- Amien Rais secara terbuka melabeli mantan Presiden Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan, dan Sri Mulyani sebagai "tiga manusia perusak Indonesia" atas kinerja mereka selama 10 tahun terakhir
- Amien Rais menuntut agar Jokowi dijatuhi hukuman mati atau minimal penjara seumur hidup atas perbuatannya yang dianggap telah menghancurkan negara
- Amien mengutip sebuah jurnal Australia yang disebutnya mengungkap adanya aliansi bisnis perkayuan antara Jokowi dan Luhut yang telah terjalin sejak 2008, jauh sebelum Jokowi menjadi presiden
Suara.com - Tokoh politik senior sekaligus Ketua Majelis Syura Partai Ummat, Amien Rais, kembali melontarkan pernyataan keras yang mengguncang panggung politik nasional. Melalui kanal YouTube-nya, ia secara terbuka menuding mantan Presiden Joko Widodo (Jokowi), Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan, dan mantan Menteri Keuangan Sri Mulyani sebagai tiga tokoh yang telah merusak Indonesia selama 10 tahun terakhir.
Dalam sebuah video singkat yang diunggah di Youtube Amien Rais Official pada Rabu, 29 Oktober 2025, Amien tanpa tedeng aling-aling menyebut ketiganya sebagai biang keladi kehancuran bangsa.
"Tiga manusia perusak Indonesia, yakni Jokowi, Luhut Binsar Pandjaitan dan Sri Mulyani," kata Amien Rais dengan nada tegas dalam video tersebut.
Tuduhan Amien Rais tidak berhenti di situ. Ia bahkan melangkah lebih jauh dengan menyuarakan tuntutan hukuman yang sangat berat bagi Jokowi atas perannya yang ia anggap telah menghancurkan Indonesia.
Menurutnya, hukuman mati adalah ganjaran yang pantas, namun ia juga menawarkan alternatif hukuman penjara seumur hidup sebagai pilihan yang lebih manusiawi.
"Atas ulahnya menghancurkan Indonesia, Jokowi sangat pantas mendapat hukuman mati atau minimal penjara seumur hidup," ujarnya.
"Hukuman seumur terdengar lebih berperikemanusiaan," tambah Amien Rais.
Lebih dalam, Amien Rais menyoroti hubungan antara Jokowi dan Luhut, yang ia sebut sebagai "dua oknum perusak Indonesia". Ia mengutip sebuah jurnal bernama 'Insight Indonesia' yang terbit di Melbourne, Australia, yang menurutnya memberitakan aliansi saling menguntungkan di bidang perkayuan yang telah dibangun keduanya sejak tahun 2008.
"Ketika keduanya berhasil masuk ke pusaran elite Indonesia. Jokowi berhasil menjadi Wali Kota Solo, Gubernur DKI Jakarta, dan Presiden, walaupun dengan ijazah palsu, Luhut diberi jabatan paling mentereng, yakni Menko Marvest," kata Amien Rais.
Baca Juga: Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
Kritik pedas ini bukanlah yang pertama kali dilontarkan oleh Amien Rais. Ia secara konsisten menjadi salah satu oposan paling vokal terhadap pemerintahan Jokowi.
Beberapa hari sebelumnya, ia juga menyoroti proyek Kereta Cepat Whoosh, mengkritik Jokowi dan Luhut karena tetap melanjutkan proyek tersebut meskipun Luhut disebutnya telah mengakui tahu bahwa proyek itu "busuk" sejak awal.
Amien mempertanyakan mengapa pemerintah saat itu menyingkirkan tawaran dari Jepang yang bunganya jauh lebih rendah dibandingkan dengan tawaran dari China.
Sebagai pendiri Partai Amanat Nasional (PAN) dan kini memimpin Partai Ummat, Amien Rais telah memposisikan dirinya sebagai pengawas kebijakan pemerintah, dengan kritik-kritiknya yang seringkali tajam dan tanpa kompromi, terutama yang ditujukan kepada figur sentral di pemerintahan sebelumnya.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Utang Menggunung di Balik Kemegahan Kereta Cepat, Siapa yang Tanggung Jawab?
-
Sebut Kereta Whoosh buat Investasi Sosial, Profesor Ini Sindir Jokowi: Makanya Kuliah yang Benar
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
-
Agensi Benarkan Hubungan Tiffany Young dan Byun Yo Han, Pernikahan di Depan Mata?
-
6 Smartwatch Layar AMOLED Murah untuk Mahasiswa dan Pekerja, Harga di Bawah Rp 1 Juta
Terkini
-
Kebahagiaan Orangtua Siswa SMK di Nabire Berkat Program Pendidikan Gratis
-
Sosialisasi Program Pendidikan Gratis, SMK Negeri 2 Nabire Hadirkan Wali Murid
-
BMKG Rilis Peringatan Dini Cuaca Ekstrem di Sejumlah Kota, dari Pekanbaru Hingga Banten
-
Cuaca Hari Ini: Jakarta dan Sekitarnya Diguyur Hujan Ringan, Waspada Banjir
-
Bahlil Tepati Janji, Kirim Genset Hingga Tenda ke Warga Batang Toru & Pulihkan Infrastruktur Energi
-
Mendagri Tito Dampingi Presiden Prabowo Tinjau Banjir Langkat, Fokus Pemulihan Warga
-
Hadiri Final Soekarno Cup 2025 di Bali, Megawati Sampaikan Pesan Anak Muda Harus Dibina
-
Polisi Bongkar Perusak Kebun Teh Pangalengan Bandung, Anggota DPR Acungi Jempol: Harus Diusut Tuntas
-
Tragedi Kalibata Jadi Alarm: Polisi Ingatkan Penagihan Paksa Kendaraan di Jalan Tak Dibenarkan!
-
Bicara Soal Pencopotan Gus Yahya, Cholil Nafis: Bukan Soal Tambang, Tapi Indikasi Penetrasi Zionis