Suara.com - Membeli mobil bekas selalu jadi opsi agar seseorang mendapatkan kendaraan idaman dengan harga yang lebih murah. Tapi, bagai dua sisi koin, ada untung dan rugi yang harus diperhatikan sebelum memutuskan membeli mobil bekas.
Chief Operating Officer (COO) Mobil88 Halomoan Fischer mengatakan, mobil bekas memang solusi kebutuhan pribadi karena berbagai kelebihan yang dimiliki. Meski begitu, tetap ada risiko yang bisa menimpa jika konsumen tidak cermat dalam membeli.
Fischer terlebih dahulu menjelaskan tiga alasan utama kenapa mobil bekas lebih baik dibanding mobil baru. Pertama tentu soal banderol harga.
"Pastinya harga lebih murah. Kita bisa membeli model yang sama, fitur yang tak jauh berbeda, dengan harga lebih murah," kata Fischer dalam diskusi 'Mobil Bekas, Solusi Kebutuhan Anda," yang diselenggarakan Mobil123.com di Jakarta, Jumat (31/3/2017)
Keunggulan kedua, mobil bekas bisa langsung dipakai setelah dibeli. Kelebihan ini tidak terdapat di mobil baru yang perlu pengurusan dokumen.
"Ketiga, tingkat depresiasi (penurunan harga) mobil bekas lebih rendah dibanding mobil baru," ucap Fischer.
Hal ini membuat harga jual kembali dari mobil bekas relatif lebih aman dibandingkan dengan mobil baru.
Di sisi lain, ada risiko yang perlu dicermati dan dihindari oleh para pembeli mobil bekas. Risiko ini timbul terkait rekam jejak yang didapat dari pemilik-pemilik roda empat tersebut sebelumnya.
"Kalau mobil baru, kan, keluar pabrik, dikirim ke diler, lalu dibeli konsumen. Belum ada historisnya," tutur Fischer.
Baca Juga: Mobil Bekas Raja Salman Jadi Objek Selfie
Risiko kesatu, menurut dia, ada di sisi hukum. Jika membeli dari sumber tak tepercaya, bukan tidak mungkin mobil pernah tersangkut kasus hukum seperti kriminal, penggelapan. Mobil pun tidak akan bisa balik nama. Malahan, mungkin akan disita pihak berwenang.
Kedua, belum tentu kondisi mobil tersebut prima. Bisa jadi, mobil pernah mengalami tabrakan yang merusak struktur mobil atau kebanjiran di tangan pemilik sebelumnya.
Persoalan ini, selain mengancam keselamatan pengguna dan performa mobil, juga berakibat pada kerugian material. Harga mobil bekas itu jika dijual kembali bisa jatuh 40-70 persen.
"Pasar mobil bekas sangat besar sekali, masih banyak yang memburunya. Tapi, harus dijaga agar benefitnya didapat dan risikonya dihindari," tutup Fischer.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
Terkini
-
Mitsubishi Fuso Luncurkan Fighter X Tractor Head 4x2 Pertamanya di Indonesia
-
Rocky Hybrid Pecahkan Rekor Efisiensi BBM 47 km/L, Terbukti Super Efisien
-
Federal Oil Edukasi Konsumen Agar Terhindar dari Peredaran Oli Palsu
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya