- Kardinal Suharyo menyatakan bencana alam adalah peringatan untuk melakukan pertobatan ekologis nasional Indonesia.
- Bencana alam seperti banjir dan longsor di Sumatera menyoroti dampak buruk perilaku merusak lingkungan manusia.
- Pertobatan ekologis wujudnya perubahan gaya hidup konkret, seperti mengurangi sampah dan bijak gunakan sumber daya.
Suara.com - Uskup Agung Jakarta Kardinal Ignatius Suharyo menilai rentetan bencana alam yang terjadi di berbagai daerah menjadi peringatan serius bagi bangsa Indonesia untuk melakukan pertobatan ekologis secara nasional.
Mengutip dari ANTARA, dalam perayaan Hari Raya Natal 2025 di Gereja Katedral Jakarta, Kamis (25/12/2025), Kardinal Suharyo menegaskan bahwa bencana alam tidak semata-mata dipicu oleh faktor alam, tetapi juga berkaitan erat dengan perilaku manusia yang merusak lingkungan hidup.
Ia mengatakan konteks perayaan Natal tahun ini tidak dapat dilepaskan dari situasi kebencanaan yang dialami masyarakat di sejumlah wilayah, seperti Sumatera Barat, Sumatera Utara, dan Aceh, yang terdampak banjir bandang dan tanah longsor pada akhir November lalu.
Menurut Kardinal Suharyo, pertobatan ekologis harus dimaknai sebagai perubahan cara pandang dan gaya hidup manusia agar lebih bertanggung jawab terhadap alam sebagai bagian dari ciptaan Tuhan.
“Kerusakan lingkungan yang berujung pada bencana harus menjadi refleksi bersama tentang apa yang perlu dibenahi dalam cara kita memperlakukan alam,” ujarnya.
Ia menekankan bahwa pertobatan ekologis tidak selalu diwujudkan melalui langkah besar, tetapi dapat dimulai dari tindakan sederhana dan konkret dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengurangi sampah, menggunakan sumber daya secara bijak, serta menghindari gaya hidup berlebihan sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap lingkungan.
Lebih lanjut, Kardinal Suharyo menyampaikan bahwa pesan Natal tahun ini diharapkan dapat mendorong seluruh elemen bangsa untuk bersama-sama merawat alam demi keberlanjutan kehidupan generasi mendatang. Ia juga mengingatkan para pemimpin yang sedang menjalankan pemerintahan agar bertindak jujur dan mengutamakan kebaikan bersama.
“Keputusan-keputusan yang diambil, termasuk yang berkaitan dengan izin pengelolaan hutan, harus dipikirkan dampaknya. Kerusakan alam sering kali menguntungkan segelintir orang, sementara korbannya adalah masyarakat kecil yang tidak memiliki kekuasaan,” ujar Kardinal Suharyo.
Melalui semangat kelahiran Juru Selamat, Keuskupan Agung Jakarta berharap para pemimpin bangsa dapat bekerja sebaik-baiknya demi mewujudkan kebaikan bersama serta menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Baca Juga: Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Sedan Bekas yang Jarang Rewel untuk Orang Tua
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- 5 Sepatu Lari Hoka Diskon 50% di Sports Station, Akhir Tahun Makin Hemat
- 5 Rekomendasi Sepatu Lokal Senyaman Skechers Buat Jalan-Jalan, Cocok Buat Traveling dan Harian
- 6 Mobil Bekas untuk Pemula atau Pasangan Muda, Praktis dan Serba Hemat
Pilihan
-
Bencana Sumatera 2025 Tekan Ekonomi Nasional, Biaya Pemulihan Melonjak Puluhan Triliun Rupiah
-
John Herdman Dikontrak PSSI 4 Tahun
-
Bukan Sekadar Tenda: Menanti Ruang Aman bagi Perempuan di Pengungsian
-
4 Rekomendasi HP Xiaomi Murah, RAM Besar Memori Jumbo untuk Pengguna Aktif
-
Cek di Sini Jadwal Lengkap Pengumuman BI-Rate Tahun 2026
Terkini
-
UMP Jakarta 2026 Kalah dari Bekasi dan Karawang, Said Iqbal: Tidak Mungkin Ibu Kota Lebih Rendah!
-
Libur Natal Kawasan Monas 'Diserbu' Ribuan Pengunjung, Wisatawan China hingga Brasil Ikut Meramaikan
-
Dekorasi Natal Katedral Jakarta Tampil Sederhana, Gunakan Bahan Daur Ulang dan Wastra Nusantara
-
Mendagri dan sejumlah menteri pantau kesiapan ibadah Malam Natal 2025 di Jakarta.
-
Said Iqbal Tolak Kenaikan UMP Jakarta 2026 Rp5,73 Juta, Nilai Tak Cukupi Kebutuhan Hidup Layak
-
Magis Natal di Jantung Jakarta: Kala Bundaran HI Bersolek dalam Lautan Cahaya
-
Agenda Natal di Katedral Jakarta: Misa Pontifikal hingga Misa Lansia
-
Sampah Jadi Listrik Dinilai Menjanjikan, Akademisi IPB Tekankan Peran Pemilahan di Masyarakat
-
Wapres Gibran ke Jawa Tengah, Hadiri Perayaan Natal dan Pantau Arus Mudik Akhir Tahun
-
Jurnalisme Masa Depan: Kolaborasi Manusia dan Mesin di Workshop Google AI