Suara.com - Saat pasar sepeda motor nasional menurun, ekspor 'kuda besi' dari Indonesia justru meroket. Tren penggunaan skuter otomatis (skutik) di negara-negara maju menjadi berkah bagi industri roda dua Indonesia.
Jumlah ekspor motor pada Januari-September 2016, berdasarkan Data Asosiasi Industri Sepeda motor Indonesia (AISI), berjumlah 228.229 unit. Angka itu datang dari lima pabrikan yaitu Yamaha, Honda, Suzuki, TVS, Kawasaki.
"Sekitar 70 persen dari motor yang diekspor adalah skutik," kata Ketua Bidang Komersial AISI Aigit Kumala menjelaskan komposisi ekspor Indonesia pada tahun ini, Jumat (14/10/2016) sore di Jakarta.
Jumlah ekspor tersebut membubung hingga 446,71 persen sejak 2014. Kala itu, hanya 41.746 unit roda dua dari Indonesia yang dikirim untuk pasar luar negeri. Sementara, jika dibandingkan dengan ekspor motor pada Januari-September 2015, kenaikannya menyentuh 49,25 persen.
"Sejujurnya, kita (Indonesia) dahulu memang memulai ekspor dengan jumlah yang sangat kecil," timpal Ketua Umum AISI Gunadi Sindhuwinata.
Hal itu karena motor-motor yang diproduksi di Indonesia mayoritas masih yang berkapasitas mesin kecil yakni skutik dan underbone di bawah 250 cc. Sementara, pasar di negara-negara maju dulu cuma melirik motor 250 cc ke atas.
"Dulu, kan, yang pakai motor bermesin kecil adalah negara berkembang, sedangkan mereka juga punya keinginan memproduksi motor sendiri sehingga pasar ekspor kita terkungkung dan terbatas dengan angka kecil," papar Gunadi.
Meski demikian, terang Gunadi, hal itu berubah sejak muncul tren penggunaan motor kecil di negara-negara maju di kawasan Eropa pada 2015. Permintaan terhadap skutik meningkat dan pabrikan-pabrikan motor Jepang serta India memutuskan memenuhi permintaan tersebut dari pabrik-pabrik mereka di Indonesia.
"Kita banyak mengekspor ke Jerman, Belanda, Inggris, Belgia, kemudian negara-negara Eropa Timur. Kalau di ASEAN, ekspor ke Filipina, lalu ke kawasan Asia-Pasifik sampai Australia. Negara-negara sekitar Pasifik juga (kita ekspor)," tandasnya.
Di sisi lain, penjualan motor Januari-September 2016 untuk pasar domestik sendiri, menurut AISI, turun hampir 9 persen dibanding periode yang sama tahun lalu menjadi 4.351.397 unit. Daya beli yang rendah akibat perlambatan kondisi ekonomi menjadi penyebabnya.
"Angka (penjualan motor domestik) 6 juta unit di akhir tahun mudah-mudahan bisa tercapai," harap Gunadi dengan target yang lebih rendah dibanding realisasi 2015 yang berjumlah 6,4 juta unit.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini