Suara.com - Pabrik Tesla Incorporation yang dibangun di Shanghai, China berniat memulai produksi sekarang juga. Namun belum ada kejelasan kapan akan memenuhi target akhir tahun karena belum ada kepastian jumlah pesanan, ketersediaan tenaga kerja serta pemasok.
Dikutip dari Reuters, pabrik Tesla Incorporation dibangun di Negeri Tirai Bambu dengan tujuan untuk memangkas tarif impor yang diberlakukan pada mobil-mobil produksi Amerika Serikat, sekaligus meningkatkan penjualan Tesla sendiri di pasar otomotif terbesar dunia, China.
Jadwal produksi massal bagi pabrik ini sangatlah penting, agar bisa tercapai tingkat produksi total sebanyak 500 ribu unit mobil pada akhir 2019.
"Kami bertujuan untuk memulai produksi pada Oktober, akan tetapi volume produksi aktual tergantung pada banyak faktor. Seperti pesanan mobil yang kami terima, kinerja pekerja yang baru direkrut, rantai pasokan dan sebagainya," demikian jelas seorang sumber dari Tesla kepada Reuters, sembari menambahkan nilai investasi pabrik ini mencapai 2 miliar dolar Amerika Serikat.
"Belum jelas kapan kami bisa mencapai target seribu sampai dua ribu per minggu," kata sumber anonim ini.
Mulai beroperasi di tengah terjadinya perang dagang antara Amerika Serikat dan China, penjualan mobil listrik Tesla mengalami penurunan pada Agustus 2019, dan kemungkinan akan tumbuh lebih lambat tahun ini menjadi 1,5 juta kendaraan. Dari prediksi sebelumnya sebesar 1,6 juta yang diungkap perusahaan riset LMC Automotive.
Namun disebutkan pula bahwa Tesla bernasib baik, dengan penjualan di China menanjak sampai 98 persen dalam tujuh bulan pertama tahun ini, berkat permintaan yang kuat untuk Tesla Model 3.
Sampai saat ini, Tesla masih mencari tenaga pakar bidang produksi baterai untuk ditempatkan di pabrik yang berlokasi di Shanghai. Pabriknya sendiri telah rampung digarap bagi fase pertama, dan bakal dibuat fase kedua dengan kapasitas 500 ribu unit untuk produksi tahunan, atau sekitar dua kali lipat dari kapasitas fase awal sebanyak 250 ribu kendaraan.
Turut dalam bagian kemitraan adalah Shanghai Construction Group, China Construction Industrial & Energy Engineering Group, State Grid, Power Construction Corporation of China, dan unit Minoyet Shanghai Baoye Shanghai.
Baca Juga: 5 Berita Hits Otomotif Pagi: Lamborghini Batik dan Koleksi Ketua DPR
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
-
4 Rekomendasi Tablet RAM 8 GB Paling Murah, Multitasking Lancar Bisa Gantikan Laptop
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
Terkini
-
5 Motor Matic Bekas 150cc Termurah: Harga Tak Melilit, Mesin Elit
-
BYD M9 MPV Hybrid Penantang Wuling Darion Resmi Meluncur
-
Terpopuler: Daihatsu Bikin Mobil 2-Tak? Kena Cuci Steam Bisa Mogok
-
7 Pilihan Motor Listrik yang Aman Dipakai saat Hujan, Gak Takut Korslet di Jalan
-
Berapa Harga Honda Brio Bekas dari Tahun ke Tahun? Cek Spesifikasi dan Pajak
-
4 Mobil Toyota yang Dikenal Badak dengan Harga di Bawah Rp100 Juta
-
Daihatsu Siap Sambut Era Etanol, Semua Model Kompatibel dengan E10
-
7 Rekomendasi Mobil 7 Seater Rp50 Jutaan Paling Irit untuk Taksi Online
-
7 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp90 Jutaan Mirip Innova Versi Irit BBM, Tak Kalah Tangguh dan Nyaman
-
BAIC BJ30 Hybrid AWD Dapat Potongan Rp 30 Juta di GIIAS Makassar