Suara.com - Toshiba, perusahaan yang dulu terkenal di lini produk elektronik dan home appliances (sebelum resmi melepasnya pada 2016 lalu), saat ini diberitakan sedang mengembangkan perangkat daya untuk kendaraan roda empat berbasis sumber listrik. Mereka melansir pernyataan bahwa usaha itu adalah bentuk keikutsertaan dalam mengantisipasi pertumbuhan produksi dan permintaan akan kendaraan ramah lingkungan di masa depan.
Dikutip dari kantor berita Antara, Toshiba menilai bahwa mobil listrik memiliki pasar yang menarik, dan permintaan untuk perangkat catu dayanya diperkirakan akan berkembang di tahun-tahun mendatang. Produknya juga dipastikan paling banyak dibutuhkan dalam produksi kendaraan tenaga non-fossil ini, karena perangkat daya benar-benar bagian integral dari kendaraan itu sendiri.
"Pabrikan mobil besar kini lebih banyak memproduksi jenis mobil listrik, dan hanya menunggu waktu saja, bahwa mobil listrik akan segera menjadi bagian keseharian dalam masyarakat," demikian papar Shoichiro Kurushima dari Toshiba Electronic Devices and Storage Corporation, sebagaimana diterima kantor berita Antara, Sabtu (25/5/2019).
Adapun tekad Toshiba untuk berpartisipasi menciptakan sumber listrik untuk mobil, berangkat dari fakta bahwa mereka sudah lama memproduksi perangkat daya di pabrik-pabrik Prefektur Ishikawa dan Hyogo, menyusul tren baru terkait konversi energi.
Perangkat daya Toshiba juga digunakan di pembangkit listrik tenaga surya untuk menghasilkan energi bersih yang lebih efisien. Pembangkit listrik tenaga surya mengubah arus searah hasil konversi sinar matahari menjadi arus bolak-balik untuk digunakan di rumah tangga, pabrik, serta kini dimanfaatkan untuk kendaraan tenaga listrik lewat perangkat daya.
Adapun fungsi perangkat daya adalah mengirimkan daya dalam tegangan atau voltase bervariasi, tergantung jumlah sinar matahari yang ditangkap, menuju jaringan listrik dan diteruskan untuk berbagai macam penggunaan termasuk bidang otomotif.
Meski bahan dasar perangkat daya sebagian besar adalah semikonduktor terbuat dari silikon, dalam perkembangannya kini tersedia material silikon karbida dan galium nitrida untuk menghasilkan kinerja lebih tinggi. Aplikasinya telah ditemukan pada beberapa sarana transportasi berbasis rel, seperti kereta api dan kereta super-cepat di Jepang.
Konversi ini, jelas Shoichiro Kurushima, menghasilkan energi lebih bersih, sehingga bakal meningkatkan permintaan perangkat catu daya, termasuk dari sektor otomotif dan mesin industri.
Baca Juga: Teruntuk Niki ... Beginilah Cara Insan F1 Melepas Kepergian Niki Lauda
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Erick Thohir Umumkan Calon Pelatih Baru Timnas Indonesia
- 4 Daftar Mobil Kecil Toyota Bekas Dikenal Ekonomis dan Bandel buat Harian
- 5 Lipstik Transferproof untuk Kondangan, Tidak Luntur Dipakai Makan dan Minum
- 5 Rekomendasi Sepatu Running Selevel Adidas Adizero Versi Lokal, Lentur dan Kuat Tahan Beban
- 8 City Car yang Kuat Nanjak dan Tak Manja Dibawa Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Harga Minyak Dunia Melemah, di Tengah Upaya Trump Tekan Ukraina Terima Damai dengan Rusia
-
Indonesia jadi Raja Sasaran Penipuan Lowongan Kerja di Asia Pasifik
-
Kisah Kematian Dosen Untag yang Penuh Misteri: Hubungan Gelap dengan Polisi Jadi Sorotan
-
Kisi-Kisi Pelatih Timnas Indonesia Akhirnya Dibocorkan Sumardji
-
Hasil Drawing Play Off Piala Dunia 2026: Timnas Italia Ditantang Irlandia Utara!
Terkini
-
CSI Ungkap Harga Chery J6T di GJAW 2025, Termurah Rp 525 Juta
-
5 City Car Bekas Seharga Xmax: Bodi Slim, Jago Manuver di Perkotaan
-
Modal Setara Motor, Ini Alasan Avanza 'Kapsul' Jadi Solusi Liburan Akhir Tahun
-
Daihatsu Rocky Hybrid Sampai Tangan Konsumen di GJAW 2025
-
Apakah Perpanjang STNK Butuh KTP Asli? Ini Jawabannya
-
Resmi Meluncur Harga Veloz Hybrid Tak Sampai Rp 300 Juta
-
6 Mobil CVT Paling Bandel untuk Hindari Boncos bagi Pemburu Mobil Bekas, Lengkap dengan Harga
-
5 Mobil dengan Fitur Kamera 360 Bawaan, Anti Panik Parkir dan Manuver di Jalan Sempit
-
5 GPS Tracker Mobil Paling Murah dan Akurat, Berkendara Jadi Lebih Aman
-
Terpopuler: Kelebihan Bobibos Lawan BBM Mahal hingga 3 Mobil Kijang Rp20 Jutaan