- Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memasang target tinggi di akhir tahun.
- Purbaya yakin bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5,5 persen pada kuartal IV tahun 2025.
- Purbaya menegaskan, keyakinannya ini bukan tanpa dasar.
Suara.com - Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa memasang target tinggi di akhir tahun. Purbaya yakin bahwa ekonomi Indonesia mampu tumbuh di atas 5,5 persen pada kuartal IV tahun 2025, sebuah lonjakan signifikan yang ia klaim ditopang oleh strategi intervensi fiskal pemerintah.
"Pertaruhan saya, triwulan keempat (2025) kita harapkan pertumbuhan ekonominya bisa di atas 5,5 persen," kata Purbaya dalam Konferensi Pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor Bank Indonesia (BI), Jakarta Pusat, Senin (3/11).
Purbaya menegaskan, keyakinannya ini bukan tanpa dasar. Dua jurus utama yang menjadi penopang adalah kebijkan guyuran Rp200 triliun ke bank BUMN. Purbaya mengklaim kebijakan ini telah berhasil meningkatkan likuiditas perekonomian yang tercermin dari pertumbuhan uang primer yang melonjak menjadi 13,2 persen (year on year).
Selain itu pemberian stimulus Bantuan Langsung Tunai (BLT) dengan total anggaran Rp30 triliun yang akan mulai terasa di tingkat konsumsi masyarakat.
"Harusnya sih kita bisa di atas 5,5 persen. Untuk saya penting, karena kalau di atas 5,5 persen, Presiden (Prabowo Subianto) mau kasih saya hadiah. Gak tau hadiahnya apa, paling dikasih selamat," kelakar Purbaya, menunjukkan optimisme yang santai namun tegas.
Purbaya menambahkan, momentum pertumbuhan ekonomi Indonesia menguat menjelang akhir tahun ini. Likuiditas perekonomian terus meningkat sejalan dengan kebijakan moneter yang longgar dan ekspansi likuiditas.
"Likuiditas perekonomian juga meningkat sejalan dengan kebijakan moneter longgar dan ekspansi likuiditas, dengan pertumbuhan uang beredar dalam arti luas (M2) mencapai 8 persen year on year pada September 2025. Lebih tinggi dibandingkan 6,5 persen year on year pada Juni 2025," bebernya.
Rapat KSSK terbaru yang dihelat pada 31 Oktober 2025 juga menghasilkan kesepakatan untuk terus memperkuat sinergi dan koordinasi kebijakan antar-lembaga anggota KSSK, yakni Kementerian Keuangan, BI, Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), demi menjaga stabilitas sistem keuangan di tengah target pertumbuhan ambisius tersebut.
Baca Juga: Tegaskan IKN Tak Akan Jadi Kota Hantu, Menkeu: Jangan Denger Prediksi Orang Luar, Sering Salah Kok
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
-
Breaking News! John Herdman Jadi Pelatih Timnas Indonesia, Tunggu Diumumkan
Terkini
-
AKGTK 2025 Akhir Desember: Jadwal Lengkap dan Persiapan Bagi Guru Madrasah
-
Dasco Ketuk Palu Sahkan Pansus RUU Desain Industri, Ini Urgensinya
-
Nilai Tukar Rupiah Melemah pada Akhir Pekan, Ini Penyebabnya
-
Serikat Buruh Kecewa dengan Rumus UMP 2026, Dinilai Tak Bikin Sejahtera
-
Kuota Mulai Dihitung, Bahlil Beri Peringatan ke SPBU Swasta Soal Impor BBM
-
Pemerintah Susun Standar Nasional Baru Pelatihan UMKM dan Ekraf
-
Stok Di Atas Rata-rata, Bahlil Jamin Tak Ada Kelangkaan BBM Selama Nataru
-
Kadin Minta Menkeu Purbaya Beri Insentif Industri Furnitur
-
Siap-siap, Bank Mandiri Mau Bagikan Dividen Interim Rp 100 per Saham
-
UMKM Terdampak Banjir Sumatera Dapat Klaim Asuransi untuk Pemulihan Usaha