- Ditemukan empat sidik jari pada lakban penutup wajah Arya Daru Pangayunan di kamar kos Menteng, 8 Juli 2025.
- Penyidik hanya meneliti satu sidik jari milik Arya, mengabaikan tiga sidik jari lain yang ditemukan pada barang bukti.
- Fakta lain menunjukkan Arya tercatat 24 kali check-in hotel bersama rekan kerja bernama Vara sejak 2024.
Suara.com - Kuasa hukum keluarga diplomat muda Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39), mengungkap fakta baru terkait penanganan kematian Arya. Mereka menyebut terdapat empat sidik jari pada lakban yang melilit wajah Arya saat ditemukan tewas di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025.
"Kan kemarin secara kesimpulan disampaikan tidak ada DNA orang lain selain Arya Daru. Tadi kami sempat gali, itu ternyata ada empat sidik jari," kata kuasa hukum keluarga, Martin Lukas Simanjuntak, di Polda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).
Menurut Martin, penyelidik menyebut hanya satu sidik jari yang layak diperiksa, yaitu milik Arya. Namun tiga sidik jari lainnya tidak diteliti lebih lanjut. Ia menilai hal itu menjadi celah penting yang harus dibuka kembali, mengingat lakban merupakan barang bukti utama dalam kasus yang oleh polisi sebelumnya disimpulkan sebagai bunuh diri.
"Jadi menyimpulkan tidak ada DNA orang lain dengan tidak ditelitinya tiga sidik jari yang nempel tersebut, itu juga mungkin perlu diperdalam ke depan oleh penyidik," ujarnya.
Senada, kuasa hukum keluarga lainnya, Nicolay Aprilindo, menilai keberadaan tiga sidik jari yang tidak teridentifikasi itu sangat krusial. Ia menegaskan seharusnya penyidik mampu menjelaskan apakah sidik jari tersebut milik Arya atau orang lain.
"Jadi masalah sidik jari itu, itu masalah yang sangat krusial juga. Kami juga baru tahu ada tiga sidik jari yang melekat di lakban itu, tapi yang yang bisa teridentifikasi oleh inafis itu hanya milik almarhum. Yang tiga lagi tidak," kata Nicolay.
"Oleh karena itu saya tanya apakah yang tiga itu tidak bisa teridentifikasi? Itu milik siapa? Almarhum atau orang lain? Penyidik mengatakan mereka tidak bisa menjawab itu," lanjutnya.
24 Kali Check In Hotel
Temuan ini diungkap setelah audiensi tertutup antara kuasa hukum keluarga dan penyelidik Polda Metro Jaya. Keluarga Arya tidak menghadiri pertemuan tersebut karena kondisi kesehatan ayah dan istri Arya.
Baca Juga: "Jangan Berlindung di Balik Privasi!" Keluarga Arya Daru Tuntut Polisi Terbuka Soal 2 Saksi Kunci
“Namun, karena kondisi kesehatannya, dan istrinya yang mengalami kondisi sakit, maka mereka tidak bisa hadir,” kata Nicholay.
Dalam audiensi tersebut juga memunculkan fakta lain, termasuk dugaan Arya melakukan 24 kali check in hotel bersama rekan kerjanya, Vara.
Informasi soal check in hotel itu disampaikan penyelidik berdasarkan keterangan tiga saksi: resepsionis, sekuriti, dan pihak platform pemesanan hotel. Ketiganya menyatakan Arya tercatat 24 kali datang bersama Vara sejak awal 2024 hingga Juni 2025.
“Tapi tidak diketahui pasti check-in ini untuk apa? Untuk siapa? Yang jelas dikatakan itu bersama seorang wanita bernama Vara. Makanya kami minta untuk diperdalam pemeriksaan terhadap Farah,” kata Nicholay.
Selain Vara, keluarga juga meminta penyelidik mendalami peran rekan kerja Arya lainnya, yakni Dion. Sebab, sehari sebelum ditemukan meninggal, Arya disebut berada di pusat perbelanjaan Grand Indonesia bersama keduanya.
“Jadi kami minta untuk diperdalam, kemudian masukan-masukan kami kepada pihak penyelidik bahwa kami minta untuk kasus ini dinaikkan dalam tahap penyidikan dan dilakukan gelar perkara sebelum dinaikkan menjadi tahap penyidikan, lakukan gelar perkara,” tutur Nicholay.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Pilihan Ban Motor Bebas Licin, Solusi Aman dan Nyaman buat Musim Hujan
Pilihan
-
Hasil Liga Champions: Kalahkan Bayern Muenchen, Arsenal Kokoh di Puncak Klasemen
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
Terkini
-
Ira Puspadewi Dapat Rehabilitasi, ICW: Presiden Prabowo Harus Berhenti Intervensi Kasus Korupsi
-
Keluarga Veteran di Matraman Tolak Pengosongan Rumah Rampasan Belanda: Bukan Rumah Dinas!
-
PWNU Serukan Islah! Kiai Daerah Minta Gus Yahya dan Rais Aam Akhiri Konflik Jelang Muktamar
-
Jeritan Hati Anak Riza Chalid dari Penjara: Ayah Saya Difitnah, Saya Bukan Penjahat Besar
-
Setuju TNI Jaga Kilang, Bahlil Bicara Sabotase dan Potensi Ancaman
-
Sindir Ada Pihak Tak Waras Beri Informasi Sesat, Rais Syuriyah Bawa-bawa Elite NU
-
KPK Sebut Belum Terima Salinan Keppres Rehabilitasi, Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Batal Bebas Besok?
-
Heboh Isu Jokowi Resmikan Bandara IMIP, PSI: Ada yang Memanipulasi Fakta
-
Arya Daru 24 Kali Check In Hotel dengan Rekan Kerja, Polisi Didesak Dalami Jejak Vara!
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil