- Polisi ungkap diplomat Arya 24 kali check in hotel bersama rekan kerjanya.
- Keluarga desak polisi dalami peran rekan kerja dan naikkan status kasus.
- Kasus ini terkait kematian misterius diplomat yang sebelumnya divonis bunuh diri.
Suara.com - Fakta baru yang mengejutkan terungkap dalam kasus kematian misterius diplomat Kementerian Luar Negeri, Arya Daru Pangayunan (39). Pihak kepolisian mengungkapkan bahwa Arya tercatat 24 kali check in di hotel bersama seorang rekan kerja perempuannya bernama Vara, sepanjang awal 2024 hingga Juni 2025.
Temuan ini disampaikan penyidik kepada kuasa hukum keluarga, Nicholay Aprilindo, dalam sebuah audiensi tertutup di Polda Metro Jaya, Rabu (26/11/2025).
"Informasi ini didasarkan pada keterangan tiga saksi dari pihak hotel. Namun, tidak diketahui pasti check-in ini untuk apa. Makanya kami minta pemeriksaan terhadap Vara diperdalam," ujar Nicholay.
Menyusul temuan ini, pihak keluarga mendesak polisi untuk menaikkan status kasus dari penyelidikan ke tahap penyidikan. Mereka juga meminta agar rekan kerja Arya lainnya, Dion, turut diperiksa secara intensif, karena ia diketahui bersama Arya dan Vara sehari sebelum korban ditemukan tewas.
"Kami minta kasus ini dinaikkan ke tahap penyidikan dan dilakukan gelar perkara," tutur Nicholay.
Kematian yang Janggal
Arya Daru Pangayunan ditemukan tewas dalam kondisi mengenaskan di kamar kosnya di Menteng, Jakarta Pusat, pada 8 Juli 2025. Wajahnya terbungkus plastik dan lakban, memicu kecurigaan publik akan adanya tindak pembunuhan.
Meskipun penyidik awalnya menyimpulkan tidak ada unsur pidana dan menyatakan Arya meninggal karena bunuh diri, polisi menegaskan kasus ini belum dihentikan dan masih membuka peluang untuk diusut kembali jika ditemukan bukti baru.
Nicholay menambahkan, audiensi dengan penyidik berlangsung cukup keras. Ia sempat meminta media diizinkan masuk untuk transparansi, namun permintaan tersebut ditolak.
Baca Juga: Tak Hadir di Audiensi, Keluarga Arya Daru Minta Gelar Perkara Khusus Lewat Kuasa Hukum
"Kami berharap tidak ada yang ditutup-tutupi. Tapi karena mereka berkeberatan, akhirnya kami mendengar hal terbaru dalam proses ini," ucapnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Sports Station, Mulai Rp100 Ribuan
- Petugas Haji Dibayar Berapa? Ini Kisaran Gaji dan Jadwal Rekrutmen 2026
- Liverpool Pecat Arne Slot, Giovanni van Bronckhorst Latih Timnas Indonesia?
- 5 Mobil Bekas Selevel Innova Budget Rp60 Jutaan untuk Keluarga Besar
- 5 Shio Paling Beruntung Besok 25 November 2025, Cuan Mengalir Deras
Pilihan
-
Menkeu Purbaya Diminta Jangan Banyak Omon-omon, Janji Tak Tercapai Bisa Jadi Bumerang
-
Trofi Piala Dunia Hilang 7 Hari di Siang Bolong, Misteri 59 Tahun yang Tak Pernah Tuntas
-
16 Tahun Disimpan Rapat: Kisah Pilu RR Korban Pelecehan Seksual di Kantor PLN
-
Harga Pangan Nasional Hari Ini: Cabai Makin Pedas
-
FIFA Atur Ulang Undian Piala Dunia 2026: 4 Tim Unggulan Dipastikan Tak Segrup
Terkini
-
DPR Desak Kemenkes Sanksi Tegas 4 RS di Papua yang Tolak Pasien Ibu Hamil
-
Gerindra Luncurkan Layanan Informasi Partai Berbasis AI, Kemenakan Prabowo Singgung Transparansi
-
Buntut Surat Edaran, PBNU Akan Gelar Rapat Pleno Tentukan Nasib Gus Yahya
-
Geger Kematian Ibu Hamil di Papua, Pimpinan DPR Sebut Negara Lalai: No Viral No Justice
-
Profil dan Rekam Jejak Suryo Utomo: Eks Dirjen Diperiksa Kejagung Buntut Kasus Korupsi Pajak
-
Analis Beberkan Peluang PKS-Demokrat Berkoalisi di 2029, Mau Usung Prabowo Lagi?
-
Waketum Beberkan Bukti SE Pencopotan Gus Yahya Palsu: Surat Resmi PBNU Harus Penuhi 4 Unsur
-
Eks Dirut ASDP Ira Puspadewi Bisa Bebas Kamis Besok Berkat Rehabilitasi Prabowo
-
Kejagung Ungkap Alasan Suryo Utomo Diperiksa Terkait Kasus Korupsi Manipulasi Pajak
-
Sosok Kerry Adrianto Riza, Putra 'Raja Minyak' Bantah Korupsi Rp285 T: Ini Fitnah Keji!