Suara.com - European New Car Assessment Programme (Euro NCAP) sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap keamanan kendaraan yang baru meluncur dari pabrik, belum lama ini menetapkan sebuah standar baru untuk pengujian.
Langkah ini diambil berdasarkan semakin banyaknya fitur yang digunakan pada setiap kendaraan. Dengan begitu, NCAP juga akan melakukan penilaian terhadap fitur-fitur yang digunakan.
Saat ini memang belum ada kendaraan yang dipasarkan dengam sistem otonom penuh. Namun dari studi yang dilakukan Euro NCAP, lebih dari 70 persen pengemudi berpikir bila telah dilansir mobil dengan fitur otonom penuh.
"Pesan yang ingin disampaikan Euro NCAP lewat tes ini cukup jelas, mobil dengan sistem bantuan mengemudi paling canggih sekalipun masih memerlukan kewaspadaan dan perhatian dari pengemudi di balik setir. Fitur-fitur keselamatan baik aktif maupun pasif itu berfungsi sebagai peranti bantu untuk menunjang keselamatan," ujar Michael van Ratingen, Sekretaris umum Euro NCAP, melalui laman resmi NCAP.
Dari hasil evaluasi sistem-sistem otonom atau swakemudi yang terdapat pada kendaraan modern, total ada 10 model mobil dengan sistem otonom yang akan diujikan. Antara lain BMW Seri 5, Ford Focus, Mercedes-Benz C Class, Audi A6, Nissan LEAF, Hyundai Nexo, Tesla Model S, Toyota Corolla, DS 7 Crossback, dan Volvo V60.
Model-model ini sudah dilengkapi dengan fitur adaptive cruise control, lane centering system, dan speed assist system (terkait bantuan pengereman).
Hasil dari pengujian menunjukkan bila secara umum DS dan BMW memberikan bantuan berkemudi paling minimum, sementara Tesla menjanjikan otomatisasi berkendara paling tinggi. Namun dari sistem kemudi semi-otonom yang terlalu baik juga teranyata malah bisa membahayakan.
Catatan lain yang ditemukan, kesepuluh pabrikan sebenarnya menjelaskan keterbatasan sistem otonom dengan cukup jelas dalam buku panduan manual. Hanya, BMW dan Tesla dianggap bisa memberikan informasi yang keliru.
Pasalnya kedua pabrikan memperagakan adegan lepas tangan dari setir kemudi untuk kebutuhan publikasi. Hal ini dianggap bisa menggiring persepsi sistem kemudi otonom yang kurang tepat porsinya.
Baca Juga: Sebelum Kena OTT KPK, Tjahjo Akui Ditelepon Bupati Cirebon
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring