- Direktorat Tipid Narkoba Bareskrim Polri meringkus 17 pengedar narkotika menjelang DWP di Bali, 9–18 Desember 2025.
- Operasi ini berhasil membongkar enam sindikat peredaran gelap narkoba, termasuk melibatkan WNA asal Peru.
- Polisi menyita berbagai barang bukti signifikan, didominasi sabu sekitar 31 kilogram dari sindikat pertama.
Suara.com - Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri meringkus 17 orang tersangka pengedar narkotika menjelang acara Djakarta Warehouse Project (DWP).
Direktur Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri Brigjen Eko Hadi Santoso mengatakan, pihaknya menangkap para kurir dan pengedar sebelum acara tersebut berlangsung.
“Jadi, menjelang acara itu dilaksanakan. Penindakan yang kami lakukan tidak berada di dalam area pada saat event DWP dilaksanakan,” kata Eko di Bareskrim Polri, Senin (22/12/2025).
DWP merupakan festival musik tahunan. Pada tahun ini, acara tersebut digelar di Garuda Wisnu Kencana (GWK) Culture Park, Bali, pada 12–14 Desember 2025.
Eko mengatakan, dalam operasi kali ini pihaknya membongkar enam sindikat peredaran narkotika. Dari enam sindikat tersebut, ada yang melibatkan warga negara asing (WNA) asal Peru.
Operasi dilakukan pada 9–14 Desember, kemudian dikembangkan hingga 18 Desember untuk mengungkap jaringan peredaran gelap narkoba.
“Terdapat enam sindikat yang terjaring dalam penindakan operasi ini dengan total tersangka sebanyak 17 orang dan tujuh orang masih DPO,” ujar Eko.
Untuk sindikat pertama, kata Eko, pihaknya menciduk dua orang tersangka, sementara satu orang lainnya ditetapkan sebagai DPO.
“Kemudian ada inisial RA yang saat ini masih DPO, berperan sebagai pengendali kurir. Dari sindikat pertama ini, kami mengamankan barang bukti berupa sabu 31.008 gram atau kurang lebih 31 kilogram,” kata Eko.
Baca Juga: Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
“Selain itu, ekstasi sejumlah 796 butir, happy water 135 gram, dan ketamine 1.066 gram,” imbuhnya.
Pada sindikat kedua, polisi menetapkan lima orang tersangka dan dua orang DPO. Dalam sindikat ini terdapat peran sebagai penyedia barang hingga pengedar.
Kelima tersangka dari sindikat kedua yakni DF dan MDB sebagai pengedar, EA dan AJR sebagai penyedia barang, serta MS sebagai komplotan sindikat.
“Kemudian TDS yang saat ini masih DPO berperan sebagai penyedia barang, selanjutnya P juga masih DPO dengan peran yang sama,” ucap Eko.
Dari sindikat kedua, petugas menyita barang bukti berupa kokain seberat 6,53 gram, MDMA 8,29 gram, ekstasi 12 butir, dan ganja 6,48 gram.
Selanjutnya, pada sindikat ketiga, polisi menciduk satu tersangka dan dua orang lainnya masih menjadi DPO. Tersangka berinisial AS berperan sebagai pengedar.
Berita Terkait
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Mahfud MD Soroti Rekrutmen dan Promosi Polri, Ada Ketimpangan Kenaikan Pangkat
-
Habiburokhman: KUHAP Baru Jadi Terobosan Konstitusional Reformasi Polri
-
Hotel Amankila Bali Mendadak Viral Usai Diduga Muncul di Epstein Files
-
Mengintip Kemewahan Amankila Bali, Berapa Harga Menginap Per Malam?
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
-
4 Rekomendasi HP OPPO Murah Terbaru untuk Pengguna Budget Terbatas
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
Terkini
-
Catatan Akhir Tahun: Industri Rokok Kian Terang-Terangan Melobi Pemerintah
-
Respons Putusan MK, Setyo Budiyanto Tegaskan KPK Masih Perlukan Penyidik dari Polri
-
Soroti Penangkapan Massal, Mahfud MD Minta Penahanan Ribuan Demonstran Dievaluasi
-
Laka Maut Bus PO Cahaya Trans Tewaskan 16 Orang, Komisi V Minta Investigasi: Apa Ada Kelalaian?
-
Soal Warga Aceh Kibarkan Bendera Putih, Sosiolog Dr. Okky: Presiden Seolah Bersembunyi
-
PKB Sambut Wacana Pilkada Dipilih DPRD, Sebut Itu Usulan Lama Cak Imin
-
Perumahan Tangguh Iklim, Kebutuhan Mendesak di Tengah Krisis Bencana Indonesia
-
Beli Cabai dari Petani Aceh, Rano Karno Pastikan Ketersediaan Pangan Jakarta Aman hingga Januari
-
OTT Jaksa Oleh KPK, Komjak Dorong Pembenahan Sistem Pembinaan
-
Pramono Larang Pesta Kembang Api Tahun Baru di Jakarta, 'Anak Kampung' Masih Diberi Kelonggaran