Suara.com - Sehari lalu, Kamis siang (12/9) pukul 11.16 WIB, Ibu Kota Jakarta menduduki peringkat teratas dalam tingkat pencemaran udara di wilayah Asia Tenggara. Sementara di Asia, posisinya menempati tiga besar setelah Lahore di Pakistan dan Kabul di Afghanistan.
Dikutip dari kantor berita Antara, di hari itu Komite Penghapusan Bensin Bertimbal (KPBB) menggelar "Regional Workshop: Soot-free Urban Bus Fleet in Asia" di Jakarta serta memberikan imbauan kepada Pemerintah Provinsi (Pemprov) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta.
Di saat jeda acara, Ahmad Safrudin, Direktur Eksekutif KPBB menyatakan bahwa kendaraan operasional Pemprov DKI Jakarta harus beralih ke Bahan Bakar Gas (BBG) sesuai aturan yang berlaku.
"Sesuai mandat Perda, bahwa kendaraan operasional Pemda harus pakai bahan bakar gas," paparnya.
Pemprov DKI Jakarta sendiri, telah mengeluarkan Peraturan Gubernur Nomor 14 Tahun 2007 tentang Penggunaan bahan bakar gas bagi angkutan umum dan kendaraan operasional pemerintah daerah.
Karena itu, Ahmad Safrudin menyayangkan kendaraan operasional pemerintah daerah Jakarta masih menggunakan mesin diesel yang berbahan bakar minyak. Menurutnya, Pergub Nomor 14 Tahun 2007 itu mesti dijalankan karena akan berdampak positif dalam upaya pengendalian pencemaran udara di Jakarta.
Dalam kesempatan berbeda, Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) menyebutkan akan ada dua ribu bus listrik yang mulai diproduksi 2020 untuk mendukung upaya pemerintah menekan polusi udara. Khususnya di kawasan Jakarta dan kota-kota sekitarnya.
"Sekarang bus listrik produk PT Mobil Anak Bangsa (MAB) sudah mulai diuji coba oleh PPD (Pengangkutan Penumpang Djakarta) dan mudah-mudahan mulai saat ini sampai tahun depan mereka sudah bisa menghasilkan," tambah Bambang Prihartono, Kepala BPTJ dalam diskusi dengan media di Jakarta, Jumat (13/9/2019).
Baca Juga: Kereta Merta Inilah Pengantar Pak Habibie ke TMPNU Kalibata
Menurutnya, pengadaan bus listrik tadi salah satunya dilakukan oleh swasta yakni perusahaan otobus. Dan diharapkan sampai lima tahun mendatang sudah ada 41 ribu bus dan kendaraan angkutan umum berbahan bakar listrik.
Nantinya, bus listrik itu akan digunakan untuk kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi.
Berita Terkait
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan