Suara.com - Dalam sebuah tes, instruktur mengemudi berpengalaman menempuh rute yang sama sebanyak 28 kali dalam sebulan, mirip dengan perjalanan biasa. Semakin sering ia melakukan perjalanan 25 menit, semakin sedikit ia melihat jalan ke depan dan semakin ia terganggu oleh pemandangan dari jalan.
Dalam lima perjalanan terakhir, jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat jalan di depan mengalami penurunan hampir seperempat (22 persen), dibandingkan dengan lima perjalanan pertama. Demikian pula waktu yang dihabiskan untuk melihat dari jalan meningkat hampir seperlima (19 persen).
Studi oleh Nottingham Trent University menyampaikan petunjuk mengapa lebih banyak kecelakaan cenderung terjadi di dekat rumah-rumah pengemudi. Faktor lain adalah bahwa lebih dari setengah dari semua perjalanan mobil kurang dari lima mil.
Peneliti utama Angie Young, seorang psikolog di Sekolah Ilmu Sosial Nottingham Trent University, mengatakan, sebagian besar perjalanan dengan mobil terjadi di jalan yang sudah tidak asing lagi dan telah berkali-kali dilakukan.
"Temuan kami menunjukkan bahwa jalan yang sudah terbiasa dilewati mengalihkan pengemudi dari jalan yang jarang dilewati yang tidak relevan dengan keselamatan berkendara, seperti memperhatikan pemandangan, pepohonan dan rumah," bebernya.
Menurut dia, hal ini bisa terjadi akibat dari penurunan gairah karena sifat yang berulang, dengan keinginan terkait untuk mencari rangsangan baru untuk memperbaiki keseimbangan.
"Menariknya adalah kita mendapatkan perubahan ini bahkan dengan sopir yang benar-benar berpengalaman, yang tahu mereka diawasi dan di beberapa tipe jalan. Munculnya bahaya yang tiba-tiba lebih bermasalah, jika pengemudi tidak melihat-lihat jalan dan kami akan meminta semua pengendara yang melakukan perjalanan yang secara rutin untuk lebih berhati-hati," ujar Young.
Sementara itu, Direktur Yayasan RAC Steve Gooding mengatakan bahwa studi tersebut menyoroti risiko menjadi puas dalam perjalanan singkat, terutama dengan jalan yang semakin sibuk. Menurutnya, banyak dari kita secara rutin akan melakukan perjalanan dari A ke B dan hampir tidak ingat melakukannya.
"Risikonya adalah bahwa meskipun kita merasa lebih nyaman dengan perjalanan kita sehari-hari, jumlah bahaya yang mungkin akan kita hadapi segera setelah kita keluar dari gerbang semakin meningkat, karena jalan semakin sibuk," katanya.
Baca Juga: Jaga Amarah, Bertindak Kasar saat Berkendara Bakal Kena Denda
Setelah Perang Dunia II ada dua juta mobil di Inggris. Saat ini ada lebih dari 30 juta. Pada 2016, gagal untuk melihat dengan benar adalah faktor dalam setidaknya 397 kecelakaan fatal.
Studi di Traffic Psychology and Behavior melibatkan instruktur mengemudi menggunakan dua jenis jalan di pinggiran kota, jalur kereta ganda dan multi jalur dan jalan pedesaan.
David Crundall, Profesor Psikologi di Nottingham Trent University, mengatakan jumlah waktu yang dihabiskan untuk melihat area bukan ke jalan meningkat di semua lima ruas jalan, sementara dengan rute yang sudah terbiasa menyebabkan semakin sedikit waktu melihat jalan di depan dalam empat dari lima bagian.
"Studi lokasi kecelakaan sering menunjukkan lonjakan kecelakaan yang terjadi di dekat rumah pengemudi, bahkan saat pemaparan dikendalikan. Hasil saat ini membantu kita memahami mengapa hal ini bisa terjadi," ungkapnya. [Express]
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Sepatu New Balance Diskon 70% Jelang Natal di Sports Station
- Analisis Roy Suryo Soal Ijazah Jokowi: Pasfoto Terlalu Baru dan Logo UGM Tidak Lazim
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Pilihan Mobil Rp150 Jutaan Sebagai Mobil Pertama
-
Pesona Motor Listrik ALVA N3: Fast Charging Cuma 30 Menit, Biaya Langganan Baterai Mulai Rp150 Ribu
-
4 Motor Matic Bekas Rp5 Jutaan yang Paling Bandel dan Mudah Perawatan
-
Cuma Pegang Rp3 Juta? Ini 5 Motor Bekas 'Badak' Anti Mogok Buat Cari Cuan, Cocok untuk Ojol
-
Solusi Bapak Pintar: Xpander Bekas 2017, Kabin Senyap Harga Bersahabat
-
7 Mobil Bekas Layak Beli di 2026: Irit, Bandel, Solusi Cerdas Keluarga Muda yang Paham Depresiasi
-
Toyota Panggil Pemilik Kendaraan di Akhir Tahun 2025, Cek Daftar Model yang Terkena Dampak
-
5 Motor Bekas Rp8 Jutaan untuk Berangkat Kerja: Performa Dapet, Tampil Gaya Pula!
-
Alternatif Scoopy tapi Harga Mulai Rp7 Jutaan: Simak Fakta Penting Yamaha Fino 2018
-
4 Mobil Bekas dengan Pajak Tahunan Murah, Mulai dari Rp 900 Ribu