- Jamiluddin justru mengibaratkan ucapan Jokowi bak orang menyalakan lampu sein ke kiri, tetapi belok ke kanan.
- Ia meragukan konsistensi dari omongan Jokowi untuk memilih tinggal di kediamannya di Solo ketimbanf di Colomadu.
- Menurutnya pilihan Jokowi mau menghuni rumah di Solo atau di Colomadu tidak perlu diperdebatkan.
Suara.com - Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi soal lebih memilih tinggal di rumah pribadinya di Solo dibanding rumah pemberian negara di Desa Blulukan, Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, tidak bisa dipercaya begitu saja.
Hal itu disampaikan Pengamat komunikasi politik Universitas Esa Unggul, M. Jamiluddin Ritonga.
Ia memandang pernyataan Jokowi sulit dipercaya bukan tanpa alasan.
"Pengakuan Jokowi mau tetap tinggal di rumah lama, tentu sulit dipercaya. Setidaknya bila melihat pernyataan Jokowi selama ini yang kerap sulit dipegang dan dipercaya," kata Jamiluddin kepada Suara.com, Rabu (29/10/2025).
Jamiluddin justru mengibaratkan ucapan Jokowi bak orang menyalakan lampu sein ke kiri, tetapi belok ke kanan.
"Jokowi ini kerap seperti sebagian emak-emak yang naik motor. Beri sein ke kiri, tapi beloknya ke kanan," kata Jamiluddin.
"Kebiasaan itu membuat kita sulit mempercayai ucapan Jokowi. Apa yang diucapkannya, kerap yang terjadi justru sebaliknya," katanya menambahkan.
Berdasarkan kebiasaan Jokowi tersebut, Jamiluddin meragukan konsistensi dari omongan Jokowi untuk memilih tinggal di kediamannya di Solo ketimbanf di Colomadu.
"Jadi, kalau Jokowi bilang akan tinggal di rumah lama, bisa jadi realisasinya nanti malah tinggal di rumah baru pemberian negara," kata Jamiluddin.
Baca Juga: Jokowi Sebut Whoosh Investasi Sosial, DPR: Sejak Awal Ini Bisnis Dikelola BUMN, Bukan Pemerintah!
"Karena itu, sebaiknya kita tak perlu mempedulikan ucapan Jokowi. Biarkan saja ia ngomong apa saja. Anggap saja ia sedang berbicara di gurun pasir, tak ada yang mendengarnya," sambungnya.
Kendati demikian, menurut Jamiluddin, soal pilihan Jokowi mau menghuni rumah di Solo atau di Colomadu tidak perlu diperdebatkan.
Ia mengatakan pilihan tersebut merupakna penilaina subjektif dari Jokowi.
"Soal tinggal di rumah lama atau di rumah pemberian negara tentu sepenuhnya hak Jokowi. Ia yang menentukan di rumah mana yang paling nyaman ditinggalinya," kata Jamiluddin.
"Pilihan tersebut tentu sangat subyektif. Sebab, nyaman buat Jokowi belum tentu nyaman buat istri dan anak-anaknya. Karena itu, pilihan Jokowi tinggal di rumah yang mana tak perlu diperdebatkan," katanya menambahkan.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
-
Purbaya Sepakat sama Jokowi Proyek Whoosh Bukan Cari Laba, Tapi Perlu Dikembangkan Lagi
-
Geger Proyek 'Busuk' Whoosh, Amien Rais Semprot Jokowi dan Luhut: Aneh Sekali
-
Utang Menggunung di Balik Kemegahan Kereta Cepat, Siapa yang Tanggung Jawab?
Terpopuler
- Penyerang Klub Belanda Siap Susul Miliano Bela Timnas Indonesia: Ibu Senang Tiap Pulang ke Depok
- 27 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 Oktober: Raih 18.500 Gems dan Pemain 111-113
- Gary Neville Akui Salah: Taktik Ruben Amorim di Manchester United Kini Berbuah Manis
- 5 Mobil Bekas 30 Jutaan untuk Harian, Cocok buat Mahasiswa dan Keluarga Baru
- Belanja Mainan Hemat! Diskon 90% di Kidz Station Kraziest Sale, Bayar Pakai BRI Makin Untung
Pilihan
-
Tak Mau Ceplas-ceplos Lagi! Menkeu Purbaya: Nanti Saya Dimarahin!
-
H-6 Kick Off: Ini Jadwal Lengkap Timnas Indonesia di Piala Dunia U-17 2025
-
Harga Emas Hari Ini Turun: Antam Belum Tersedia, Galeri 24 dan UBS Anjlok!
-
5 Fakta Wakil Ketua DPRD OKU Parwanto: Kader Gerindra, Tersangka KPK dan Punya Utang Rp1,5 Miliar
-
Menkeu Purbaya Tebar Surat Utang RI ke Investor China, Kantongi Pinjaman Rp14 Triliun
Terkini
-
Amien Rais 'Ngamuk', Tuding Jokowi-Luhut-Sri Mulyani Perusak Indonesia dan Layak Dihukum Mati!
-
DPR Ultimatum Pimpinan KPU usai Kena Sanksi DKPP: Kalau Ada Pesawat Biasa Kenapa Pakai Jet Pribadi?
-
Skandal Vonis Lepas Suap CPO, Eks Ketua PN Jaksel Arif Nuryanta Dituntut 15 Tahun Bui
-
Menkeu Purbaya Setuju Jokowi: Whoosh Bukan Cari Cuan, Tapi Ada 'PR' Besar!
-
MKD DPR Gelar Sidang Awal Polemik Sahroni hingga Uya Kuya Hari Ini, Tentukan Jadwal Pemanggilan
-
Belasan Anak Dikira Terlibat Kerusuhan di DPRD Cirebon, Menteri PPPA Ungkap Fakta Sebenarnya!
-
PAN Mau Jadikan Purbaya Cawapres? Popularitasnya Kalahkan Dedi Mulyadi dan Gibran
-
Jadi Tersangka Korupsi Hibah Pariwisata: Intip Kekayaan Eks Bupati Sleman Sri Purnomo, Tembus Rp12 M
-
Kabar Buruk Warga Bodetabek! Subsidi Transportasi Gratis Jakarta Cuma Buat KTP DKI
-
Pakai Sarung Tangan, Prabowo Ikut Musnahkan Barang Bukti Narkoba 214,84 Ton Senilai Rp29,37 Triliun