swasta — untuk mulai menyesuaikan arah layanan medis.
Sistem kesehatan Indonesia perlu bertransformasi, bukan hanya dalam aspek kuratif, tetapi juga pencegahan dan pengelolaan penyakit kronis secara berkelanjutan.
Budi menegaskan, penyakit tidak menular seperti stroke dan penyakit jantung kini menjadi penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data Kemenkes menunjukkan, sekitar 1 juta kematian setiap tahun disebabkan oleh penyakit kardiovaskular. Karena itu, pendekatan pencegahan menjadi kunci utama.
“Cara terbaik mengurangi angka kematian akibat penyakit jantung dan stroke adalah dengan deteksi dini. Pemerintah sudah membagikan alat ECG ke 10.000 puskesmas, agar setiap warga bisa dicek lebih cepat bila ada tanda bahaya,” jelasnya.
Selain memperkuat fasilitas dasar, Budi juga menekankan pentingnya kesiapan rumah sakit dan fasilitas kesehatan dalam menyediakan layanan yang ramah lansia. Ia menilai, ke depan, permintaan terhadap layanan geriatrik, rehabilitasi, dan perawatan jangka panjang akan meningkat pesat.
“Demand layanan kesehatan akan bergeser. Dokter, alat kesehatan, dan sistem pembiayaan juga harus mulai beradaptasi. Kita butuh lebih banyak layanan untuk populasi lanjut usia,” tuturnya.
Baca Juga: Menko Pratikno Curhat Sakit Sinus yang Menyerangnya: Kisah Pribadi di Balik Inovasi Kesehatan
Ia juga mengingatkan, bahwa upaya kesehatan masyarakat tidak bisa hanya mengandalkan rumah sakit besar, melainkan harus dimulai dari tingkat dasar — mulai dari edukasi kesehatan, pemeriksaan rutin, hingga penanganan awal di puskesmas.
“Kesehatan itu bukan hanya soal mengobati. Yang paling penting adalah mencegah, mendeteksi, dan menjaga agar masyarakat tetap sehat di usia berapa pun,” kata Menkes.
Perubahan demografi ini, menurutnya, harus dilihat bukan sebagai beban, melainkan sebagai peluang bagi transformasi sektor kesehatan nasional.
Dengan populasi lansia yang meningkat, Indonesia perlu memastikan sistem kesehatan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada semua usia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
-
4 Tablet RAM 8 GB dengan Slot SIM Card Termurah untuk Penunjang Produktivitas Pekerja Mobile
-
3 Fakta Perih Usai Timnas Indonesia U-22 Gagal Total di SEA Games 2025
-
CERPEN: Catatan Krisis Demokrasi Negeri Konoha di Meja Kantin
Terkini
-
Terkuak! Motor Anggota Polri Nunggak Cicilan Jadi Pemicu Pengeroyokan Maut 2 Matel di Kalibata
-
Ratusan Rumah Luluh Lantak, Pemkab Agam Membutuhkan 525 Huntara Bagi Korban Banjir
-
Wagub Sumut Apresiasi Bantuan Korban Banjir dan Longsor dari Pemprov Bengkulu
-
Sidang Etik 6 Anggota Yanma Pengeroyok Matel di Kalibata Digelar Pekan Depan, Bakal Dipecat?
-
Menanti Status Bencana Nasional Sumatera sampai Warga Ingin Ajukan Gugatan
-
BGN Optimis, Program Makan Bergizi Gratis Mampu Dongkrak Pertumbuhan Ekonomi hingga 8 Persen
-
BGN Minta SPPG Tidak Lagi Menggunakan Makanan Buatan Pabrik Pada Program MBG
-
Tak Hanya Ciptakan Lapangan Kerja, Waka BGN Sebut Program MBG Jalan Tol Pengentasan Kemiskinan
-
6 Anggota Yanma Mabes Polri Jadi Tersangka Kasus Tewasnya 2 Debt Collector, Ini Identitasnya
-
Dari OTT ke Jejak Dana Gelap Pilkada: Seberapa Mahal Biaya Kampanye Calon Kepala Daerah?