Suara.com -
Hal pertama yang harus diperhatikan agar mobil irit BBM adalah ketelatenan dalam servis berkala. Setelah hal itu beres, barulah bicara berbagai tips yang bisa dilakukan pada mobil agar makin irit.
Semua tips tak akan bekerja maksimal jika kondisi mobil tak prima akibat tak melakukan servis berkala.
"Oli dan semua komponen pada mobil punya umur masing-masing. Yang mencapai batas umur harus diganti supaya performa mobil dan mesin tetap terjaga," ujar Nissan College Trainer Sugihendi, 2-3 Desember kemarin dalam Workshop Intelligent Mobility di Bandung, Jawa Barat.
"Mobil yang jarang dipakai tapi juga jarang diservis pun bakal boros. Soalnya, oli akan menjadi kerak dan kerja mesin bakal lebih berat. Servis harus setiap enam bulan atau 10 ribu km," lanjut dia.
Sesudah perawatan diperhatikan, isilah mobil dengan kualitas bahan bakar yang sesuai. Kualitas BBM yang terlalu rendah atau terlalu tinggi bagi kendaraan akan menggangu efisiensinya.
"Mobil yang harus diisi BBM oktan 92, kalau diisi dengan BBM oktan 88, akan under power. Mobil oktan 92 kalau diisi dengan yang oktannya 98 juga tidak bagus," jelas Sugi.
Hal ini karena semakin tinggi oktan pada BBM, semakin tahan BBM tersebut pada kompresi. "Jadinya, pembakaran tidak sempurna dan ada BBM yang terbuang lewat knalpot," papar dia.
Selanjutnya ialah memastikan tekanan ban sesuai. Jika terlalu kempes, tapak ban akan melebar sehingga usaha yang diperlukan kendaraan untuk melaju menjadi semakin besar. Jika tekanan ban tinggi pun ban akan terlalu mengembang dan tidak sesuai dengan drive train.
"Untuk mengetahui tekanan ban yang sesuai, di pintu sebelah kanan mobil pasti ada stiker petunjuknya," tandas Sugi.
Semakin berat beban yang dibawa kendaraan, semakin boros pula bensinnya. Tinggi-rendahnya suhu AC juga berpengaruh.
AC mengambil tenaga dari kompresor untuk mendinginkam ruangan, dan tenaga kompresor bersumber dari mesin. Karena itu, semakin besar setelan suhu, mobil bakal semakin irit.
Terakhir, jangan membuka jendela pada kecepatan tinggi. "Angin akan masuk dan menghambat laju mobil. Makin besar jendela dibuka, makin terhambat laju mobil. Kecepatan di atas 60 km/jam sudah bisa dikatakan tinggi," tutup Sugi.
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini