Bila jalur jalan raya saja terasa meliuk-liuk indah, maka rute alternatif juga tak kalah seru. Sebagai pemandu jalan, Donanta Sembiring menyebutkan, jarak kedua titik tak lebih dari 40 km. Namun, medannya ... trek non-aspal alias jalan makadam menyusur hutan sekunder serta kawasan perkebunan sawit di malam hari.
"Salah-salah bisa dipatok ular cobra," celetuk salah satu driver saat kami merapikan konvoi dan regrouping di salah satu dusun di dekat pertigaan kawasan hutan.
Sementara bagi driver dalam tim kami, hal terpenting adalah menjaga tunggangan agar tidak "terbang". Istilah dalam bahasa setempat untuk menggambarkan kondisi ajrut-ajrutan, atau hilang traksi sehingga meluncur kencang saat menghadapi medan menurun.
"Juga melihat posisi susunan bebatuan di tengah jalan yang terlihat tajam dan mampu merobek ban mobil," tukas Rizal Batubara dari balik kemudi.
Selain itu, masih ada lagi tantangan lain, yaitu mempertahankan posisi mobil tetap stabil, ketika menjumpai bongkah-bongkah bebatuan tinggi yang mungkin bakal beradu dengan kolong mobil atau mengenai dek. Sementara, sembari melaju, batuan-batuan lepas terkena ban juga berpotensi terhambur serta berbalik mengenai bodi mobil.
Di situlah letak ketegangan namun serunya perjalanan menyusur hutan di malam hari ini. Apalagi saat iring-iringan berjumpa dengan truk pengangkut panen kelapa sawit. Pasalnya, tak ada lagi ruang tersisa untuk sedikit minggir bagi kedua belah pihak.
Juga saat mesti menyeberang sungai dengan jembatan-jembatan tinggi yang diberi bilah-bilah papan selebar telapak ban. Salah-salah melakukan eksekusi bisa tergelincir, dan saat menaiki maupun menuruni posisinya selalu terjal, tak pernah landai. Sehingga para driver harus mengantre cukup jauh, agar bisa menyediakan ruang lapang bagi pengemudi sebelum maupun sesudahnya.
Tiba di lokasi, waktu sudah menunjukkan hampir tengah malam. Artinya, kami telah mengarungi medan sulit itu hampir lima jam! Terasa lebih makan waktu dibandingkan mengambil rute biasa? Justru inilah seninya. Kami semua secara tak langsung diajak untuk ikut menjajal ketangguhan Toyota Kijang Innova di trek non-aspal penuh batu, serta di malam hari pula.
Baca Juga: 5 Top Berita Otomotif: Ganjil Genap Tak Efektif Sampai Test Drive DFSK
Dan esoknya, kami sudah disambut dengan seekor orangutan ganteng bernama Valentino, yang lahir pada 13 Februari 2013 di PPLH Bukit Lawang.
Terima kasih Asuransi Astra, pengalaman bermobil ini benar-benar selaras tagline Simply Memorable Trip!
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring