- Ketua Komisi XI DPR RI meminta daerah menyikapi bijak penurunan TKD 2025 menjadi Rp693 triliun, bergeser ke Banpres/Inpres.
- Pergeseran dana TKD mengindikasikan pusat kini mengambil peran lebih besar dalam strategi pembangunan wilayah daerah.
- ADKASI mendorong realisasi anggaran daerah triwulan pertama 2026 tinggi sebagai modal usulan penambahan alokasi dana.
Suara.com - Ketua Komisi XI DPR RI, Misbakhun, meminta masyarakat dan pemerintah daerah untuk menyikapi dengan bijak kebijakan pengurangan alokasi Transfer ke Daerah (TKD) dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
Dalam Rapat Kerja Nasional Khusus (Rakernassus) Asosiasi DPRD Kabupaten Seluruh Indonesia (ADKASI) di Jakarta, Sabtu (14/12), Misbakhun menyoroti adanya penurunan angka TKD tahun 2025 menjadi Rp693 triliun, atau turun sekitar 24 persen dari sebelumnya Rp919 triliun.
Menurut Misbakhun, sisa anggaran yang tidak masuk dalam TKD tersebut dialihkan ke kementerian/lembaga dalam bentuk Bantuan Presiden (Banpres) maupun Instruksi Presiden (Inpres).
Perubahan ini menandakan pergeseran strategi di mana pemerintah pusat mengambil peran lebih besar dalam pembangunan daerah.
“Yang tadinya melalui transfer ke daerah sebagian, kemudian dengan proporsi yang agak lebih seimbang, sekarang pemerintah pusat mengambil peran yang lebih banyak,” ujar Misbakhun dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).
Kendati begitu, Misbakhun memastikan bahwa pemerintah daerah tetap memiliki akses pendanaan untuk pembangunan infrastruktur.
Mekanismenya adalah dengan mengajukan Inpres atau Banpres sesuai kebutuhan wilayah masing-masing, sehingga dukungan belanja dari pusat tetap mengalir ke daerah.
Merespons dinamika tersebut, Ketua Umum ADKASI, Siswanto, menekankan pentingnya peran DPRD dalam melakukan pengawasan ketat terhadap pendapatan dan belanja daerah.
Siswanto mengungkapkan bahwa ADKASI mendorong agar realisasi anggaran di daerah pada kuartal pertama tahun 2026 (Januari-Maret) tetap tinggi. Capaian ini akan dijadikan modal tawar untuk mengusulkan kenaikan TKD.
Baca Juga: Menteri Keuangan Diminta Hentikan Komentari Kementerian Lain, Purbaya: Bodo Amat
“Realisasi anggaran di daerah harus tinggi dan pemerintahan berjalan baik, sehingga ini akan menjadi dasar usulan dan penilaian Menkeu kepada Presiden, agar TKD ditambah,” kata Siswanto.
Sebagai langkah konkret, Siswanto meminta seluruh pimpinan dan anggota DPRD Kabupaten untuk melaporkan data realisasi anggaran periode Januari hingga Maret 2026 kepada ADKASI.
Laporan tersebut nantinya akan diteruskan kepada Menteri Keuangan, Menteri Dalam Negeri, serta Ketua Komisi II dan Komisi XI DPR RI sebagai bahan evaluasi bersama.
Siswanto optimistis, jika pemerintah daerah mampu menunjukkan tata kelola yang bersih dan penyerapan anggaran yang maksimal, Presiden Prabowo Subianto akan mempertimbangkan penambahan alokasi dana bagi daerah.
Berita Terkait
-
Menkeu Purbaya Lagi Gacor, Tapi APBN Tekor
-
Anggaran Rp19 Triliun Belum Terserap: Apa yang Terjadi di Kemenhub Menjelang Tutup Buku 2025?
-
Purbaya Gregetan Soal Belanja Pemda, Ekonomi 2025 Bisa Rontok
-
Menteri Keuangan Diminta Hentikan Komentari Kementerian Lain, Purbaya: Bodo Amat
-
Menteri Keuangan Diminta Hentikan Komentari Kementerian Lain, Purbaya: Bodo Amat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
29 Unit Usaha Syariah Mau Spin Off, Ini Bocorannya
-
Soal Klub Baru usai SEA Games 2025, Megawati Hangestri: Emm ... Rahasia
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
Terkini
-
Asuransi Kebakaran Kramat Jati Hanya Tanggung Bangunan, Pramono Buka Akses Modal Lewat Bank Jakarta
-
Kasus Kuota Haji, Gus Yaqut Jalani Pemeriksaan di KPK Hari Ini
-
Imigrasi Dalami Penyerangan 15 WNA China Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum di Tambang Emas Kalbar
-
Pemprov DKI Jamin Relokasi Cepat untuk 121 Pedagang Kramat Jati
-
Roy Suryo Makin Yakin 99,9 Persen Ijazah Jokowi Palsu Usai Lihat Langsung: Pegang Saja Tidak Boleh!
-
Pakar UGM: Hunian Tetap Korban Bencana di Sumatra Harus Dibangun di Zona Aman
-
Bayar Mahal Setara Gaji Bulanan, Penggemar Lionel Messi Mengamuk di Stadion Salt Lake India
-
Bersenjata Tajam hingga Alat Setrum, 15 WNA China Serang TNI di Kawasan Tambang Emas Ketapang
-
UMP 2026 Diumumkan Hari Ini? Menaker Kasih Bocoran:Insya Allah Menggembirakan
-
Prabowo Mau Menhut Tak Ragu Cabut Izin Pemanfaatan Hutan, Butuh Bantuan Minta ke TNI-Polri