Suara.com - Insentif pajak bagi mobil hibrida dan listrik tak lama lagi hadir di Indonesia. Beberapa pabrikan besar sudah memastikan bakal memanfaatkan insentif tersebut untuk meluncurkan mobil berbahan bakar alternatif. Namun, Daihatsu menegaskan masih akan bertahan di pasar otomotif Tanah Air dengan mesin bensin konvensional.
Division Head Corporate Planning PT. Astra Daihatsu Motor, Rudy Ardiman, menjelaskan bahwa kendaraan rendah emisi gas buang seperti mobil hibrida dan listrik untuk saat ini masih berada di luar segmen Daihatsu. Daihatsu, menurut dia, fokus ke segmen mobil compact berharga terjangkau bagi masyarakat Indonesia.
"Buat kami, klasifikasi compact itu adalah (mesin konvensional) 1.500 cc ke bawah. Compact itu, di istilah manufakturing, juga berarti efektif dan efisien. Jadi, performa yang dihasilkan sesuai dengan biaya yang dikeluarkan," ucap Rudy dalam Workshop Wartawan Industri Astra International, 6-7 Desember di Semarang, Jawa Tengah.
"Tentu kami harus ada di segmen kami yang (berbanderol) terjangkau, perawatan mudah, dan lain-lain," lanjut dia.
Seperti diketahui, saat ini pemerintah sedang menyusun insentif pajak demi mengejar target 20 persen pangsa pasar mobil hibrida atau listrik pada 2025. Insentif yang diperkirakan hadir pada awal 2018 itu juga akan menuntut komitmen para pabrikan otomotif untuk memproduksi 'mobil hijau' pada 3-5 tahun setelah mendapatkan fasilitas fiskal pemerintah.
Pabrikan-pabrikan semisal Toyota dan Nissan sudah mengumumkan bakal memanfaatkan insentif ini. Toyota berancang-ancang meluncurkan sport utility vehicle (SUV) C-HR hibrida pada 2018, sedangkan Nissan menyiapkan hatchback Note e-Power.
Daihatsu sendiri menyadari bahwa pemerintah mulai mengarahkan industri otomotif nasional ke arah kendaraan berbahan bakar alternatif.
"Saat ini kami masih studi bersama dengan prinsipal. Akhirnya prinsipal sendiri melihat bahwa memang harus dukung program ini dan kami pun sudah mulai melakukan pendalaman di produk-produk seperti ini," ujarnya.
Akan tetapi, Rudy belum bisa memperkirakan kapan kira-kira Daihatsu akhirnya memanfaatkan insentif pajak tersebut. Hal itu, papar dia, tergantung dari berbagai faktor seperti regulasi, infrastruktur, teknologi, plus permintaan konsumen pasar otomotif Indonesia sendiri.
Baca Juga: Daihatsu Luncurkan Terios Generasi Baru, Beda Sedikit dengan Rush
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
7 Mobil Keluarga Milenial dengan Harga Ekuivalen Agya GR: Pajak Setara, Kabin Lega, Nggak Culun
-
9 Tol Baru Tarif Rp0 Selama Libur Nataru 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
5 Motor Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Siap Gas untuk Harian
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!
-
Prediksi Mobil Baru Chery: Tampilan Berubah Total, Fitur Makin Canggih?
-
Federal Oil Salurkan Bantuan dan Ganti Oli Gratis untuk Korban Bencana Sumatera Utara