Praktik tambang emas ilegal di Cigudeg kini terungkap sebagai sindikat terorganisir yang melibatkan warga sipil serta oknum aparat, mengubah aktivitas pencarian rezeki warga menjadi operasi bawah tanah yang sangat berisiko.
Sosok AC menjadi aktor kunci yang menginisiasi penggalian dengan cara mencari pemodal lokal melalui jaminan keamanan tinggi, serta menjual nama oknum aparat guna meyakinkan investor bahwa operasional mereka kebal hukum.
Aktivitas tambang ini menghasilkan ratusan karung batuan emas setiap hari dengan nilai fantastis, namun seluruh manajemen keuangan dan pembagian hasilnya diduga dikendalikan penuh oleh oknum aparat demi kepentingan sepihak.
Suara.com - Tabir gelap praktik Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di kawasan Gunung Guruh, Kampung Cirangsad, Desa Banyuwangi, Kecamatan Cigudeg, Kabupaten Bogor, Jawa Barat perlahan mulai tersingkap.
Bukan sekadar aktivitas warga mencari remah rezeki, operasi di lahan tak bertuan ini disinyalir telah bermetamorfosis menjadi sindikat terorganisir, diduga melibatkan warga sipil dan oknum aparat berseragam.
Berdasarkan penelusuran mendalam tim Suara.com di lapangan, praktik ilegal ini tidak muncul begitu saja.
Ada aktor intelektual lapangan yang menggerakkan roda ekonomi bawah tanah ini. Nama seorang warga Kampung Cirangsad inisial AC, mencuat sebagai sosok kunci yang memulai inisiatif pembukaan lubang galian emas tersebut.
AC diduga menggunakan modus operandi klasik untuk mencari pemodal dengan jaminan keamanan tingkat tinggi.
Ia mendekati beberapa investor lokal untuk menggelontorkan modal awal guna membuka galian tambang.
Untuk meyakinkan para pemodal yang ragu akan risiko hukum, AC diduga menjual nama seorang oknum aparat.
Dalam kesaksian yang dihimpun, AC dengan percaya diri memberikan jaminan bahwa operasi mereka kebal hukum karena dibekingi oleh sosok dugaan anggota.
"Ayo lah kita gali lobang emas, tenang aja buat penanggung jawab kayu ada. Aman kang Insya Allah," ujar narasumber Suara.com yang dirahasiakan demi keamanan belum lama ini.
Baca Juga: Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
Berbekal jaminan keamanan tersebut dan modal seadanya, pekerjaan penggalian pun dimulai. Aktivitas yang awalnya kecil-kecilan ini kini berkembang pesat.
Siapa sangka, lubang galian yang dimulai dengan modal nekat itu kini berproduksi secara masif. Informasi di lapangan menyebutkan bahwa galian tersebut mampu menghasilkan ratusan karung batuan emas per hari.
Nilai ekonomis yang berputar di sana diprediksi mencapai angka fantastis.
Namun, di balik melimpahnya hasil tambang, terdapat ketimpangan dalam distribusi keuntungan.
Sumber terpercaya menyebutkan bahwa manajemen keuangan dan pembagian hasil tidak dikelola secara transparan oleh para penambang atau investor, melainkan dikendalikan penuh oleh sang oknum.
Pembagian hasil produksi seluruhnya diatur diduga oleh aparat yang mengaku berani membekingi Aparat Penegak Hukum (APH) setempat dan urusan keamanan lainnya.
Tag
Berita Terkait
-
Aktivitas Tambang Emas Ilegal di Gunung Guruh Bogor Kian Masif, Isu Dugaan Beking Aparat Mencuat
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Polemik Lahan Tambang Emas Ketapang Memanas: PT SRM Bantah Penyerangan, TNI Ungkap Kronologi Berbeda
-
Diduga Serang Petugas dan TNI, 15 WNA China Dilaporkan PT SRM ke Polda Kalbar
Terpopuler
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
Pilihan
-
Cek Fakta: Viral Klaim Pigai soal Papua Biarkan Mereka Merdeka, Benarkah?
-
Ranking FIFA Terbaru: Timnas Indonesia Makin Pepet Malaysia Usai Kena Sanksi
-
Sriwijaya FC Selamat! Hakim Tolak Gugatan PKPU, Asa Bangkit Terbuka
-
Akbar Faizal Soal Sengketa Lahan Tanjung Bunga Makassar: JK Tak Akan Mundur
-
Luar Biasa! Jay Idzes Tembus 50 Laga Serie A, 4.478 Menit Bermain dan Minim Cedera
Terkini
-
Gibran Bagi-bagi Kado Natal di Bitung, Ratusan Anak Riuh
-
Si Jago Merah Ngamuk di Grogol Petamburan, 100 Petugas Damkar Berjibaku Padamkan Api
-
Modus 'Orang Dalam' Korupsi BPJS, Komisi 25 Persen dari 340 Pasien Hantu
-
WFA Akhir Tahun, Jurus Sakti Urai Macet atau Kebijakan Salah Sasaran?
-
Kejati Jakarta Tetapkan 2 Pegawai BPJS Ketenagakerjaan Jadi Tersangka Tindak Pidana Klaim Fiktif JKK
-
Sempat Kabur dan Nyaris Celakai Petugas KPK, Kasi Datun HSU Kini Pakai Rompi Oranye
-
Jadi Pemasok MBG, Perajin Tempe di Madiun Raup Omzet Jutaan Rupiah per Hari
-
Kubu Nurhadi Protes Keterangan Saksi Berdasar Asumsi di Sidang Tipikor
-
PAN Setuju Pilkada Lewat DPRD, Tapi Ada Syaratnya
-
Mendagri Serukan Percepatan Pembersihan Sisa Banjir dan Pembangunan Hunian Tetap di Aceh Tamiang