Suara.com - Gunawan Salim, Chief Marketing Officer – Retail Business Asuransi Astra menyatakan bahwa pengertian masyarakat Indonesia terhadap asuransi otomotif adalah cukup bagus. Dalam artian sudah teredukasi. Namun soal kesadaran berasuransi di bidang ini masih perlu dipupuk.
"Soal pengertian asuransi otomotif, semakin hari semakin banyak yang sudah teredukasi. Kami sendiri dari pihak penyedia jasa asuransi, termasuk bidang otomotif, juga senantiasa melakukan langkah-langkah edukasi ini," paparnya dalam Media Gathering Asuransi Astra yang berlangsung di Hotel Adimulia, Medan beberapa saat lalu.
"Akan tetapi bicara soal kesediaan untuk mendaftarkan kendaraan milik mereka agar dicover asuransi masih perlu langkah-langkah pendukung lain," imbuhnya.
Hal ini, antara lain, disebabkan dari kebiasaan pada konsumen saat memiliki kendaraan baru.
"Ada dari mereka yang langsung memilih untuk berasuransi, karena saat pembelian mobil baru sudah diarahkan oleh pihak penjual produk. Bisa juga karena barang yang dibeli sudah termasuk cakupan asuransi," ujar Rudy Chen, Chief Executive Officer (CEO) Asuransi Astra.
"Dan ada pula yang masih menimbang-nimbang, karena pemikiran: apakah perlu atau tidak, mengingat mobil saya tak akan digunakan setiap hari, namun sesekali saja," imbuh Gunawan Salim mencontohkan.
Ia sendiri langkah mengisahkan, betapa seorang temannya sendiri pernah menanyakan hal senada, apakah asuransi mobil tetap diperlukan bila kendaraan tidak diajak mengaspal setiap hari.
"Jawaban saya tetap perlu, karena namanya kejadian, atau peristiwa bisa terjadi begitu saja tanpa pemberitahuan sebelumnya. Seperti mobil yang disimpan terus atau menjadi penghuni tetap garasi, tetap saja berisiko rusak meski telah dilakukan langkah-langkah perawatan," ujar Gunawan Salim lagi.
Untuk itu, langkah preventif, salah satunya dengan mengikutsertakan si kendaraan baru dalam asuransi sangatlah diperlukan. Baik lewat pemahaman pribadi, dengan perantara pihak layanan jasa asuransi yang memberikan edukasi secara online maupun offline, sampai kehadiran sosok yang berpengaruh seperti sahabat atau teman dekat dengan pernyataan testimoni atau ajakan.
Baca Juga: Bermobil Keliling Bhutan, Nonton Pesawat Landing dan Take Off Dramatis
Disebut terakhir ini, dalam bahasa Jawa disebut sebagai "getok tular" atau words of mouth, yang dirasa cukup efektif untuk memberikan edukasi atau mendukung langkah-langkah berkesadaran ikut serta dalam asuransi otomotif.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Daftar Mobil Bekas Pertama yang Aman dan Mudah Dikendalikan Pemula
- 6 Rekomendasi Mobil Bekas Kabin Luas di Bawah 90 Juta, Nyaman dan Bertenaga
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- Calon Pelatih Indonesia John Herdman Ngaku Dapat Tawaran Timnas tapi Harus Izin Istri
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
Pilihan
-
CERPEN: Liak
-
Rencana KBMI I Dihapus, OJK Minta Bank-bank Kecil Jangan Terburu-buru!
-
4 Rekomendasi HP 5G Murah Terbaik: Baterai Badak dan Chipset Gahar Desember 2025
-
Entitas Usaha Astra Group Buka Suara Usai Tambang Emas Miliknya Picu Bencana Banjir Sumatera
-
PT Titan Infra Sejahtera: Bisnis, Profil Pemilik, Direksi, dan Prospek Saham
Terkini
-
4 Motor Matic Terbaik 2025 di Bawah Rp 20 Juta: Pilihan Tepat untuk Pelajar hingga Pekerja
-
5 Poin Adu Mekanik Vario 125 vs FreeGo 125: Pilih Performa atau Kepraktisan Maksimal?
-
35 Varian Daihatsu Xenia Bekas Rp 40-70 Jutaan, Solusi Cerdas Liburan Akhir Tahun
-
Dari Perusahaan Pembiayaan Hingga Infrastruktur, Ini Rencana BYD di Indonesia Tahun 2026
-
5 Merek Jepang Babak Belur, Penjualan BYD Meroket
-
BYD Berharap Ada Insentif Mobil Listrik Awal Tahun Depan, Demi Jaga Momentum
-
Cocok Buat Pencari Obat Ganteng: Motor Bekas Yamaha R15 Dibanderol Lebih Murah dari HP Poco
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Paling Aman untuk Musim Hujan, Bodi Jangkung Bikin Tenang
-
5 Rekomendasi Motor Matic Kebal Banjir untuk Musim Hujan: Bodi Tangguh, Mulai 15 Jutaan
-
Tiga Motor Baru Kawasaki Resmi Meluncur Tutup Tahun 2025