News / Metropolitan
Jum'at, 21 November 2025 | 12:24 WIB
Gubernur Jakarta Pramono Anung. (Pemprov DKI Jakarta)
Baca 10 detik
  • Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, menanggapi insiden pohon tumbang yang mengganggu operasional MRT dan TransJakarta pada Kamis (20/11/2025).
  • Pemprov DKI telah merapikan lebih dari 62 ribu pohon, namun anomali cuaca ekstrem dan angin kencang menjadi penyebab utama insiden tersebut.
  • Pramono menginstruksikan Dinas Pertamanan dan Hutan Kota segera menyisir dan menindak semua pohon berpotensi bahaya di Jakarta.

Suara.com - Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, akhirnya buka suara terkait rentetan insiden pohon tumbang yang kembali meneror keselamatan warga Ibu Kota. Keresahan publik memuncak setelah sebatang pohon besar roboh dan melumpuhkan operasional transportasi vital seperti MRT Jakarta dan TransJakarta pada Kamis (20/11/2025).

Pramono Anung menegaskan bahwa Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tidak tinggal diam. Ia mengklaim langkah antisipasi massal telah dilakukan jauh-jauh hari untuk memitigasi risiko bencana di tengah cuaca yang tak menentu.

Saat ditemui di kawasan Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (21/11/2025), politisi senior itu membeberkan data penanganan pohon yang telah dilakukan jajarannya.

"Kami sudah melakukan sebenarnya, perapian pohon itu 62 ribu lebih," ujar Pramono Anung.

Meski puluhan ribu pohon telah ditangani, Pramono menyebut ada faktor lain di luar kendali manusia yang menjadi biang keladi utama.

Menurutnya, anomali cuaca dan kekuatan angin menjadi penyebab utama pohon-pohon tersebut tercabut hingga ke akarnya.

"Memang akhir-akhir ini cuaca ekstrem, baik yang di Dharmawangsa maupun kemarin yang terjadi yang mengakibatkan MRT terganggu, itu betul-betul karena angin kencang dan kemudian tercabut sampai dengan akar-akarnya," jelasnya.

Lebih lanjut, Pramono Anung juga memberikan klarifikasi mengenai lokasi kejadian.

Ia menyebut titik-titik pohon yang roboh dan menyebabkan gangguan fatal tersebut justru tidak berada di area jalan protokol yang menjadi fokus utama pengawasan.

Baca Juga: Soleh Solihun Mendadak Layangkan Kritik Terbuka ke Pramono Anung, Ada Apa?

"Lokasinya sebenarnya, baik di Dharmawangsa maupun di yang kemarin, bukan di pinggir jalan. Berbeda dengan yang di Pondok Indah," imbuhnya.

Namun, untuk memastikan keamanan dan merespons cepat keresahan warga, sosok yang akrab disapa Mas Pram ini mengaku telah mengeluarkan instruksi tegas.

Dinas Pertamanan dan Hutan Kota (Distamhut) DKI Jakarta diperintahkan untuk menyisir dan menindak semua pohon yang berpotensi membahayakan.

"Saya tetap menginstruksikan kepada jajaran Dinas Pertamanan dan Hutan Kota untuk segera merapikan, memotong semua. Termasuk di beberapa daerah yang memang harus kita lakukan, dirapikan," pungkasnya.

Load More