- Kementerian Keuangan berkomitmen membangun ekosistem bisnis yang kondusif dan inovatif guna memperkuat pertumbuhan ekonomi Indonesia.
 - Komitmen ini disampaikan dalam forum Quorum 4.0 yang dihadiri ratusan pelaku industri, investor, dan founders startup.
 - Sejumlah narasumber menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor, tata kelola bisnis yang berkelanjutan, serta orientasi pada inovasi dan kesejahteraan masyarakat.
 
Suara.com - Kementerian Keuangan Republik Indonesia menegaskan komitmennya untuk menciptakan ekosistem bisnis yang kondusif dan berfokus pada inovasi demi mendorong pertumbuhan ekonomi nasional.
Hal ini disampaikan oleh Dr. Arief Wibisono, Staf Ahli Bidang Jasa Keuangan dan Pasar Modal, yang mewakili Menteri Keuangan dalam keynote Quorum 4.0 di Jakarta.
Arief memaparkan berbagai program dan kebijakan stimulus pemerintah yang dirancang khusus untuk mendukung emerging enterprise di Indonesia.
Komitmen ini selaras dengan tema besar Quorum 4.0, yang menyoroti peran penting perusahaan rintisan dalam meningkatkan produktivitas dan menciptakan lapangan kerja.
Quorum 4.0, yang sukses diselenggarakan oleh Qverse bersama Init-6 Venture Capital pada 3 November 2025, menjadi wadah kolaborasi tahunan bagi lebih dari 300 founders dan eksekutif perusahaan.
Forum ini mengusung tema “What’s Next For Indonesia: Positioning Emerging Enterprise in The Era of Industrial Growth,” yang menekankan bahwa untuk menjawab tantangan industri, dibutuhkan ekosistem yang kolaboratif di mana pemerintah, investor, dan pelaku usaha dapat tumbuh bersama.
Dalam sesi panel, Phillia Wibowo dan Indiana Jusi dari McKinsey Global Institute memaparkan riset tentang produktivitas, menekankan bahwa selain financial capital, Indonesia harus memperkuat human capital dan entrepreneurial capital untuk menghadapi tantangan global.
Diskusi selanjutnya membahas implementasi kolaborasi lintas sektor. Stefanus Ade Hadiwidjaja (Danantara) menyampaikan optimisme investor terhadap Indonesia, didukung potensi pasar domestik dan populasi anak muda yang besar.
Namun, ia mengingatkan agar founders memiliki "bisnis yang solid, tata kelola bisnis yang transparan, serta kemampuan perusahaan untuk berkembang secara berkelanjutan."
Baca Juga: Pendapatan Rp109,6 Triliun pada Q3 2025, Telkom Pacu Efisiensi dan Inovasi Bisnis Jangka Panjang
Sementara itu, Prof. Telisa Falianty (KADIN) menyoroti kunci pertumbuhan inklusif, yaitu konsistensi regulasi, investasi infrastruktur, serta kolaborasi lintas lembaga.
Dari perspektif founder, Amira Ganis (Brawijaya Healthcare Group) berpesan bahwa bisnis harus berorientasi pada inovasi dan berpihak kepada konsumen.
Ia mengajak founders untuk membangun dengan integritas, ketahanan bisnis, dan rasa tanggung jawab, mengingatkan bahwa "bisnis tidak hanya diukur dari besarnya valuasi, melainkan dari kualitas hidup masyarakat yang berhasil ditingkatkan."
Menutup acara, CEO Qverse Gena Bijaksana berharap Quorum dapat menjadi jembatan kolaborasi, dan Achmad Zaky (Init-6) menyimpulkan, "What’s next for Indonesia bukan hanya tentang teknologi ataupun investasi, tetapi tentang bagaimana kita menciptakan ekosistem bisnis yang kuat dan tanggung untuk mendorong produktivitas."
Berita Terkait
Terpopuler
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
 - 7 Mobil Bekas Favorit 2025: Tangguh, Irit dan Paling Dicari Keluarga Indonesia
 - 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
 - 25 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 1 November: Ada Rank Up dan Pemain 111-113
 - 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
 
Pilihan
- 
            
              Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
 - 
            
              Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
 - 
            
              Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
 - 
            
              Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
 - 
            
              5 HP RAM 12 GB Paling Murah, Spek Gahar untuk Gamer dan Multitasking mulai Rp 2 Jutaan
 
Terkini
- 
            
              Usulan Gelar Pahlawan Bagi Soeharto Dianggap Mengerikan, Mengapa?
 - 
            
              Prabowo Setuju Rp5 Triliun untuk KAI Tambah Gerbong KRL Baru: untuk Rakyat Banyak Saya Tidak Ragu!
 - 
            
              Hadapi Musim Hujan, Pramono Pastikan Banjir Jakarta Bisa Surut Kurang dari 24 Jam
 - 
            
              Detik-detik Kecelakaan KA Bangunkarta di Prambanan Sleman: Tiga Orang Tewas
 - 
            
              Soal Polemik Whoosh, Puan: Jangan Terjadi Kerugian Negara Berlarut-larut
 - 
            
              Kena OTT, Gubernur Riau Abdul Wahid Masih Jalani Pemeriksaan di Gedung KPK
 - 
            
              Penguasa Orba Diusulkan Dapat Gelar Pahlawan, Puan Maharani Ungkit Rekam Jejak Soeharto, Mengapa?
 - 
            
              Projo Siap Hapus Logo Jokowi, Gibran Santai: Itu Keputusan Tepat
 - 
            
              Geger Gubernur Riau Kena OTT KPK, Puan Maharani Beri Peringatan Keras: Semua Mawas Diri
 - 
            
              Jakarta Waspada! Inflasi Oktober Meroket: Harga Emas, Cabai, dan Beras Jadi Biang Kerok?