Suara.com - Survei ini bisa terjadi di Indonesia, dimana ditemukan para pengendara asal Inggris sering mengemudi di sisi jalan yang salah. Hal ini kerap terjadi saat mereka berada di luar negeri.
Diperkirakan 200.000 pengemudi dari Inggris setiap tahun membahayakan nyawa, dengan sengaja menggunakan sisi jalan yang salah saat mengemudi di Spanyol. Penelitian dari penyedia asuransi Churchill menemukan bahwa dua persen pengendara mobil Inggris telah salah mengemudi di sebelah kiri di Spanyol dalam lima tahun terakhir, memberikan rata-rata 200.000 pengemudi setiap tahunnya.
Survei tersebut, yang menanyai 2.004 orang, juga menemukan bahwa lebih satu dari 10 pengemudi (13 persen) hampir kehilangan nyawa saat mengemudi di luar negeri. Satu dari 12 orang (delapan persen) mengalami kecelakaan saat mengemudi di luar Inggris.
Studi tersebut juga menemukan bahwa banyak pengendara bahkan tidak mengetahui undang-undang lalu lintas setempat, sebelum mengemudi di luar negeri. Hampir setengah (46 persen) dari responden yang telah melancong ke Spanyol, tidak menyadari bahwa detektor kamera kecepatan itu ilegal, sementara 47 persen tidak menyadari bahwa mereka dapat ditilang karena tidak memberikan lampu sen saat mengganti jalur.
Pengemudi juga tampaknya tidak menyadari, persyaratan untuk kendaraan yang berlaku di Spanyol, yang bisa menjadi masalah bagi mereka yang mengambil mobil mereka sendiri saat liburan. Hanya 39 persen dari mereka mengaku tahu bahwa undang-undang Spanyol mengharuskan mobil memiliki jaket pelindung untuk setiap penghuni kendaraan. Sementara di bawah tiga perempat (72 persen) tidak tahu bahwa mobil di Spanyol perlu membawa dua segitiga peringatan.
"Begitu banyak pengendara telah berada di sisi yang salah saat berlibur di Spanyol, sangat mengkhawatirkan dan beruntung belum banyak terjadi kecelakaan," kata Steve Barrett, kepala asuransi mobil di Churchill.
"Pengemudi mungkin berasumsi bahwa ada sedikit perbedaan antara mengemudi di Inggris dan Eropa daratan, namun undang-undang lalu lintas di seluruh benua sangat berbeda dan jika mereka tidak siap, mereka dapat mengambil risiko menempatkan diri mereka dan pengguna jalan lainnya dalam bahaya," bebernya.
Survei ini berlaku bagi para semua pengendara di Indonesia yang ingin bepergian ke luar negeri. Hendaknya mengetahui aturan apa saja yang berlaku bagi pengendara di negeri tujuan. [Motor1]
Baca Juga: Merasakan Sensasi Berkendara Wuling Confero S, Sang Rival Avanza
Berita Terkait
Terpopuler
- Kecewa Kena PHP Ivan Gunawan, Ibu Peminjam Duit: Kirain Orang Baik, Ternyata Munafik
- Nasib Maxride di Yogyakarta di Ujung Tanduk: Izin Tak Jelas, Terancam Dilarang
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
- Gibran Dicap Langgar Privasi Saat Geledah Tas Murid Perempuan, Ternyata Ini Faktanya
Pilihan
-
Harga Emas Pegadaian Naik Beruntun: Hari Ini 1 Gram Emas Nyaris Rp 2,3 Juta
-
Sidang Cerai Tasya Farasya: Dari Penampilan Jomplang Hingga Tuntutan Nafkah Rp 100!
-
Sultan Tanjung Priok Cosplay Jadi Gembel: Kisah Kocak Ahmad Sahroni Saat Rumah Dijarah Massa
-
Pajak E-commerce Ditunda, Menkeu Purbaya: Kita Gak Ganggu Daya Beli Dulu!
-
Dukungan Dua Periode Prabowo-Gibran Jadi Sorotan, Ini Respon Jokowi
Terkini
-
Piaggio Sambut IEU CEPA, Impor Motor Vespa dari Italia Lebih Murah
-
Pemerintah Tengah Mengkaji Gratiskan Pajak BBNKB
-
Duel Suzuki Access 125 vs. Honda Stylo 160: Skutik Retro Mana yang Paling Pas Buat Kamu?
-
Jangan Tergiur Harga Miring, Waspadai Mobil Bekas Tabrakan Berisiko Tinggi
-
Van Legendaris Jadi Listrik! Volkswagen Transporter Electric Resmi Dijual, Berapa Harganya?
-
Daftar Harga Mitsubishi Destinator dengan Mode Berkendara Canggih untuk Jalan Indonesia
-
Pembalap Binaan Astra Honda Incar Posisi Tiga Besar Klasemen di ATC Motegi
-
Terpopuler: Arti Nama Kawasaki, Simulasi Kredit Syariah Yamaha Nmax
-
Terungkap! Arti Sebenarnya di Balik Kode KLX Kawasaki yang Melegenda
-
Toyota Tegaskan Sistem Otomatisasi Pabrik Tak Hapuskan Posisi Tenaga Kerja Manusia