-
Serapan anggaran Kemenhub 2025 hingga November baru mencapai 65,5 persen atau Rp19,31 triliun.
-
Ditjen Perkeretaapian menjadi unit kerja dengan serapan anggaran paling rendah, baru 44,04 persen.
-
Untuk tahun 2026, Kemenhub telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp28,48 triliun untuk infrastruktur.
Suara.com - Kementerian Perhubungan mengungkapkan bahwa realisasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) tahun 2025 baru mencapai 65,5 persen hingga November. Artinya, kementerian masih harus menyerap sisa anggaran sebesar 34,5 persen sebelum tahun anggaran berakhir.
Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, saat menghadiri Rapat Kerja bersama Komisi V DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (18/11/2025).
Dalam rapat tersebut, Dudy menyatakan pihaknya akan mempercepat penyerapan anggaran. Hingga November 2025, total dana yang terserap baru mencapai Rp19,31 triliun.
"Kami akan terus memaksimalkan penyerapan anggaran hingga akhir tahun ini," ujar Dudy.
Jika dirinci, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mencatatkan serapan terbesar secara nominal, yakni Rp7,2 triliun (70%), diikuti Ditjen Perhubungan Udara sebesar Rp3,8 triliun (74,75%). Sebaliknya, Ditjen Perkeretaapian menjadi unit dengan serapan terendah, yakni baru Rp2,96 triliun atau 44,04 persen dari total pagu anggarannya.
Dudy mengakui perlambatan ini dipengaruhi beberapa faktor, termasuk penyesuaian skema anggaran yang menerapkan sistem buka-tutup.
"Harapannya, apa yang terjadi di 2025 ini dapat menjadi referensi dalam pelaksanaan anggaran 2026," katanya.
Dalam kesempatan yang sama, Kemenhub juga membahas rancangan anggaran tahun 2026 yang ditetapkan sebesar Rp28,48 triliun. Sebagian besar, atau Rp16,8 triliun (59,2%), akan dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur konektivitas.
"Peningkatan konektivitas serta pemenuhan sarana dan prasarana transportasi untuk mendukung keselamatan akan tetap menjadi prioritas Kemenhub," pungkas Dudy.
Baca Juga: Tunda Penerbangan 2 Jam untuk Rapat, Ini Arahan Prabowo soal Serapan Anggaran dan Transfer ke Daerah
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- Bobibos Bikin Geger, Kapan Dijual dan Berapa Harga per Liter? Ini Jawabannya
- 6 Rekomendasi Cushion Lokal yang Awet untuk Pekerja Kantoran, Makeup Anti Luntur!
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
Pilihan
-
5 Mobil Bekas Pintu Geser Ramah Keluarga: Aman, Nyaman untuk Anak dan Lansia
-
5 Mobil Bekas di Bawah 100 Juta Muat hingga 9 Penumpang, Aman Bawa Barang
-
Pakai Bahasa Pesantren! BP BUMN Sindir Perusahaan Pelat Merah Rugi Terus: La Yamutu Wala Yahya
-
Curacao dan 10 Negara Terkecil yang Lolos ke Piala Dunia, Indonesia Jauh Tertinggal
-
Danantara Soroti Timpangnya Setoran Dividen BUMN, Banyak yang Sakit dan Rugi
Terkini
-
Cek Langsung Harimau Viral Kurus di Ragunan, Pramono: Itu Video Waktu Covid, Sekarang Sangat Sehat
-
Wamenag Janji Semua Santri Dapat Makan Bergizi Gratis, Hanya 2 Persen yang Terjangkau Saat Ini!
-
7 Fakta Gunung Semeru Terkini Kamis Pagi, Status Darurat Tertinggi
-
Sempat Sakit, Adik Jusuf Kalla Diperiksa Kasus Korupsi PLTU Rp1,35 Triliun Hari Ini!
-
Survei RPI: Publik Setuju Polri Tetapkan Roy Suryo Cs Jadi Tersangka?
-
Satpol PP Akan Bongkar 179 Bangunan Liar di Sepanjang Akses Tol Karawang Barat
-
Viral Todongkan Sajam di Tambora, Penjambret Diringkus Polisi Saat Tertidur Pulas
-
BPJS Kesehatan Angkat Duta Muda: Perkuat Literasi JKN di Kalangan Generasi Penerus
-
Kondisi Gunung Semeru Meningkat ke Level Awas, 300 Warga Dievakuasi
-
Soal Pelimpahan Kasus Petral: Kejagung Belum Ungkap Alasan, KPK Bantah Isu Tukar Guling Perkara