News / Metropolitan
Jum'at, 21 November 2025 | 19:38 WIB
Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung. (Suara.com/Adiyoga)
Baca 10 detik
  • Jakarta mencatat realisasi investasi Rp204,13 triliun pada triwulan ketiga 2025, tumbuh 6,4 persen.
  • Investasi besar tersebut berdampak positif pada kesejahteraan melalui penciptaan 338.310 lapangan kerja baru.
  • Pemprov DKI akan menyederhanakan perizinan dan memaksimalkan promosi untuk menjaga daya tarik investasi.

Suara.com - Status Ibu Kota boleh jadi akan berpindah, namun daya magis Jakarta sebagai pusat ekonomi dan investasi nasional terbukti belum luntur. Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, dengan tegas mengklaim bahwa Jakarta masih kokoh memegang takhta sebagai primadona investasi di tanah air, dibuktikan dengan capaian gemilang pada triwulan ketiga tahun 2025.

Di tengah dinamika ekonomi nasional, Jakarta menunjukkan dominasinya dengan kontribusi mencapai 14,24 persen terhadap total investasi Indonesia.

Data terbaru menunjukkan realisasi investasi yang mengalir deras ke Jakarta menyentuh angka fantastis, yakni Rp204,13 triliun.

"Realisasi di triwulan ketiga tahun 2025 mencapai Rp204,13 triliun atau tumbuh 6,4 persen dibandingkan dengan tahun sebelumnya," ujar Pramono Anung dalam pemaparannya di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (21/11/2025).

Angka triliunan rupiah ini bukan sekadar statistik di atas kertas. Aliran modal tersebut secara langsung berdampak pada denyut nadi kesejahteraan warga, terutama dalam penciptaan lapangan kerja secara masif. Iklim usaha yang kondusif terbukti mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja baru.

"Yang juga membedakan adalah aktivitas investasi yang menyerap tenaga kerja kurang lebih 338.310 orang," lanjut Pramono Anung.

Mantan Sekretaris Kabinet itu sadar betul bahwa tren positif ini harus dijaga dengan strategi yang solid.

Untuk memastikan Jakarta tidak kehilangan pesonanya di mata investor, Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta telah menyiapkan serangkaian 'jurus jitu'.

Langkah pertama dan utama adalah memangkas hambatan birokrasi yang selama ini sering menjadi momok bagi para penanam modal. Pramono menjamin proses perizinan akan dibuat lebih ramping dan efisien.

Baca Juga: PAD Naik Drastis, Gubernur Pramono Pamer Surplus APBD DKI Tembus Rp14 Triliun

"Kami tetap akan melakukan penyederhanaan perizinan," tegasnya.

Selain membenahi internal, Pemprov DKI juga gencar melakukan promosi untuk menarik lebih banyak investor global maupun domestik. Wadah-wadah strategis disiapkan untuk memamerkan potensi emas yang dimiliki Jakarta.

"Yang berikutnya adalah optimalisasi mal pelayanan publik, kemudian promosi penanaman modal melalui Jakarta Investment Festival dan Jakarta Investment Center," pungkasnya.

Load More