- Polda Sumut mempertebal pengamanan Brimob di Tapanuli Tengah menyusul viralnya aksi penjarahan minimarket dan gudang Bulog.
- Pengerahan personel Brimob dilakukan sebagai antisipasi gangguan keamanan sekaligus membantu pemulihan bencana di wilayah terdampak banjir.
- Gubernur Sumut mengakui kesulitan distribusi bantuan akibat jalur darat terputus, fokus distribusi dialihkan melalui jalur udara.
Suara.com - Polda Sumatra Utara mempertebal personel pengamanan di wilayah terdampak banjir setelah aksi penjarahan minimarket dan gudang Bulog di Tapanuli Tengah atau Tapteng viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Ferry Walintukan membenarkan peristiwa tersebut dan memastikan penanganan sudah berjalan di tingkat Polres.
“Ya benar, dan sekarang dalam penanganan Polres Tapteng,” kata Ferry saat dikonfirmasi, Senin (1/12/2025)
Ia menegaskan, Polda Sumut langsung mengirim personel Brimob sebagai langkah antisipasi.
Mereka kekinian telah disiagakan untuk berjaga di minimarket, gudang Bulog, serta titik rawan lainnya.
"Kami mengirim personel Brimob Polda Sumut dalam rangka penebalan,” katanya.
Ferry mengatakan, personel di lapangan kini menjalankan dua tugas sekaligus.
Selain membantu pemulihan bencana, kekinian mereka juga dikerahkan untuk mencegah gangguan keamanan selama masa darurat.
“Tetap pemulihan bencana sekaligus mengantisipasi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat,” tegasnya.
Baca Juga: Dasco Kirim Bantuan DPR ke Sumatera: Kita Antar Langsung ke Lokasi Musibah
Respons Gubernur Sumut Bobby Nasution
Aksi penjarahan ini sebelumnya turut mendapat respons dari Gubernur Sumatera Utara Bobby Nasution. Ia bahkan menegaskan, bahwa pemerintah tidak sepenuhnya menyalahkan masyarakat.
"Yang pasti masyarakat kita tahu kondisinya. Sama sama mungkin sudah beberapa hari tidak makan, kita tidak menyalahkan 100 persen ke masyarakat, tapi kita fokus untuk membagi ke masyarakat," ujar Bobby di Tapteng, Minggu (30/11/2025).
Bobby juga mengakui saat itu masih banyak wilayah yang terisolir, terutama di Tapteng.
Kondisi tersebut menurutnya disebabkan jalur darat yang terputus hingga mengakibatkan distribusi bantuan tersendat.
"Makanya difokuskan melalui udara, daerah yang tidak terisolir secara darat disuplai secara darat," katanya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Sepatu Skechers Diskon hingga 50% di Sports Station, Mulai Rp300 Ribuan!
- Cek Fakta: Jokowi Resmikan Bandara IMIP Morowali?
- Ramalan Shio Besok 29 November 2025, Siapa yang Paling Hoki di Akhir Pekan?
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70 Persen di Foot Locker
- 3 Rekomendasi Sepatu Lari Hoka Terbaik Diskon 70 Persen di Foot Locker
Pilihan
-
Jejak Sunyi Menjaga Tradisi: Napas Panjang Para Perajin Blangkon di Godean Sleman
-
Sambut Ide Pramono, LRT Jakarta Bahas Wacana Penyambungan Rel ke PIK
-
Penjarahan Beras di Gudang Bulog Sumut, Ini Alasan Mengejutkan dari Pengamat
-
Kids Dash BSB Night Run 2025 Jadi Ruang Ramah untuk Semua Anak: Kisah Zeeshan Bikin Terharu
-
Profil John Herdman, Pesaing Van Bronckhorst, Calon Pelatih Timnas Indonesia
Terkini
-
KPK Bantah Tuduhan Penggelapan Aset Rp 600 Miliar: Balik Sorot Dugaan Pemalsuan Dokumen Sitaan
-
BMKG Lakukan Modifikasi Cuaca di Tiga Provinsi Sumatera untuk Amankan Penyaluran Bantuan Banjir
-
Bahlil Perintahkan Kader Golkar Turun Langsung ke Lokasi Bencana Aceh, Sumut, dan Sumbar
-
Kapolri Kerahkan Kekuatan Penuh: Buka Jalur Terisolasi di Aceh, Sumut, Sumbar
-
Detik-detik Gudang Logistik RS Pengayoman Cipinang Terbakar, 28 Pasien Dievakuasi
-
PBB Sebut Jakarta Kota Terpadat Dunia, Rano Karno Curiga Ada Jebakan Aglomerasi?
-
Kirim Bantuan Skala Besar untuk Korban Bencana Sumatra, Pemprov DKI Pakai KRI dan Helikopter
-
Peringatan Dini BMKG: Mayoritas Kota Diguyur Hujan, Waspada Cuaca Ekstrem
-
Tinjau Langsung Kondisi Terdampak Bencana, Prabowo Bertolak ke Sumatra Pagi Ini
-
Tragedi Sumatra: 442 Orang Tewas, 402 Hilang dalam Banjir dan Longsor Terkini