B2V dikatakan sebagai teknologi penguraian kode pikiran untuk memperkirakan tindakan pengendara dan mendeteksi ketidaknyamanan. Pengendara menggunakan alat yang dapat mengukur gelombang aktivitas pikiran, lalu dianalisis oleh sistem otonom.
B2V, yang menggunakan kecerdasan artifisial, kemudian menangkap tanda-tanda dari pikiran pengendara tentang sebuah gerakan--seperti memutar roda kemudi atau menekan pedal--kemudian membantu agar dapat memulai aksi lebih cepat. Dengan demikian, waktu reaksi kendaraan lebih cepat sehingga pengalaman berkendara secara manual meningkat.
Sementara ini, hasil pengetesan Nissan menunjukkan reaksi kendaraan menjadi 0,2-0,5 detik lebih cepat dari aksi yang diinginkan pengemudi.
B2V dapat pula mendeteksi plus mengevaluasi ketidaknyamanan pengemudi saat mengendarai mobil. Kecerdasan artifisial selanjutnya bakal mengubah konfigurasi dan gaya berkendara ke mode otonom.
Senior Innovation Researcher Nissan Research Center, Lucian Gheorge, menjelaskan bahwa B2V mampu juga menyesuaikan lingkungan internal kendaraan agar orang di balik lingkar kemudi lebih nyaman. Salah satunya dengan menggunakan teknologi augmented reality demi menyesuaikan apa yang pengendara lihat dan membuat suasana kabin lebih nyaman.
"Potensi pengaplikasian dari teknologi ini sangat luar biasa. Penelitian ini akan menjadi acuan untuk inovasi-inovasi dalam kendaraan Nissan pada tahun-tahun mendatang," kata Gheorghe.
Baca Juga: Aliansi Nissan Siapkan Rp2,6 T untuk Danai Startup
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
5 Rekomendasi Motor Bebek Bekas buat Ojol: Harga 7 Jutaan, Pilih yang Irit atau Gesit?
-
Alasan Wuling Darion Bakal Jadi MPV 7-Seater Paling Dicari di 2025
-
7 Mobil Keluarga Irit BBM di Bawah Rp 100 Juta Nyaman untuk PP Luar Kota
-
Menguak Pajak Asli Denza D9 Tanpa Insentif, Lebih Mahal dari Alphard?
-
Hype Suzuki Fronx Mulai Surut di 2025, Masih Layak Beli?
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik Kuat Nanjak, Tangguh dengan Harga Mulai 200 Jutaan
-
5 Motor Bekas Matic 150cc untuk Perjalanan Santai, Harga Mulai Rp10 Jutaan
-
Yamaha Targetkan Pangsa Pasar 60 Persen di Wilayah NTT
-
Sensasi Honda PCX Harga Gak Bikin Pusing, Skutik Rp 11 Jutaan Bikin Merek Jepang Pening
-
Alasan Utama Jaecoo J5 EV Siap 'Menghajar' Dominasi BYD untuk Para Pencari Mobil Listrik Pertama